Adapun alur penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan digambarkan sebagai berikut :
44
Gambar 3.1 Siklus penelitian tindakan kelas
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-A di SMP Negeri 264 Jakarta, Tahun Pelajaran 20112012. Jumlah siswa yang diteliti adalah
sebanyak 32 orang.
44
Uno, op. cit., h. 88
Perencanaan Tindakan
Observasi dan Evaluasi
Siklus I
Refleksi
Rencana Tindakan Ulang
Pelaksanaan Tindakan
Siklus II
Refleksi
Observasi dan Evaluasi Pelaksanaan
Tindakan Rencana Tindakan
Ulang
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai perencana dan pelaksana kegiatan, dan pembuat laporan penelitian, artinya sebagai
pelaksana utama. Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan, mengumpulkan, dan menganalisis data sesuai dengan fokus
penelitian sebagai bahan penelitian dalam skripsi ini. Guru mata pelajaran berperan sebagai observer dan mitra.
Dengan terlibat langsung dalam penelitian ini diharapkan data yang terkumpul akurat dan terarah sehingga tujuan penelitian untuk pencapaian
kompetensi pembelajaran SKI dengan menggunakan media komik dapat tercapai.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dilaksanakan dalam dua siklus pada materi sejarah nabi Muhammad SAW pada masa pengasuhan Halimah
Sa’diyah. Hal ini dimaksudkan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus setelah diberikan tindakan. Bila pada siklus pertama
terdapat perkembangan, maka kegiatan pada penelitian siklus kedua lebih banyak diarahkan pada perbaikan dan penyempurnaan terhadap hal-hal yang
dianggap kurang pada siklus pertama.
Tahap yang dilakukan sebelum siklus I yaitu melaksanakan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru bidang studi dan
kepala sekolah untuk mendiskusikan maksud dan tujuan penelitian yang akan
dilakukan. Berdasarkan dialog tersebut diperoleh informasi dari guru bidang
studi PAI bahwa pembelajaran SKI yang ada cenderung monoton, yaitu guru lebih sering menjelaskan materi dengan metode ceramah dan tanpa
menggunakan media apapun, sehingga siswa merasa bosan dan tidak
termotivasi untuk belajar SKI, yang berpengaruh terhadap belum tercapainya kompetensi pembelajaran SKI yang diinginkan.