Pengembangan buku praktik untuk pembelajaran materi pengelolaan persediaan barang dagangan untuk siswa kelas XI SMK bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen.
viii ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU PRAKTIK UNTUK
PEMBELAJARAN MATERI PENGELOLAAN PERSEDIAAN
BARANG DAGANGAN UNTUK SISWA KELAS XI SMK
BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
Elizabeth EltiaUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta
2016
Penelitian ini bertujuan menghasilkan buku praktik pengelolaan persediaan barang dagangan untuk materi pengelolaan persediaan barang dagangan yang layak digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa SMK kelas XI Program Keahlian Keuangan dengan Paket Keahlian Akuntansi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Prosedur pengembangan menggunakan model desain pembelajaran dengan pendekatan sistem yang dikemukakan oleh Dick & Carey. Dalam model tersebut terdiri dari atas sepuluh langkah, yaitu : (1) analisis kebutuhan dan tujuan, (2) analisis siswa, (3) analisis siswa dan konteks, (4) merumuskan tujuan performansi, (5) mengembangkan instrumen, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, (8) merancang dan melakukan evaluasi formatif, (9) melakukan revisi, (10) evaluasi sumatif. Penelitian ini hanya sampai pada tahap ke 9, karena hanya sampai menghasilkanprototype produk. Subjek uji coba adalah siswa kelas XI SMK Sanjaya Pakem. Uji coba dilakukan tiga tahap yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Data berupa hasil penilaian buku praktik dan saran untuk revisi produk dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk buku praktik layak digunakan oleh siswa dalam pembelajaran materi pengelolaan persediaan barang dagangan. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) hasil penilaian produk oleh ahli media pembelajaran termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,11, (2) hasil penilaian produk oleh ahli materi termasuk dalam kriteria “baik” dengan rerata skor 3,67, (3) hasil penilaian produk oleh guru mata pelajaran termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,78, (4) hasil penilaian produk pada uji coba perorangan termasuk dalam kriteria “baik” dengan rerata skor sebesar 3,84, (5) hasil penilaian produk pada uji coba kelompok kecil termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,32, (6) hasil penilaian produk pada uji coba lapangan termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,93.
(2)
ix ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF EXERCISE BOOK FOR LEARNING
THE MANAGEMENT OF MERCHANDISE STOCK FOR THE
ELEVENTH CLASS OF SMK STUDENTS, THE
DEPARTEMENT OF BUSINESS AND MANAGEMENT
EXPERTISE
Elizabeth Eltia Sanata Dharma University
Yogyakarta 2016
This study aims to produce exersice books for managing merchandise stock as a medium of learning for the elevents class of SMK students, the department of business and management expertise.
This research is a research and development (R & D). The procedure of development used a model of instructional design development with the approach systems proposed by Dick & Carey. The model consists of the top ten steps, namely: (1) analyzing needs and goals, (2) analyzing students, (3) analyzing students and context, (4) formulating the purpose of performance, (5) developing instruments, (6) developing learning strategy, (7) developing and selecting learning materials, (8) designing and conducting formative evaluation, (9) revising, (10) summarizing evaluation. This study only up to the 9th stage, because the goal was only achieving prototype products. Subject trial was the eleventh class of SMK Sanjaya Pakem students. Tests were carried out in three stages namely, individual testing, small group trial and field trials. Data collection techniques were questionnaires. Data were analyzed descriptively.
The results show that the product is suitable for students in learning the management of merchandise stock. This is shown by: (1) the results of the assessment done by an expert of instructional media product which belong to "very good" criteria with a mean score is 4.11, (2) the results of product assessment done by experts of material included in "good" criteria with a mean score is 3,67, (3) the results of product assessment done by teachers of subjects belong to "very good" criteria with a mean score is 4.78, (4) the results of votes on individual testing of products belong to "good" criteria with a mean score is 3.84, (5) the product ratings on a small group trial belong to "very good" criteria with a mean score is 4.32, (6) the results of votes on the product field trials belong to "very good" criteria with a mean score is 4.93.
(3)
PENGEMBANGAN BUKU PRAKTIK UNTUK PEMBELAJARAN
MATERI PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN UNTUK
SISWA KELAS XI SMK BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN
MANAJEMEN
SKRIPSI
Diajukkan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Elizabeth Eltia
NIM: 111334001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2016
(4)
i
PENGEMBANGAN BUKU PRAKTIK UNTUK
PEMBELAJARAN MATERI PENGELOLAAN PERSEDIAAN
BARANG DAGANGAN UNTUK SISWA KELAS XI SMK
BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
SKRIPSI
Diajukkan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Elizabeth Eltia
NIM: 111334001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2016
(5)
SKRIPSI
PENGEMBAHGAF{
BUKU
PRAKilK
UNTUK
PEMMI,AIARAN
I}fATERI PENGELOI,AAI\I PERSEDIAAN
BARATIG
I}AGAIYGAI\T TTNTTIK SI,SWAKELAS
XI
SI\{K
BIDA}IG KU,AELIAN
BISNIS
DAN MANAJEMEN
Fembimbing
(6)
SKRIPSI
PENGEMBANGAN BUKU
PRAKTIK
UNTUK
PEMBELAJARAN_ MATERT
PENGELOLAAN
PERSEDIAAN
BARANG DAGANGAN
LINTTTKSISWA
KELAS
XI
SMK
BEDAIiIG
iIEAHLiAN-
BISNIS
DAIIIMAT{AJEilTEN
Ketua Q^l--^+^*:^ lrvNr vt4l t\)
Anggota ^rrBBrrr4
Anggota
Dinersiankan dan dihrlis oleh: - _r _--_-r__
Elizabeth Eltia
NTIIIit. ltlrYt, I I r IJJT\rwlt 122rnnt
Telah dinertahankan - --- --r di -- ---r--- denan Panitia Penorrii- ---e-?-.^^ l^ .^.- ^.,-1 -O A --..:l nn 1 Z
P4u4 r4trBB<U r.(} f1Pr il zU l t-,
dan dinyatakan telah memeouhi syarat
Susunan Panitia Pensuii \T^-.^ l r0rlq r Lvrt6AaP^--l--^
Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si"
Ir^-^."1^^+^ pLIIVUVVLC T-J^L \L,^.^1..^-: e DJ q rllUOll l\116lAlrvllr r).1 U., O.l,l I D Id ., lYl.l U,DJ
Benedecta Indah Nugraheni S.Pd., S.I.P., M.Pd.
n-^ D^*L^-^ rrlir. U(Lllltr6l.llB D,,-*^*^ I Ullltrllltr, A Lt.L,rlYl-\11.r: tr a;
Dr. S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si,
V^-.^1.^*^ r LrBJ,ol\aiL4, 10 A-=:l 4u /a.Plll 1n4u
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan f I*l=.;-^!r^- C^*^{^ nL^-*^
Lrril Yt/tD,rt(l.) rlau&IL6l lrl ldl I I la
ill
(7)
iv
PERSEMBAHAN
Dengan sepenuh hati aku persembahkan karya ini untuk: † Tuhan Yesus Kristus
† Bapak Nono suhali (alm) & Ibu Tukinah
“Thank you for loving me”
† Matheus Epian & keluarga
† Sahabat-sahabat yang selalu memberikan semangat † Sahabat kerja di Cafe Melcosh
† Orang-orang yang selalu bertanya Kapan lulus...???
