Hipotesis Penelitian KAJIAN TEORI

41 terikat. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau dikendalikan tetapi fakta diungkap apa adanya tanpa pengurangan gejala yang telah terjadi dari prestasi menulis bahasa Jerman peserta didik SMA N 1 Temanggung tahun ajaran 20162017.

B. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel

Setiyadi 2006: 106 mengemukakan bahwa variabel terikat dependent variable merupakan variabel utama dalam sebuah penelitian. Variabel ini akan diukur setelah semua perlakuan dalam penelitian selesai dilaksanakan. Variabel ini merupakan ‘produk’ dari interaksi semua variabel yang terlibat dalam penelitian. Dalam hal ini variabel terikat tersebut adalah Keterampilan menulis bahasa Jerman atau biasa di gambarkan dingan huruf Y. Penelitian terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Menurut Sugiyono 2013: 61 variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat dari keberadaan variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat belajar bahasa Jerman yang dilambangkan dengan X 1 dan penguasaan gramatik bahasa Jerman yang dilambangkan dengan X 2 . Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar keterampilan menulis bahasa Jerman yang dilambangkan dengan Y. Hubungan antara X 1 , X 2 dan Y digambarkan sebagai berikut. 42 Gambar 1: Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Bebas Keterangan: X 1 = Minat belajar bahasa Jerman X 2 = Penguasaan gramatik bahasa Jerman Y = Prestasi belajar keterampilan menulis bahasa Jerman

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu upaya untuk menjelaskan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian dengan suatu bentuk yang nyata atau spesifik. Adapun variabel yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah: Definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Minat Belajar Bahasa Jerman

Minat belajar adalah keinginan yang mendorong peserta didik lebih termotivasi untuk berusaha membuat perubahan perilaku yang disebabkan oleh adanya pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Minat belajar tersebut juga berlaku pada suatu mata pelajaran, seperti pelajaran bahasa Jerman. Selain itu, ada beberapa hal yang dapat menunjukkan bahwa peserta didik memiliki minat belajar bahasa Jerman. Beberapa hal tersebut adalah pernyataan peserta didik yang menyukai atau lebih menyukai pelajaran bahasa Jerman daripada pelajaran lain, 43 ikut berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar, senang berlatih keterampilan berbahasa Jerman, bertanya kepada guru ketika belum mengerti, senang membaca teks berbahasa Jerman dan rajin mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

b. Penguasaan Gramatik

Gramatik adalah sistem atau aturan penempatan sebuah kata dalam sebuah kalimat sehingga mejadi sebuah informasi yang dapat dipahami dan tersampaikan dari pemberi pesan kepada penerima pesan. selain itu, gramatik merupakan pusat terpenting di dalam proses belajar bahasa Jerman. Keterampilan menulis bahasa Jerman menuntut peserta didik untuk menguasai betul aturan tata bahasa yang digunakan Mereka yang menguasai struktur gramatik dengan benar, akan lebih trampil dalam memainkan tulisan-tulisan dan membuatnya menjadi berkualitas dan menarik. Pengukuran penguasaan ini juga menggunakan tes pilihan ganda. Materi yang dijadikan acuan sesuai dengan materi yang sudah diajarkan guru.

c. Keterampilan Menulis Bahasa Jerman

Keterampilan menulis adalah adalah proses berupa pengumpulan ide dan menuangkan dalam bentuk bahasa tulis, sehingga tulisan tersebut dapat dipahami oleh pembaca. Keterampilan menulis juga merupakan aktivitas paling akhir yang dikuasai peserta didik dalam proses pembelajaran bahasa. Menulis melibatkan pengetahuan yang luas, kreativitas serta pengalaman yang cukup, karena dalam menulis membutuhkan ilmu serta konsentrasi yang cukup tinggi. Melalui salah satu keterampilan berbahasa yaitu menulis dapat diketahui seberapa besar potensi yang ada dalam diri peserta didik untuk aktif dalam menyerap informasi yang

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 TEMANGGUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI.

5 45 268

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 316

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 10 292

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR.

3 11 244

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Prambanan Klaten melalui Media Permainan Bahasa Bildgeschichte.

3 7 388

PENGARUHPENGUASAAN KOSAKATA, PENGUASAAN GRAMATIK DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI I IMOGIRI BANTUL.

1 7 280

KEEFEKTIFAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL.

2 3 186

PENGARUH MINAT BACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 2 WONOGIRI.

0 0 216

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN GRAMATIK BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEYEGAN SLEMAN.

3 6 261

KONTRIBUSI PENGUASAAN GRAMATIKA BAHASA JERMAN TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 1 SEDAYU BANTUL.

2 3 123