Tes Tertulis Metode Pengumpulan Data

dalam pembelajaran. Setelah RPP, Lembar Diskusi dan Tugas Mandiri dibuat, selanjutnya disusun soal tes berupa tes uraian, angket dan lembar observasi. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dilakukan pada satu kelas yang telah ditentukan. Sebelum pembelajaran, siswa diberi tugas mandiri agar siswa mempelajari terlebih dahulu materi pada pembelajaran yang akan dilakukan. Kemudian siswa diberi perlakuan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok yang dilakukan selama 6 kali pertemuan yang terdiri dari 3 sub pokok bahasan yaitu debit dan asas kontinuitas, hukum Bernoulli serta Toricelli dan venturimeter. Pada akhir pembelajaran, siswa diberi postes dan lembar angket. Postes digunakan untuk mengetahui tingkat kreativitas siswa dalam dimensi kognitif dan angket digunakan untuk mengetahui tingkat kreativitas siswa dalam dimensi afektif setelah perlakuan. Penilaian lembar observasi dilakukan pada saat praktikum berlangsung untuk mengetahui tingkat kreativitas siswa dalam dimensi psikomotor. Tahap akhir dari penelitian ini adalah menganalisis data dan membahas hasil penelitian untuk mencapai kesimpulan.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.4.1 Tes Tertulis

Tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes uraian untuk mengetahui kemampuan kreativitas siswa dalam dimensi kognitif atau kemampuan berpikir kreatif. Tes tertulis diujicobakan terlebih dahulu pada siswa selain objek penelitian, yaitu siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 pemalang tanggal 7 Mei 2012. Hasil uji coba tes tertulis kemudian dianalisis berdasarkan perhitungan validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda. Validitas Menurut Arikunto 2007: 72, perhitungan validitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ dengan r = koefisien product moment ΣX = skor soal ΣY = skor total N = jumlah sampel Dengan taraf signifikan tertentu dari hasil perhitungan didapat r hit ≥ r tab maka dikatakan item soal nomor tersebut valid. Hasil analisis uji coba menggunakan harga r tabel dengan taraf signifikansi 5, untuk soal topik I dari jumlah 16 soal diperoleh 10 soal yang valid dan 6 soal yang tidak valid, untuk soal topik II dari jumlah 15 soal diperoleh 10 soal yang valid dan 5 soal yang tidak valid, dan untuk soal topik III dari jumlah seluruh 14 soal diperoleh 10 soal yang valid dan 4 soal yang tidak valid. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15, Lampiran 20 dan Lampiran 21. Reliabilitas Menurut Arikunto 2007: 109, rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas soal tes bentuk uraian adalah sebagai berikut. ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = ∑ 2 2 11 1 1 t b n n r σ σ dengan 11 r = reliabilitas yang dicari n = banyak item soal ∑ 2 b σ = jumlah varian 2 t σ = varian total. Varians dicari dengan menggunakan rumus: 2 b σ = 2 2 N x N x ∑ ∑ − Nilai r hitung dibandingkan dengan harga r tabel dengan taraf signifikansi 5. Jika nilai r hitung r tabel maka soal dikatakan reliabel. Hasil analisis uji coba soal uraian untuk soal topik I diperoleh 11 r = 0,602 ; topik II diperoleh 11 r = 0,651 ; dan topik III diperoleh 11 r = 0,733. Dengan demikian soal tersebut reliabel karena tabel r r 11 . Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15, Lampiran 20 dan Lampiran 21. Tingkat Kesukaran Menurut Arifin 2009: 135, tingkat kesukaran soal uraian dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut: Tingkat kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Soal dengan 0,00 ≤ TK ≤ 0,3 adalah soal sukar Soal dengan 0,31 ≤ TK ≤ 0,7 adalah soal sedang Soal dengan 0,71 ≤ TK ≤ 1 adalah soal mudah Pada hasil analisis uji coba soal topik I diperoleh 5 soal mudah, 10 soal yang sedang, dan 1 soal sukar. Pada uji coba soal topik II diperoleh 7 soal mudah, 7 soal sedang, dan 1 soal sukar. Sedangkan uji coba soal topik III diperoleh 10 soal mudah dan 4 soal sedang. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15, Lampiran 20 dan Lampiran 21. Daya Pembeda Menurut Arifin 2009: 133, daya pembeda untuk soal bentuk uraian ditentukan dengan persamaan berikut: dengan DP : daya pembeda : rata- rata dari kelompok atas; : rata- rata dari kelompok bawah; Skor Maks : skor maksimum Daya pembeda soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Soal dengan DP ≥ 0,4 memiliki kriteria sangat baik Soal dengan 0,30 ≤ DP ≤ 0,39 memiliki kriteria baik Soal dengan 0,20 ≤ DP ≤ 0,29 memiliki kriteria cukup dan soal perlu perbaikan Soal dengan DP ≤ 0,19 memiliki kriteria kurang baik dan soal harus dibuang Dari hasil analisis, soal topik I diperoleh 6 soal dalam kriteria baik, 4 soal dalam kriteria cukup, dan 6 soal soal dalam kriteria kurang baik sehingga dibuang. Pada soal topik II diperoleh 1 soal dalam kriteria baik, 9 soal dalam kriteria cukup, dan 5 soal soal dalam kriteria kurang baik sehingga dibuang. Pada soal topik III diperoleh 4 soal dalam kriteria baik, 6 soal dalam kriteria cukup, dan 4 soal soal dalam kriteria kurang baik sehingga dibuang. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15, Lampiran 20 dan Lampiran 21.

3.4.2 Angket

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik investigasi kelompok (group investigation) terhadap hasil belajar biologi siswa

0 30 71

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA.

2 3 51

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK.

0 2 40

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MENGETAHUI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA.

1 2 38

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA.

0 0 47

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK PADA MATERI KALOR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA.

0 0 38

Keefektifan Penggunaan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi dengan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Pemalang -

0 2 128

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

0 1 7