(8)
v MOTO
† Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN.
(Yeremia 17:7)
† Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
(Roma 12:12)
† Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
(9)
PERI\TYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya meayatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orarg
t*
g"suali yang telah disebutkan dalamkutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah-Yogyakarta, 28 April 2016 Penulis
q"t>
Elizabeth EltiaVI
(10)
LEMBAR PER}IYATAA}I PERSETUJUAIY
PUBLIKASI KARYA
ILMIAII
UNTTJK KEPENTINGAI\T AKAI}EMISYang bertanda tangan di bawah ini, saya rrahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Elizabeth Eltia
Nomor
Mahasiswa
: I 11334001Demi pengembangan ihnu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah $aya yang berjudul:
PENGEMBANGAN BUKU PRAKTIK UNT{.IK PEMBELAJARAN MATEzu PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN TJNTUK SISWA
KELAS )(I SMKBIDANG KEAHLIAN BISMS DAN MANAJEMEN
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak
untuk
menyimpan,mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data" mendishibusikan secara terbatas, dan mempubtkasikannya di Intemet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta
ijin
dari sayamaupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian penryataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuatdi Yogyakarta Padatanggal : 28 April2016
Yang menyatakaa
q,,?
Elizabeth Eltia
(11)
viii ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU PRAKTIK UNTUK
PEMBELAJARAN MATERI PENGELOLAAN PERSEDIAAN
BARANG DAGANGAN UNTUK SISWA KELAS XI SMK
BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
Elizabeth EltiaUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta
2016
Penelitian ini bertujuan menghasilkan buku praktik pengelolaan persediaan barang dagangan untuk materi pengelolaan persediaan barang dagangan yang layak digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa SMK kelas XI Program Keahlian Keuangan dengan Paket Keahlian Akuntansi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Prosedur pengembangan menggunakan model desain pembelajaran dengan pendekatan sistem yang dikemukakan oleh Dick & Carey. Dalam model tersebut terdiri dari atas sepuluh langkah, yaitu : (1) analisis kebutuhan dan tujuan, (2) analisis siswa, (3) analisis siswa dan konteks, (4) merumuskan tujuan performansi, (5) mengembangkan instrumen, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, (8) merancang dan melakukan evaluasi formatif, (9) melakukan revisi, (10) evaluasi sumatif. Penelitian ini hanya sampai pada tahap ke 9, karena hanya sampai menghasilkanprototype produk. Subjek uji coba adalah siswa kelas XI SMK Sanjaya Pakem. Uji coba dilakukan tiga tahap yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Data berupa hasil penilaian buku praktik dan saran untuk revisi produk dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk buku praktik layak digunakan oleh siswa dalam pembelajaran materi pengelolaan persediaan barang dagangan. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) hasil penilaian produk oleh ahli media
pembelajaran termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,11, (2) hasil penilaian produk oleh ahli materi termasuk dalam kriteria “baik” dengan rerata skor 3,67, (3) hasil penilaian produk oleh guru mata pelajaran
termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,78, (4) hasil penilaian produk pada uji coba perorangan termasuk dalam kriteria “baik” dengan rerata
skor sebesar 3,84, (5) hasil penilaian produk pada uji coba kelompok kecil
termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,32, (6) hasil penilaian produk pada uji coba lapangan termasuk dalam kriteria “sangat baik”
(12)
ix ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF EXERCISE BOOK FOR LEARNING
THE MANAGEMENT OF MERCHANDISE STOCK FOR THE
ELEVENTH CLASS OF SMK STUDENTS, THE
DEPARTEMENT OF BUSINESS AND MANAGEMENT
EXPERTISE
Elizabeth Eltia Sanata Dharma University
Yogyakarta 2016
This study aims to produce exersice books for managing merchandise stock as a medium of learning for the elevents class of SMK students, the department of business and management expertise.
This research is a research and development (R & D). The procedure of development used a model of instructional design development with the approach systems proposed by Dick & Carey. The model consists of the top ten steps, namely: (1) analyzing needs and goals, (2) analyzing students, (3) analyzing students and context, (4) formulating the purpose of performance, (5) developing instruments, (6) developing learning strategy, (7) developing and selecting learning materials, (8) designing and conducting formative evaluation, (9) revising, (10) summarizing evaluation. This study only up to the 9th stage, because the goal was only achieving prototype products. Subject trial was the eleventh class of SMK Sanjaya Pakem students. Tests were carried out in three stages namely, individual testing, small group trial and field trials. Data collection techniques were questionnaires. Data were analyzed descriptively.
The results show that the product is suitable for students in learning the management of merchandise stock. This is shown by: (1) the results of the assessment done by an expert of instructional media product which belong to "very good" criteria with a mean score is 4.11, (2) the results of product assessment done by experts of material included in "good" criteria with a mean score is 3,67, (3) the results of product assessment done by teachers of subjects belong to "very good" criteria with a mean score is 4.78, (4) the results of votes on individual testing of products belong to "good" criteria with a mean score is 3.84, (5) the product ratings on a small group trial belong to "very good" criteria with a mean score is 4.32, (6) the results of votes on the product field trials belong to "very good" criteria with a mean score is 4.93.
(13)
KATA PENGAI\ITAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat, karunia, serta penyertaan-Nya, penyusunan slaipsi dengan judul ''PENGEMBAIIGAhI
BI]KU
PRAKTIK
UNTI]K
PEMBELAJARANMATERI
PENGELOLAAI\I
PERSEDIAANiBARANG
DAGAhIGAI{ UNTUK SISWAKf,LAS
XI
SMK
BIDANGKEAHLIAN
BIS1{IS DAN MANAJEMEN"ini
dapat terlaksana dengan lacar. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk memperoleh gelarSarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikail Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi.
Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan pihak-pihak lain,
penyusunan s}ripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis ingin menghatrrkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanIlmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata DharmaYogyakarta.
2.
Bapak Ignatius Bondan SuratuoS.Pd.,M.Si.,
selaku Ketua JurusanPendidikan
Iknu
Pengetahuan Sosial sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.3.
Ibu
Dra Catharina
Wigati Retno Astuti M.Si., M.Ed., selaku Ketua Frogram Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.4.
Ibu Benedecta
Indah Nugraheni S.Pd., S"I.P., M.Pd., selaku DosenPembimbing yang selalu sabar dalam memberikan bimbingan dan saran
dalam penyusunan skripsi ini.
5.
Ibu Agnes Herlina Dwi Hadiyanti M.T., M.Sc., selaku ahli media yangtelah membantu mengevaluasi dan memberikan saran untuk memperbaiki
(14)
6.
Bapak Drs. Bambang Purnomo S.8., M.Si., selaku ahli materi yang telah membantu mengevaluasi dan memberikan saran untuk memperbaikimateri dibuku praktik yang dikeurbangkan.
7.
Segenap dosenyang telah
membantu penulis dalam memprolehpengetahuan dao mengembangkan segenap kemampuan berfikir, selama
pnulis
pendidikan di Program Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.8.
Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi, yang telah memberikan pengalaman dan non Akademik yang nantinya dapat saya terapkan dalam dunia kerja.9.
Kepala Sekolah SMK Sanjaya Pakem yang telah memberikanijin
untrrk melakukan penelitianl0.Ibu
Triswinarti, S.Pd., selaku gum mata pelajaran akuntansidi
SMKSanjaya Pakem yang telah membantu penelitiau dan bersedia memberikan
saran terhadap buku pralAik pengelolaan persediaan barang dagangan yang dikembangkan.
ll.Pam siswa kelas
)il
dan)ilI
yang bersedia membantu penulis dalam arelakukan penelitian.12. Mbak Aris yang selama ini membantu penulis didalam mengatur urusan
administrasi selama peuulis menempuh pendidikan
di
Prograrn Studi psndidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntaosi, Universitas Sanata Dharma ini.13. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang
telahmembantu penulis dalam menyediakan buku-buku referensi yang sesuai dengan judul skripsi penulis.
14. Bapak Nono Suhali (atm) dan Ibu Tukiilah selaku orang tua penulis yang
telah banyak memberikan dukungan baik spiritual maupun material, motivasi, dan telah berhasil meagantarkan penulis unfuk menyelesaikan
pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini.
(15)
15. Matheus Epian selaku kakak penulis yang telah memberikan dukungan
spiritual, material <tan motivasi kepada penulis sampai akhirnya penulis dapat meayelesaikan penyusunan skripsi ini.
16. Stephania Tesa Puhi Mathea selaku adik penulis yang selalu membuat penulis terhibur saat penat.
17. Kelumga besar Pawirosoetomo selaku keluarga besar penulis yang telah
memberikan motivasi selama menyelesaikan penyusuoan skripsi ini.
18. Prambudhianto Futro Parrungkas terimakasih sudah membantu peuulis dalam pembuatan corel drsw.
19. Teman-teman Pendidikan Akuatansi angkatan 2011 yang telah mewamai selama kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
20. Teman-teman Melcosh Cafe yang selalu membuat saya tertawa disax kepenatan membuatan skripsi.
21. Pihak-pihak
yang terlibat
lainnyayaog
membantu penulis dalam penyusruun skripsi ini.Dalam penulisan skripsi
ini,
penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karenaitrl
penulis sangat terbuka dalammenerima segala bentuk kritik dan saran yang diberikan demi kebaikan, kemajuan serta perkembangan skripsi ini.
Yogyakafia 06 April20t6
Penulis
q*>
Elizabeth Eltia
(16)
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xix
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 4
F. Pentingnya Pengembangan ... 5
G. Definisi Istilah ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kajian Teori... 8
1. Perusahaan Dagang ... 8
2. Siklus Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan ... 9
3. Persediaan Barang Dagang ... 9
(17)
xiv
5. Bukti Transaksi ... 11
6. Jurnal ... 21
7. Kartu Persediaan Barang Dagangan... 26
8. Kartu Gudang ... 28
9. Laporan Persediaan Barang Dagangan ... 28
10. Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang ... 29
11. Sistem dan Prosedur Pencatatan Perpetual ... 30
12. Sistem Akuntansi ... 31
13. Perbedaan Pengertian Sistem dan Prosedur ... 32
B. Penelitian dan Pengembangan ... 33
1. Penelitian dan Pengembangan ... 33
2. Langkah-langkah dalam Mendesain Pembelajaran ... 34
3. Media Pembelajaran ... 41
4. Kegunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar ... 43
5. Kriteria-kriteria dalam Memilih Media Pembelajaran .. 43
C. Hasil Penelitian yang Relevan ... 46
D. Pertanyaan Penelitian ... 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 49
A. Model Pengembangan... ... 49
B. Prosedur Pengembangan ... 49
C. Uji Coba ... 50
1. Desain Uji Coba ... 50
2. Subjek Uji Coba ... 52
D. Jenis Data... ... 53
E. Teknik Pengumpulan Data ... 53
F. Teknik Analisis Data ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN... 56
A. Deskripsi Produk Awal ... 56
B. Data Validasi dan Revisi Produk ... 57
1. Data Validasi dari Ahli Media Pembelajaran... 61
2. Data Validasi dari Ahli Materi ... 62
3. Data Validasi dari Garu Mata Pelajaran... 68
C. Data Uji Coba dan Revisi Produk ... 71
1. Data Uji Coba Perorangan ... 71
2. Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 77
(18)
xv
D. Analisis Data Hasil Validasi ... 88
1. Analisis Data Hasil Validasi dari Ahli Media Pembelajaran ... 88
2. Analisis Data Hasil Validasi dari Ahli Materi ... 90
3. Analisis Data Hasil Validasi dari Guru Mata Pelajaran 92 E. Analisis Data Uji Coba ... 95
1. Analisis Data Hasil Uji Coba Perorangan ... 95
2. Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil... 97
3. Analisis Data Hasil Uji Coba Lapangan ... 99
F. Kajian Produk Akhir ... 101
BAB V PENUTUP ... 104
A. Kesimpulan... 104
B. Keterbatasan Penelitian ... 106
C. Saran ... 107
DAFTAR PUSTAKA ... 108
(19)
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus ... 21
Tabel 2.2 Jurnal Pembelian ... 24
Tabel 2.3 Jurnal Penjualan ... 25
Tabel 2.6 Jurnal Umum ... 26
Tabel 2.7 Kartu Persediaan Barang Dagangan ... 27
Tabel 2.8 Kartu Gudang ... 28
Tabel 2.9 Laporan Persediaan Barang Dagangan ... 29
Tabel 3.1 Skor Alternatif Jawaban ... 54
Tabel 3.2 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan PAP... 55
Tabel 4.1 Nama-Nama Ahli dan Guru Mata Pelajaran ... 58
Tabel 4.2 Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 60
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Aspek Tampilan Buku Praktik dari Ahli Media Pembelajaran ... 61
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Pertama pada Saran dan Perbaikan dari Ahli Materi ... 63
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Aspek Isi Buku Praktik dari Ahli Materi .... 63
Tabel 4.6 Hasil Penelitian Aspek Tampilan Buku Praktik dari Guru Mata Pelajaran... 68
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Aspek Isi Buku Praktik dari Guru Mata Pelajaran... 69
Tabel 4.8 Saran dan Perbaikan dari Guru Mata Pelajaran ... 70
Tabel 4.9 Contoh Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa pada Uji Coba Perorangan Penilaian dari Aspek Tampilan ... 72
Tabel 4.10 Contoh Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa pada Uji Coba Perorangan Penilaian dari Aspek Isi ... 73
Tabel 4.11 Data Hasil Penilaian pada Uji Coba Perorangan Penilaian Dari Aspek Tampilan ... 74
(20)
xvii
Tabel 4.12 Data Hasil Penilaian pada Uji Coba Perorangan Penilaian
Dari Aspek Isi... 75 Tabel 4.13 Contoh Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa
Pada Uji Coba Kelompok Kecil Penilaian dari
Aspek Tampilan ... 77 Tabel 4.14 Contoh Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa
Pada Uji Coba Kelompok Kecil Penilaian dari Aspek Isi .... 78 Tabel 4.15 Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa pada Uji Coba
Kelompok Kecil Penilaian dari Aspek Tampilan ... 80 Tabel 4.16 Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa pada Uji Coba
Kelompok Kecil Penilaian dari Aspek Isi ... 80 Tabel 4.17 Contoh Hasil Penilaian Buku Praktik pada Uji Coba
Lapangan Penilaian dari Aspek Tampilan ... 83 Tabel 4.18 Contoh Hasil Penilaian Buku Praktik pada Uji Coba
Lapangan Penilaian dari Aspek Isi ... 83 Tabel 4.19 Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa pada Uji Coba
Kelompok Kecil Penilaian dari Aspek Tampilan ... 85 Tabel 4.20 Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa pada Uji Coba
Kelompok Kecil Penilaian dari Aspek Isi ... 85 Tabel 4.21 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan dari
Ahli Media Pembelajaran ... 88 Tabel 4.22 Analisis Data Penilaian Aspek Isi dari
Ahli Media Pembelajaran ... 89 Tabel 4.23 Analisis Data Penilaian Aspek Isi dari Ahli Materi ... 90 Tabel 4.24 Kualitas Buku Praktik Akuntansi Persediaan Barang
Dagangan dari Ahli Materi ... 91 Tabel 4.25 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan dari
Guru Mata Pelajaran... 92 Tabel 4.26 Analisis Data Penilaian Aspek Isi dari
(21)
xviii
Tabel 4.27 Kualitas Buku Praktik Akuntansi Persediaan Barang
Dagangan dari Guru Mata Pelajaran ... 94 Tabel 4.28 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan pada
Uji Coba Perorangan ... 95 Tabel 4.29 Analisis Data Penilaian Aspek Isi pada
Uji Coba Perorangan ... 96 Tabel 4.30 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan pada
Uji Coba Kelompok Kecil ... 97 Tabel 4.31 Analisis Data Penilaian Aspek Isi pada
Uji Coba Kelompok Kecil ... 98 Tabel 4.32 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan pada
Uji Coba Lapangan... 99 Tabel 4.33 Analisis Data Penilaian Aspek Isi pada
(22)
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Siklus Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan ... 9 Gambar 2.2 Siklus Barang Dagang ... 10 Gambar 2.3 Faktur Penjualan Kredit ... 13 Gambar 2.4 Faktur Penjualan Tunai... 13 Gambar 2.5 Kuitansi... 14 Gambar 2.6 Nota Kredit dari Penjualan ... 15 Gambar 2.7 Nota Kredi dari Pembelian ... 15 Gambar 2.8 Nota Kontan... 16 Gambar 2.9 Nota Debet ... 17 Gambar 2.10 Cek ... 18 Gambar 2.11 Bilyet Giro ... 18 Gambar 2.12 Memo ... 19 Gambar 2.13 Bukti Pengeluaran Kas ... 20 Gambar 2.14 Bukti Penerimaan Kas ... 20 Gambar 2.15 Langkah-Langkah dalam Mendesain Pembelajaran ... 35 Gambar 4.1 Bukti Transaksi Nota Kredit Penjualan
Sebelum di revisi ... 65 Gambar 4.2 Bukti Transaksi Nota Kredit Penjualan
Sesudah di revisi ... 66 Gambar 4.3 Bukti Transaksi Nota Kredit Pembelian
Sebelum di revisi ... 66 Gambar 4.4 Bukti Transaksi Nota Kredit Pembelian
Sebelum di revisi ... 67 Gambar 4.5 Bukti Transaksi Faktur Penjualan Kredit ... 67 Gambar 4.6 Bukti Transaksi Faktur Penjualan Tunai ... 67 Gambar 4.7 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
(23)
xx
Gambar 4.8 Diagram batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
Isi dari Ahli Materi ... 91 Gambar 4.9 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
Tampilan dari Guru Mata Pelajaran ... 93 Gambar 4.10 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
Isi dari Guru Mata Pelajaran... 94 Gambar 4.11 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
Tampilan pada Uji Coba Perorangan ... 96 Gambar 4.12 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
Isi pada Uji Coba Perorangan ... 97 Gambar 4.13 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
Tampilan pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 98 Gambar 4.14 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
Isi pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 99 Gambar 4.15 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
Tampilan pada Uji Coba Lapangan ... 100 Gambar 4.16 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
(24)
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 111 Lampiran 2 Instrumen Validasi Ahli Media ... 112 Lampiran 3 Instrumen Validasi Ahli Materi ... 115 Lampiran 4 Instrumen Validasi untuk Guru Mata Pelajaran ... 120 Lampiran 5 Kuesioner Uji Coba Perorangan ... 123 Lampiran 6 Kuesioner Uji Coba Kelompok Kecil ... 126 Lampiran 7 Kuesioner Uji Coba Lapangan ... 129 Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 132
(25)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada awal masuknya perdagangan di Indonesia, masyarakat
Indonesia mengenal adanya menghitung uang masuk-keluar dan mancatat
dagangan barupa barang yang dijual dan dibeli. Tidak hanya mencatat
barang dagang, tetapi menghitung dan menerapkan harga jual setiap
barangnya. Melalui perdagangan ini suatu sistem pencatatan diperlukan,
sehingga masyarakat semakin menuntut suatu sistem pencatatan
persediaan barang dagangan yang lebih baik.
Untuk memudahkan dalam mengontrol barang dagang diperlukan
sistem pencatatan yang sistematis. Akuntansi telah menemukan suatu
pencatatan keuangan yang didalamnya juga mempelajari tentang
pencatatan persediaan barang dagangan, yaitu tentang teori dan konsep
pencatatan persediaan barang daganga. Melalui teori dan konsep
pencatatan persediaan barang dagangan dapat menghasilkan sebuah
informasi yang nantinya digunakan oleh pemakai informasi.
Siswa SMK kelas XI Program Keahlian Keuangan dengan Paket
Keahlian Akuntansi pada semester genap akan mempelajari materi
mengelola persediaan barang dagangan. Siswa perlu mendalami materi
(26)
metode pencatatan persediaan barang dagangan secara tepat. Ada dua
perusahaan yang menggunakan metode pencatatan persediaan barang
dagangan yaitu, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.
Agar siswa dapat mendalami materi pengelolaan persediaan barang
dagangan, diperlukan media pembelajaran yang dapat membantu guru
dalam proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Salah satu
pemilihan media pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa SMK kelas XI
Program Keahlian Keuangan dengan Paket Keahlian Akuntansi adalah
buku praktik akuntansi untuk materi pengelolaan persediaan barang
dagangan.
Melalui pengalaman saya yang pernah menjadi siswa SMK, saya
merasa kurang memahami tentang bagaimana cara menghitung dan
mencatat persediaan barang dagangan. Pada saat itu juga guru belum
menyediaan buku praktik yang khusus digunakan untuk materi
pengelolaan persediaan barang dagangan. Berdasarkan pengalaman
tersebut maka pengembangan buku praktik ini dimaksudkan untuk
memudahkan siswa dalam mempelajari tentang pengelolaan persediaan
barang dagangan dan mendapatkan gambaran dalam proses menghitung
dan mencatat pesediaan barang dagangan.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai penulis membuat buku
praktik persediaan barang dagangan untuk membantu proses dan
keterampilan pemahaman pencatatan persediaan barang dagangan. Buku
(27)
pada pengembangan diri, membantu mereka untuk dapat memandang
dirinya sebagai pribadi yang mampu memecahkan masalah. Berbagai
macam materi persediaan akan disajikan dalam buku praktik ini sesuai
dengan kebutuhan dan pemenuhan materi SMK yang mengacu kurikulum
2013.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana model buku praktik akuntansi persediaan barang dagangan yang layak digunakan
sebagai media pembelajaran dalam membantu pemahaman konsep/teori
persediaan barang dagangan bagi siswa SMK Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen kelas XI Program Keahlian Keuangan dengan Paket Keahlian
Akuntansi?”. C. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih fokus, maka penelitian dalam
mengembangkan buku praktik untuk pembelajaran materi pengelolaan
persediaan barang dagangan untuk siswa SMK Bidang Keahlian Bisnis
dan Manajemen kelas XI Program Keahlian Keuangan dengan Paket
Keahlian Akuntansi perlu dibatasi. Peneliti membatasi pada Kompetensi
Dasar: 3.18 menjelaskan metode-metode penentuan harga pokok penjualan
(28)
4.18 mengidentifikasi metode-metode penentuan harga pokok penjualan
metode pertama masuk pertama keluar (FIFO), dan rata-rata tertimbang.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis melalui penelitian ini adalah
menghasilkan buku praktik akuntansi persediaan barang dagangan untuk
materi pengelolaan persediaan barang dagangan yang layak digunakan
sebagai salah satu sumber dan media pembelajaran bagi siswa SMK
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen kelas XI Program Keahlian
Keuangan dengan Paket Keahlian Akuntansi.
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Produk yang diharapkan dalam penelitian dan pengembangan ini
adalah buku praktik akuntansi persediaan barang dagangan untuk
perusahaan dagang, untuk siswa SMK. Karakteristik dari buku praktik ini
adalah sebagai berikut :
1. Buku praktik ini mengacu pada kurikulum 2013 baik dalam hal
kompetensi dasar, isi materi maupun instrumen penelitian.
2. Buku praktik ini menyajikan berbagai bukti transaksi yang berkaitan
dengan pembelian, penjualan dan pengembalian barang atas barang
(29)
3. Buku praktik ini menyediakan jurnal umum, jurnal pembelian dan
jurnal penjualan sebagai pencatatan transaksi yang terjadi pada
kegiatan akuntansi.
4. Buku praktik ini menyajikan berbagai kartu persediaan sebagai
tempat untuk mencatat keluar-masuknya barang dagangan.
5. Buku praktik ini menyediakan laporan persediaan barang dagangan
untuk mencatat laporan persediaan barang dagangan yang dilakukan
setiap bulan.
6. Buku praktik ini menyediakan kartu gudang sebagai sarana
pencatatan barang dagangan yang ada digudang.
7. Buku praktik ini menyajikan kata-kata motivasi sebagai pembatas
buku dan selingan membaca murid saat mengerjakan.
F. Pentingnya Pengembangan
Penelitian ini penting dilakukan karena dapat memberikan manfaat,
sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
Buku praktik yang dikembangkan melalui penelitian ini,
diharapkan dapat membantu siswa SMK untuk lebih memahami
materi pengelolaan persediaan barang dagangan pada perusahaan
(30)
2. Bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Buku praktik yang dikembangkan melalui penelitian ini,
diharapkan dapat menjadi salah satu contoh produk yang dapat
dikembangkan dan dimanfaatkan untuk membantu siswa dalam proses
pembelajaran.
3. Bagi Guru
Buku praktik ini akan memberikan sumbangan bagi
peningkatan mutu pembelajaran serta membantu guru dalam
pembelajaran.
4. Bagi Penulis
Melalui penelitian ini, diharapkan penulis dapat
mengembangkan pengetahuan tentang akuntansi khususnya materi
pengelolaan persediaan barang dagangan yang telah diperoleh selama
perkuliahan melalui pengembangan buku praktik.
G. Definisi Istilah 1. Pengembangan
Pengembangan adalah suatu proses, cara, upaya dalam
peningkatan mutu produk dalam dunia pendidikan.
(31)
Buku praktik adalah lembar kerja yang berjilid yang digunakan
untuk mengerjakan soal-soal.
3. Persediaan barang dagangan
Persediaan barang dagangan adalah stok barang yang masih
ada dan belum terjual.
4. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk
satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan
kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari
SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil
belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. Di SMK terdapat banyak
sekali Program Keahlian, salah satunya Program Keahlian Keuangan
(32)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjalankan
kegiatan usaha pokok membeli barang (komoditi) dengan tujuan untuk
dijual kembali tanpa melakukan pengubahan terhadap sifat barang
(Somantri, 2004:176).
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya
membeli barang dan menjualnya kembali tanpa melakukan perubahan
terhadap barang tersebut terlebih dahulu (Alam, 2007:3).
Perusahaan perdagangan membeli barang atau produk dan
menjual kembali produk tersebut tanpa mengolah atau mengubah sifat
produk bersangkutan. Seandainya melakukan pengolahan hal tersebut
terbatas pada pengemasan kembali, pemberian label, membungkus
(33)
2. Siklus Akuntansi Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan
Siklus Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan menurut buku
praktik dapat dilihat pada gambar 2.1 :
Gambar 2.1 Siklus Akuntansi Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan
3. Persediaan Barang Dagangan
Persediaan memiliki dua karakteristik penting, yakni: (1)
persediaan tersebut merupakan milik perusahaan, dan (2) persediaan
tersebut siap dijual kepada para konsumen. Oleh karena itu dalam
perusahaan dagang hanya dikenal satu klasifikasi persediaan yang
disebut persediaan barang dagangan (Jusup, 2005:100).
Barang dagang pada dasarnya adalah barang yang disediakan
untuk dijual. Penyediaannya bisa melalui pembelian, dalam arti barang
dibeli, disimpan sementara, kemudian dijual tanpa mengadakan
perubahan lebih dulu terhadap sifat barang yang bersangkutan
(Somantri, 2006:16). Persediaan barang dagangan adalah stok barang
yang masih ada dan belum terjual (Alam, 2006:16). Dari pengertian
IDENTIFIKASI TRANSAKSI
JURNAL - Jurnal Umum - Jurnal Khusus:
Jurnal Penjualan Jurnal Pembelian KARTU
PERSEDIAAN
LAPORAN PERSEDIAAN
KARTU GUDANG
(34)
tersebut dapat disimpulkan bahwa persediaan barang dagangan
merupakan aktiva berikut ini.
a. Barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal, seperti :
1) Persediaan barang dagangan (untuk perusahaan dagang)
2) Persediaan barang jadi (untuk perusahaan industri)
b. Barang yang ada dalam proses produksi atau dalam perjalanan
disebut barang dalam proses
c. Barang yang masih berbentuk bahan baku/pembantu akan
dimasukkan ke dalam proses produksi untuk dijadikan produk jadi
4. Prosedur Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan
Dalam perusahaan dagang, sebagian besar kekayaan perusahaan
tertanam dalam bentuk persediaan barang dagangan. Oleh karena itu,
diperlukan sistem pengelolaan yang baik. Prosedur pengelolaan
persediaan barang dagangan dimulai dari penerimaan (pembelian),
penyimpanan barang (bagian gudang), dan pengeluaran (penjualan)
(Sucipto, T., et al, 2011:66).
Gambar 2.2 Siklus Barang Dagangan
Pembelian Barang a. Faktur Pembelian
Persediaan Awal Penambahan Persediaan Pengurangan Persediaan
Penjualan Barang b. Faktur Penjualan
(35)
Pencatatan pembelian barang dagangan berdasarkan bukti
pembelian berupa faktur pembelian. Transaksi pembelian akan
menambah persediaan barang dagangan. Pencatatan penjualan barang
berdasarkan faktur penjualan, pejualan akan mengurangi persediaan
barang dagang (Sucipto, T., et al, 2011:66).
5. Bukti Transaksi
Bukti transaksi merupakan dokumen atau surat yang menandai
bahwa transaksi yang sah terjadi, akuntansi hanya mencatat objek yang
timbul akibat transaksi yang sah (Suwardjono, 2009:131).
Menurut Sucipto, et all (2011: 8) bukti transaksi adalah bukti
tertulis tentang terjadinya transaksi keuangan, yang digunakan sebagai
data awal atau sumber pencatatan dalam akuntansi. Dengan adanya
bukti transaksi sebagai sumber pencatatan, berarti bukti transaksi
merupakan bagian dari siklus akuntansi.
Bukti transaksi umumnya dihasilkan dari transaksi dengan pihak
di luar perusahaan. Namun, ada juga bukti transaksi yang diperoleh dari
transaksi antarpihak di dalam perusahaan. Transaksi dengan pihak di
luar perusahaan kita sebut transaksi eksternal. Transaksi antarpihak di
(36)
a. Bukti transaksi eksternal
1) Faktur
Faktur adalah bukti jual-beli secara kredit yang dibuat
oleh penjual. Faktur asli diberikan kepada pembeli sebagai
bukti pembelian kredit, sedangkan tembusannya atau copy-nya
disimpan penjual (Sucipto,et all, 2011:10).
Faktur adalah bukti penjualan barang secara kredit
yang dibuat oleh penjual dan pembeli. Bagi penjual, faktur
yang dikeluarkan untuk pembeli disebut faktur penjualan.
Sementara bagi pembeli, faktur tersebut dinamakan faktur
pembelian, faktur ini biasanya dibuat beberapa rangkap sesuai
dengan kebutuhan perusahaan (Ritonga, 2007:166).
Bukti transaksi yang digunakan pada buku praktik
akuntansi persediaan barang dagangan, pada saat terjadi
penjualan kredit dan pejualan tunai adalah faktur. Yang
(37)
Gambar 2.3 Faktur Penjualan Kredit
Gambar 2.4 Faktur Penjualan Tunai
2) Kuitansi
Kuitansi adalah surat tanda bukti pembayaran sejumlah
uang yang dibuat oleh penerima uang. Kuitansi dibagi menjadi
dua bagian. Bagian disebelah kiri disebut sub kuitansi (sebagai
bukti bagi si penerima uang), sementara bagian di sebelah
kanan diberikan kepada si pembayar uang. Dalam praktik,
akuntansi dibuat rangkap. Bagian atas (asli) diberikan kepada
si pembayar uang dan salinan sebagai arsip bagi si penerima
uang (Ritonga, 2007:166).
Penjualan secara kredit
Penjualan secara tunai
(38)
Pada kasus ini, bukti transaksi kuitansi tidak
diperlukan. Berikut ini adalah contoh bukti transaksi kuitansi :
Gambar 2.5 Kuitansi Sumber : google
3) Nota kredit
Nota kredit adalah surat bukti terjadinya pengurangan
piutang usaha karena adanya pengembalian barang dagang
atau penurunan harga karena terjadinya kerusakan atau kualitas
barang yang dikirim tidak sesuai dengan yang dipesan. Nota
kredit dibuat dan ditandatangani oleh penjual. Arti nota kredit
adalah penjual mengkredit (mengurangi) piutang usaha yang
akan ditagih ke pembeli. Lembar asli diberikan kepada
pembeli, sedangkan tembusannya/copy-nya disimpan penjual
(Sucipto, dkk, 2011:10).
Pada buku praktik akuntansi persediaan barang
(39)
a) Nota kredit dari penjual
Gambar 2.6 Nota Kredit dari Penjualan b) Nota kredit dari pembeli
Gambar 2.7 Nota Kredit dari Pembelian 4) Nota kontan
Nota kontan adalah tanda bukti pembelian barang
secara tunai yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada
pembeli. Nota kontan dibuat minimal rangkap dua, aslinya
diserahkan kepada pihak pembeli dan tembusannya disimpan
(40)
Pada kasus ini, bukti transaksi nota kontan tidak
diperlukan. Karena pada kasus ini tidak ada pembelian tunai.
Berikut ini adalah contoh bukti transaksi nota kontan :
Gambar 2.8 Nota Kontan
Sumber : google
5) Nota debet
Nota debet adalah surat bukti terjadinya pengurangan
utang usaha karena adanya pengembalian barang dagang atau
penurunan harga yang dibuat oleh pihak pembeli. Artinya nota
debet adalah mendebit (mengurangi) utang usaha pembeli yang
harus dilunasi. Lembar nota debet asli dikirimkan oleh pembeli
kepada penjual bersamaan pengiriman kembali barang yang
dibeli, sedangkan tembusannya/copy-nya disimpan oleh
pembeli sebagai arsip dan bukti pencatatan (Sucipto, dkk,
(41)
Gambar 2.9 Nota Debet Sumber : google
6) Cek
Cek adalah surat perintah dari pemegang rekening giro
(penyimpanan dana) kepada banknya supaya mengeluarkan
sejumlah uang untuk diberikan kepada pembawa cek/pihak
yang namanya dicantumkan dalam cek tersebut. Cek
sebenarnya bukan surat bukti, melainkan alat pembayaran.
Oleh karena itu, pengurangan cek harus disertai penerimaan
kuitansi (Sucipto, dkk, 2011:11). Berikut ini adalah contoh
(42)
Gambar 2.10 Cek
Sumber : google 7) Bilyet giro
Bilyet giro adalah alat pembayaran kepada pihak lain
dengan cara memindahkan saldo rekening bank pihak yang
membayar kepada rekening pihak yang menerima. Seperti
halnya cek, bilyet giro dibuat oleh pihak pembayar, pihak
penerima bayaran menerima lembar bilyet giro, sedangkan
pihak pembayar menyimpan potongannya yang harus disertai
penerima kuitansi (Sucipto, dkk, 2011:12). Berikut ini adalah
contoh bilyet giro :
Gambar 2.11 Bilyet Giro
(43)
b. Bukti transaksi internal
1) Memo
Memo adalah bukti transaksi yang dibuat oleh
pimpinan perusahaan untuk bagian-bagian lain di perusahaan
tersebut pencatatan suatu kejadian (Sucipto, dkk, 2011:12).
Memo adalah bukti ini dibuat untuk pencatatan
transaksi perusahaan yang tidak berkaitan dengan arus kas,
misalnya untuk pencatatan penyusutan peralatan kantor
(Ritonga, 2007:167). Berikut ini adalah contoh memo :
Gambar 2.12 Memo Sumber : google
2) Bukti pengeluaran kas
Bukti ini dibuat perusahaan bila ada aliran kas keluar
ke dalam perusahaan (Ritonga, 2007:167). Berikut ini adalah
(44)
Gambar 2.13 Bukti Pengeluaran Kas Sumber : google
3) Bukti penerimaan kas
Dokumen ini dibuat sebagai bukti untuk memasukkan
uang tunai perusahaan (Ritonga, 2007:167). Berikut ini adalah
bukti penerimaan kas :
Gambar 2.14 Bukti Penerimaan Kas Sumber : google
(45)
6. Jurnal
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi dalam
perusahaan dagang antara lain adalah jurnal umum dan jurnal khusus.
Jurnal khusus digunakan karena banyaknya transaksi yang sejenis dan
terjadi berulang-ulang. Sedangkan jurnal umum digunakan untuk
mencatat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus.
a. Pengertian Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang dikelompokkan sesuai
dengan jenis transaksinya (Alam, 2007:31). Perbedaan jurnal
umum dan jurnal khusus, sebagai berikut (Alam, 2007:31):
Tabel 2.1 Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
Aspek Jurnal Umum Jurnal Khusus
Format Format jurnal terdiri atas tanggal, Akun, Keterangan, Ref, dan Jumlah yang terdiri atas debet dan kredit.
Disesuaikan dengan kolom-kolom yang diperlukan dalam mencatat transaksi sejenis.
Pencata-tan
Semua transaksi dicatat hanya pada satu jurnal.
Transaksi dicatat sesuai dengan jenisnya dalam beberapa jurnal yang sesuai.
Posting ke akun buku besar
Posting jurnal ke akun buku besar dilakukan setiap hari, setiap terjadi transaksi.
Posting jurnal ke akun buku besar dilakukan secara berkala, misalnya setiap akhir bulan, tetapi
tidak menutup
kemungkinan setiap dua minggu atau bahkan per minggu.
Peruntuk an
Cocok digunakan untuk perusahan dagang yang masih kecil
Digunakan pada
perusahaan yang besar di mana transaksi sejenis sering terjadi sehingga memerlukan pencatatan khusus.
(46)
b. Pengertian Jurnal Umum
Jurnal umum merupakan media dalam proses akuntansi
untuk menampung akun-akun transaksi. Setelah dianalisis,
transaksi akan dicatat dalam jurnal umum. Hasil analisis berkaitan
dengan dua akun, yaitu akun yang dicatat di sisi debit dan akun
yang dicatat disisi kredit. Pada jurnal dicatat pula nilai transaksi
dan keterangan singkat tentang transaksi. Jadi, jurnal umum adalah
media untuk mencatat semua transaksi yang terjadi dalam proses
akuntansi (alam, 2011:91).
c. Manfaat Jurnal Khusus
Jurnal khusus memiliki beberapa manfaat, diantaranya
(Alam, 2007: 31-32):
1) Memungkinkan pembagian pekerjaan (spesialisasi).
2) Memudahkan posting ke akun buku besar.
3) Memungkinkan pengendalian internal yang lebih baik.
4) Menghemat biaya.
d. Fungsi Jurnal
Dalam buku ekonomi dan akuntansi untuk SMA jilid 2
kelas XI ditulis oleh Ritonga (2007: 169-170), mengemukakan
bahwa ada beberapa fungsi jurnal :
1) Fungsi historis. Jurnal merupakan tempat mencatat menurut
(47)
2) Fungsi mencatat. Jurnal akan mencatat semua transaksi dan
kejadian di dalam perusahaan.
3) Fungsi analisis. Analisis dalam jurnal akan menghasilkan
berapa debet dan berapa kredit.
4) Fungsi instruksi. Jurnal memerintahkan pencatatan debet dan
kredit dalam buku besar sesuai dengan jumlahnya.
5) Fungsi informatif. Jurnal memberikan keterangan tentang
kegiatan perusahaan sehari-hari.
e. Macam Jurnal khusus dan Jurnal Umum
Macam-macam jurnal khusus dan jurnal umum yang
digunakan pada buku praktik akuntansi persediaan barang
dagangan, yaitu :
1) Jurnal Pembelian
Jurnal Pembelian adalah jurnal khusus untuk mencatat
pembelian barang dagang dan harta lainnya secara kredit
(Alam, 2006:33).
Jurnal Pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat
transaksi pembelian barang (barang dagangan, peralatan,
perlengkapan, dan barang lainnya) yang dilakukan dengan
pembayaran kredit (Somantri, 2007:61).
Kebijakan akuntansi yang digunakan pada buku
(48)
pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pembelian
barang dagangan yang dilakukan dengan pembayaran kredit.
Tabel Jurnal Pembelian yang digunakan pada buku
praktik akuntansi persediaan barang dagangan, yaitu
Tabel 2.2 Jurnal Pembelian
Toko Goresan Pena JURNAL PEMBELIAN
Bulan : Desember 2014
Tanggal No.
Bukti Keterangan Ref
Debit Kredit Persediaan Hutang
dagang
(a) (b) (c) (d) (e)
Keterangan :
a) Untuk mencatat tanggal transaksi. b) Untuk mencatat nomor faktur. c) Untuk mencatat nama kreditur.
d) Untuk memberi tanda (√), jika akun yang di kredit pada buku besar pembantu telah dicatat.
e) Untuk mencatat jumlah transaksi. 2) Jurnal Penjualan
Jurnal Penjualan adalah jurnal khusus untuk mencatat
transaksi penjualan barang dagangan secara kredit (alam,
2006:37).
Jurnal Penjualan berfungsi sebagai tempat mencatat
transaksi penjualan barang dagangan atau jasa yang
dilakukan dengan pembayaran kredit (Somantri: 2007:62).
Kebijakan akuntansi yang digunakan pada buku
praktik akuntansi persediaan barang dagangan, bahwa jurnal
penjualan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan
(49)
barang dagangan yang dilakukan dengan pembayaran kredit
dan tunai.
Buku praktik akuntansi persediaan barang dagangan
menggunakan kebijakan pada transaksi penjualan tunai dan
kredit dicatat dalam jurnal penjualan. Tabel Jurnal Penjualan
yang digunakan pada buku praktik akuntansi persediaan
barang dagangan, yaitu :
Tabel 2.3 Jurnal Penjualan
Toko Goresan Pena JURNAL PENJUALAN
Bulan : Desember 2014
Tgl No. Bukti
Ket Ref Debit Kredit Kas Piutang
dagang Penjualan
(a) (b) (c) (d) (e)
Keterangan :
a) Tempat mencatat tanggal transaksi.
b) Tempat mencatat bukti pembukuan berupa faktur penjualan tunai dan kredit.
c) Tempat mencatat nama diri atau nama perusahaan kepada siapa kita menjual.
d) Tempat mencatat nomor buku besar pembantu piutang atau tanda (√) setelah buku besar pembantu dicatat. e) Tempat mencatat jumlah transaksi
3) Jurnal Umum
Jurnal umum berfungsi sebagai tempat mencatat
semua transaksi penerimaan kas seperti penerimaan piutang,
penerimaan setoran modal dan penerimaan dari penjualan
barang dengan pembayaran tunai.
