Jenis-jenis Media Pembelajaran Kajian Teori 1. Hakikat Media

14 4. Fungsi manipulatif, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan tenaga dan daya indera 5. Fungsi psikologis, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuannya. 6. Fungsi sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Dengan fungsi-fungsi tersebut di atas diharapkan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai.

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Media harus dirancang dengan baik dalam batas-batas tertentu yang dapat merangsang timbulnya dialog internal dalam diri siswa dengan media atau antara siswa dengan guru. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar kita dapat mempergunakan bermacam-macam bentuk media pembelajaran, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicapai, macam-macam media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar dapat dikelompokkan sebagai berikut: Rudi Bertz dan Basyiruddin Usman mengelompokkan media dalam 5 klasifikasi diantaranya: a. Media audio visual gerak seperti film suara, video kaset, TV, dan lain-lain. b. Media audio visual diam seperti film bingkai suara, film rangkai suara, cetak suara dan lain-lain. c. Media visual gerak seperti film strip, dan lain-lain. d. Media visual diam seperti gambar, chart, transparansi, OHP, dan lain-lain. e. Media audio seperti tape recorder, kaset rekaman, dan radio dan lain-lain. 30 30 Basyirudidin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Press, 2002, cet ke-1, h. 27 15 Dengan penggunaan berbagai macam media dalam pembelajaran diharapkan mampu mendorong motivasi serta minat siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga memperoleh hasil yang memuaskan sebagaimana tujuan akhir proses pembelajaran. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kognitif siswa adalah penggunaan media dalam setiap pembelajaran karena media merupakan salah satu sumber belajar yang bermanfaat untuk mengatasi perbedaan gaya belajar, minat interaksi, dan keterbatasan daya indera. Media memiliki peranan penting dalam mencapai keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran. Seperti yang penelitian dilakukan oleh Paivio seorang pakar pendidikan, ia menyatakan bahwa “informasi yang diterima seseorang diproses melalui salah satu dari dua channel, yaitu channel verbal seperti teks dan suara, dan channel visual nonverbal image seperti diagram, gambar, dan animasi. Kedua channel ini dapat berfungsi baik secara independen, secara paralel, atau juga secara terpadu bersamaan”. 31 Dari hasil penelitiannya mengindikasikan bahwa dengan memilih perpaduan media yang tepat, kegiatan belajar dari seseorang dapat ditingkatkan. Dengan perpaduan informasi, dari verbal lisan dan non verbal non lisan yang relevan memiliki kecenderungan lebih mudah dipelajari dan dipahami daripada informasi yang menggunakan teks saja, suara saja, perpaduan teks dan suara saja, atau ilustrasi saja. Begitu juga Dyah Dwihastuti dalam penelitiannya menyatakan bahwa “hasil belajar IPS dengan menggunakan media grafis lebih baik daripada tidak menggunakan media grafis”. 32 Hal ini dikarenakan siswa akan lebih tertarik pada suatu hal yang membuatnya lebih fokus 31 Joko Sutrisno, “Dual Coding Theory” dari http:joko.tblog.com , 11 November 2010 32 Dyah Dwihastuti Hubungan Media Grafis Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Tlogosari Wetan 01 – 02 Kecamatan Pedurungan. Semarang: Jurnal Pendidikan Iswara Manggala, 2005 Vol 1 No. 5 h. 14 16 memahami dan mempelajari suatu pelajaran karena informasi yang diberikan tidak hanya secara verbal, namun juga non verbal. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat di simpulkan bahwa antara kedua sistem yakni sistem teori verbal lisan dan sistem teori non verbal non lisan dapat saling menguatkan satu sama lain jika keduanya dipadukan, sistem verbal yang dijelaskan oleh pendidik dapat mudah dimengerti oleh siswa dengan penjelasan melalui media pembelajaran. Hal tersebut dapat terbukti sukses jika antara materi dan media ini sesuai dalam penyajiannya. Menurut Gardner telah menekankan bahwa pemikiran visual adalah dasar dan bagian yang unik dari proses pemahaman. Visualisasi juga merupakan bagian dari sistem verbal dan simbol non verbal untuk mengungkapkan ide dan pemikiran. Format pengajaran visual bergambar memiliki kentungan terhadap keterampilan yaitu: 1. “Kemampuan untuk menunjukan suatu hubungan 2. Hubungan yang sebanding dengan suatu objek 3. Mempermudah pemahaman terhadap kesimpulan”. 33 Media visual “merupakan penyajian baru dalam strategi belajar yang mengedepankan pemahaman secara utuh, ketika siswa mengkonstruksi jaringan kerja visual mereka menyimbolkan pengetahuan sains dengan gambar-gambar yang menonjol dalam mengidentifikasikan kata, warna dan bentuk.” 34 Menurut Susilana dan Riyana, media visual atau media grafis adalah “yang menyajikan fakta, idea atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka dan simbolgambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.” 35 33 Catherine McLoughin, “Visual Thinking and Telepededagy”. Dalam http:www.Nature.comeyejournalV17N6Full6700500a.html , h. 2, 14 Juni 2010 34 Palma J Longo, Visual Tinking Networking PromotesProblem Solving Achievement For 9 th Grade Earth Science Students, dalam elektronik Journal of Science Education, No 1 Vol 7, September 2002. H 3 35 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran…… h. 13 17 Dari paparan teori di atas bahwa media visual sangat mengedepankan pemahaman serta memiliki keuntungan keterampilan untuk menunjukan hubungan pada suatu objek. Media grafis atau media visual memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya, yaitu: “a. dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan. b. dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa. c. pembuatannya mudah dan harganya murah. Sedangkan kelemahannya, membutuhkan keterampilan khusus danlam pembuatannya, terutama untuk grafis yang kompleks dan penyajian pesan hanya berupa unsure visual.” 36 Dari beberapa sumber eksperimen diantaranya yang dilakukan oleh Moreno dan Mayer tentang “siswa yang memakai media visual dalam proses belajarnya tidak menjamin memperoleh pemahaman yang mendalam dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan media visual namun setidaknya dapat mengaplikasikan pemahaman dalam proses belajar.” 37 Berdasarkan pendapat para ahli dapat di simpulkan bahwa siswa yang memakai media visual dalam proses belajar mengajarnya, belum tentu mendapatkan pemahaman yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang belajar tanpa menggunakan media visual. Media visual dapat diukur keberhasilannya dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa setelah belajar dengan menggunakan media visual, apakah terdapat perbedaan bagi siswa yang memakai media visual dengan siswa yang belajar tanpa memakai media sama sekali. Media visual memiliki fungsi yang penting bukan hanya sebagai pelengkap semata dalam proses belajar-mengajar namun fungsinya dapat memperdalam pemahaman siswa dalam menerima 36 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran…… h. 14 37 Roxana Moreno dan Richard E Mayer. Pedagogival Agents in Constructivist Multimedia Environments: The Role of Images and Languge in The Instructional Communication. Dalam Elektronic Journal of Science Education. 2000 h. 3 18 informasi dalam proses belajarnya. Baik media visual yang diberikan oleh guru ataupun yang didapat dari pengalaman secara personal dari lingkungan. Dalam proses pembelajaran media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah kegiatan pembelajaran, hal ini berlaku bagi segala jenis media, baik yang canggih dan mahal ataupun media yang sederhana dan murah. Media merupakan komponen sumber belajar yang mengandung materi pembelajaran di bangku sekolah yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Secara implisit media pembelajaran meliputi alat secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pelajaran sperti buku, tape recorder, kaset, video kamera, film, slide, gambar, grafik, televisi, komputer dan lain-lain.

d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran