Kedua, perubahan iklim menyebabkan naiknya permukaan air laut.
249
Pada tahun 2100, diperkirakan kenaikan muka air laut antara 0,3 meter 30 cm dan 0,59 meter 59 cm. Sementara itu, pada tahun 2300, permukaan air laut akan
naik sebesar 0,3 meter 30 cm sampai 0,8 meter 80 cm. Kontraksi lapisan es Greenland yang berkelanjutan dapat mengakibatkan kenaikan permukaan air laut
sebesar tujuh meter 700 cm. Besarnya kenaikan permukaan laut ini memiliki makna yang besar mengingat ketinggian rata-rata di atas permukaan laut dari
beberapa negara pulau kecil. Misalnya, ketinggian rata-rata Maladewa di atas permukaan laut adalah hanya 1,5 meter 150 cm,
250
Ketiga, perubahan iklim meningkatkan suhu permukaan laut dan meningkatkan keasaman air laut.
sedangkan untuk Kepulauan Marshall adalah dua meter 200 cm.
251
Hal ini nantinya mengakibatkan beberapa efek yang tidak diinginkan, termasuk erosi wilayah pesisir, degradasi sumber daya
air tanah yang memang sudah langka, perusakan terumbu karang yang menyebabkan hilangnya wilayah tertentu, turunnya produktivitas agrikultur dan
perikanan serta peningkatan terjadinya banjir.
252
1. Hilangnya Teritori secara Permanen
Negara-negara kepulauan kecil sangat rentan terhadap kenaikan yang relatif kecil atas permukaan laut dan beberapa dari mereka bahkan mungkin
berakhir terendam air sepenuhnya.
253
249
United Nations Environment Programme, Climate Change Science Compendium, Catherine P. McMullen et al eds.,
2009, hal. 26-27
Adapun hilangnya wilayah sebagai akibat
250
National Adaptation Programme of Action of the Republic of Maldives 2006, hal. 16
251
IPCC, Synthesis Report, op.cit., hal. 52
252
IPCC, Contribution of Working Group II, loc.cit., hal. 696
253
IPCC, Contribution of Working Group II, op.cit., hal. 687
Universitas Sumatera Utara
dari perubahan iklim tidak akan terjadi dengan cepat. Sebaliknya hal tersebut akan terjadi secara bertahap dalam bentuk erosi dan disertai dengan penurunan kualitas
layak huni dari wilayah yang tersisa. Akhirnya mungkin wilayah tersebut akan benar-benar terendam atau akan menjadi tidak layak huni .
Sehubungan dengan ini, tampak bahwa banyak kalangan masyarakat internasional yang percaya bahwa terendamnya suatu negara pulau secara
permanen berarti bahwa ia berhenti untuk eksis sebagai sebuah negara. Majelis Umum PBB dalam resolusinya telah mengekspresikan kekhawatirannya terhadap
dampak kenaikan permukaan air laut terhadap Negara - Negara kepulauan berdataran rendah:
“The adverse effects of climate change and sea-level rise present significant risks to the sustainable development of small island developing States,
that the effects of climate change may threaten the very existence of some of them and that adaptation to the adverse effects of climate change and sea-level rise
therefore remains a major priority for small island developing States.”
Dampak merugikan dari perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut menimbulkan risiko signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan negara
kepulauan kecil yang sedang berkembang, dan bahwa dampak perubahan iklim dapat mengancam keberadaan beberapa dari mereka dan oleh karena itu, adaptasi
terhadap dampak perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut harus menjadi prioritas utama bagi negara kepulauan kecil yan sedang berkembang.
254
Badan PBB lainnya yaitu UN High Commissioner for Refugees, mengandaikan bahwa negara tetap ada jika seluruh wilayahnya untuk sementara
menghilang atau jika untuk jangka waktu terbatas pemerintahnya diasingkan, tetapi jika seluruh wilayah negara terendam secara permanen, maka tidak dapat
254
United Nations General Assembly Resolution 63213, Follow-up to and Implementation of the Mauritius Strategy for the Further Implementation of the Programme of
Action for the Sustainable Development of Small Island Developing States , UN Doc. ARes63213
10 February 2009, Pembukaan para. 7
Universitas Sumatera Utara
dipungkiri bahwa tidak akan ada yang penduduk permanen yang melekat padanya atau pemerintah yang dapat mengaturnya.
255
Negara kepulauan yang terpengaruh juga berbagi pandangan yang sama. Beberapa di antaranya yaitu Nauru, yang berpandangan bahwa kenaikan
permukaan air laut akan menyebabkan hilangnya seluruh pulau dan bahkan negara.”
256
Sehubungan dengan ini, Tuvalu juga khawatir kedaulatannya ikut terendam ketika seluruh tanahnya terendam.
257
Demikian pula Negara federal Mikronesia yang menyatakan bahwa apabila seluruh tanah Mikronesia terendam,
maka warga negaranya akan terhalang untuk pulang ke negara mereka untuk selamanya.
258
2. Hilangnya Hak – Hak Maritim