l kelompok-kelompok yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai saja yang
diselidiki Hadi, 2002.
3. Jumlah Sampel Penelitian
Mengenai jumlah sampel tidak ada batasan mengenai berapa jumlah ideal sampel penelitian, seperti yang dikatakan Siegel 1997 bahwa kekuatan tes
statistik meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah sampel. Jumlah total dalam penelitian adalah 200 orang. Dengan perincian 120 untuk uji coba dan 80
orang untuk penelitian. 380 orang subjek diharapkan dapat mewakili karakteristik dan sifat-sifat populasinya.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Alat ukur yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk data yang akan diambil dan diukur Hadi, 2002. Data penelitian ini
diperoleh dengan menggunakan metode skala.
1. Metode Skala
Skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif yang merupakan konstruk atau konsep psikologis yang
menggambarkan aspek kepribadian individu Azwar, 2006. Menurut Azwar 2006 karakteristik dari skala psikologi yaitu:
a. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator
perilaku dari atribut yang bersangkutan
Universitas Sumatera Utara
li b. Dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat
indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu banyak berisi aitem-
aitem c. Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah.
Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban yang berbeda diinterpretasikan
secara berbeda pula. Hadi 2002 mengemukakan bahwa skala psikologis mendasarkan diri
pada laporan–laporan pribadi self report. Selain itu skala psikologis memiliki kelebihan dengan asumsi sebagai berikut:
a. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.
b. Apa yang dikatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat
dipercaya. c.
Interpretasi subjek tentang pernyataan–pernyataan yang diajukan sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti.
Selain itu metode skala psikologis digunakan dalam penelitian atas dasar pertimbangan:
a. Metode skala psikologis merupakan metode yang praktis.
b. Dalam waktu yang relatif singkat dapat dikumpulkan data yang banyak.
c. Metode skala psikologis merupakan metode yang dapat menghemat tenaga
dan ekonomis.
Universitas Sumatera Utara
lii Penelitian ini menggunakan penskalaan model Likert. Penskalaan ini
merupakan model penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai sikap Azwar, 2006.
2. Skala Disonansi Pasca Pembelian
Skala disonansi pasca pembelian disusun berdasarkan tiga dimensi disonansi kognitif menurut Sweeney, Hausknecht dan Soutar 2000, yaitu :
a. Emotional emosi
Dimensi emosional meliputi kondisi psikologis konsumen setelah melakukan pembelian sebuah produk. Kondisi psikologis yang dimaksud
mencakup perasaan, kecemasan, dan pertanyaan yang meragukan tindakan membeli yang dilakukan konsumen.
b. Wishdom of purchase kebijaksanaan pembelian
Dimensi kebijakan pembelian merupakan dimensi yang mencakup kecemasan yang dirasakan konsumen mengenai ketepatan dalam
pemilihan produk yang dibelinya. c.
Concern over the deal perhatian setelah transaksi Dimensi yang ketiga ini berkaitan dengan interaksi konsumen dengan
tenaga penjual. Meliputi perasaan dipengaruhi pada diri konsumen yang membuat konsumen tidak begitu yakin dengan barang yang dibelinya.
Tabel 1 Distribusi Aitem-aitem Skala Disonansi Pasca Pembelian
Universitas Sumatera Utara
liii
Dimensi Nomor Aitem
Total Favorabel
Unfavorabel Jumlah
Emosi 1, 6, 10, 15, 22, 28,
31, 35, 37 8, 13, 19, 26
13
Kebijaksanaan pembelian 4, 12, 16, 20, 24, 37
2, 7, 11, 17, 25, 32 12