(50)
Kebijakan akuntansi yang digunakan pada buku
praktik akuntansi persediaan barang dagangan, bahwa jurnal
umum digunakan untuk mencatat transaksi retur pembelian
barang dagang, retur penjualan, dan mencatat HPP (Harga
Pokok Penjualan).
Tabel jurnal umum yang digunakan pada buku praktik
akuntansi persediaan barang dagangan, yaitu :
Tabel 2.4 Jurnal Umum
Toko Goresan Pena Jl. Kaliurang No 48 Yogyakarta
JURNAL UMUM Tanggal No.
Bukti
Keterangan Ref Debet Kredit
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Keterangan :
a) Tempat mencatat tanggal transaksi.
b) Tempat mencatat bukti pembukuan berupa nota kontan (retur penjualan dan retur pembelian), mencatat hpp. c) Tempat mencatat nama diri atau nama perusahaan. d) Tempat mencatat nomor buku besar utama (√) setelah
buku besar utama dicatat.
e) Tempat mencatat jumlah transaksi.
7. Kartu Persediaan Barang Dagangan
Dibagian kartu persediaan barang dagangan (fungsi akuntansi)
diselenggarakan kartu persediaan yang digunakan untuk mencatat
kuantitas dan harga pokok barang yang disimpan di gudang. Kartu
persediaan ini berfungsi sebagai alat kontrol catatan kuantitas barang
(51)
yang diselenggarakan oleh bagian gudang. Disamping itu, kartu
persediaan ini merupakan rincian rekening kontrol persediaan yang
bersangkutan dalam buku besar (Mulyadi, 2008:556).
Menurut Sucipto, Toto., et al (2011:69) dikemukan pada
bukunya yang berjudul Akuntansi 2, kartu persediaan adalah tempat
untuk mencatat persediaan barang dagangan yang setiap saat dapat
dilihat. Kartu ini sebagai :
a. Sebagai sumber informasi keadaan persediaan barang dagangan
baik jumlah maupun harganya.
b. Untuk mengontrol jumlah penerimaan atau pembelian barang
dagangan dan lama penyimpanan barang dagangan.
c. Mengitung nilai persediaan barang dagangan.
Tabel 2.5 Kartu Persediaan Toko Goresan Pena
Jl. Kaliurang No 48 Yogyakarta Kartu Persediaan
No Item : Nama Barang :
Tgl No. Bukti
Keterang an
Pembelian Penjualan Saldo Unit Hrg/
Unit Jml Unit
Hrg/
Unit Jml Unit
Hrg/ Unit Jml
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
Keterangan :
a) Tempat mencatat tanggal transaksi b) Tempat mencatat nomor bukti transaksi
c) Tempat mencatat nama diri atau nama perusahaan
d) Tempat mencatat pembelian per unit, harga perunit, dan jumlah harga. e) Tempat mencatat penjualan per unit, harga per unit, dan jumlah harga. f) Tempat mencatat saldo per unit, harga per unit, dan jumlah harga.
(52)
8. Kartu Gudang
Di bagian gudang diselenggarakan kartu gudang untuk mencatat
kuantitas persediaan dan mutasi tiap jenis barang yang disimpan di
gudang. Kartu gudang ini disimpan dalam arsip di kantor gudang untuk
mencatat mutasi kuantitas fisik barang di gudang (Mulyadi, 2008:556).
Tabel 2.6 Kartu Gudang
KARTU GUDANG
Nama barang : No. Kode : Satuan : Tgl No. bukti Sisa Awal Masuk Keluar Sisa
akhir
9. Laporan Persediaan Barang Dagang
Salah satu tugas Bagian Kartu Persediaan adalah secara periodik
membuat laporan persediaan barang dagangan. Dalam pencatatan
sistem perpetual, mutasi tiap jenis barang tampak dalam kartu
persediaan, sehingga laporan persediaan barang dagangan dapat dibuat
berdasarkan data kartu persediaan barang dagangan. Walaupun
demikian untuk kepentingan pengawasan, perhitungan fisik persediaan
tetap harus dilakukan secara periodik. Lain halnya dalam pencatatan
sistem fisik, laporan persediaan dibuat setelah dilakukan pemeriksaan
barang secara fisik.
Laporan persediaan dapat dibuat dengan menginformasikan
(53)
dapat juga dibuat dengan hanya menginformasikan saldo akhir periode
(Somantri, 2006:201).
Tabel 2.7 Laporan Persediaan Barang Dagangan
10.Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagangan
Menurut buku Akuntansi yang ditulis oleh Alam (2006:17), Ada
tiga metode pencatatan harga pokok penjualan barang dagangan sebagai
berikut :
a. Metode First in-First Out (FIFO)
Pada metode ini, barang yang pertama kali dibeli
diasumsikan sebagai barang yang pertama kali pula dijual. Harga
pokok barang dagang pada laporan laba-rugi diasumsikan sama
dengan harga pokok barang yang pertama kali dibeli.
b. Metode Last in-Last Out (LIFO)
Kebalikan dari metode FIFO, pada metode ini, barang yang
terakhir kali dibeli diasumsikan sebagai barang yang pertama kali
dijual. Harga pokok barang dagang pada laporan laba-rugi
diasumsikan adalah sama dengan harga pokok barang yang terakhir
dibeli.
c. Metode Average (biaya rata-rata)
KONDISI BAIK Jumlah satuan Rusak No
urut
Nama Barang
Jenis No. Kode
Satuan Jumlah satuan
Harga satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
(54)
Pada metode ini, harga pokok barang dagang yang
berbeda-beda tanggal pembeliannya dirata-ratakan untuk mendapatkan
harga pokok yang tercatat pada laporan laba-rugi.
11.Sistem dan Prosedur Pencatatan Perpetual
Pencatatan sistem perpetual atau metode pencatatan terus
menerus (kontinu), disebut juga dengan metode balance permanen.
Sistem ini lebih cocok digunakan untuk pencatatan persediaan barang
dagangan yang sejenisnya tidak terlalu banyak dan harga satuan tiap
jenis barang relatif tinggi.
Prosedur pencatatan persediaan sistem perpetual ialah sebagai
berikut (Somantri, 2006:187):
a. Faktur pembelian dicatat dalam buku jurnal pembelian dengan
mendebet akun sediaan, kredit akun hutang dagang. Transaksi yang
bersangkutan dicatat juga dalam kartu sediaan.
b. Memo kredit yang diterima dari kreditor sebagai bukti transaksi
pembelian retur.
1) Dicatat dalam buku jurnal umum atau jurnal pembelian retur
dengan mendebet akun hutang dan kredit akun persediaan.
2) Dicatat dalam kartu persediaan barang yang bersangkutan
sebagai pengeluaran sebesar harga beli barang yang
dikembalikan kepada kreditor.
(55)
1) Dicatat dalam buku jurnal penjualan dengan mendebet akun
piutang dagang, kredit akun hasil penjualan.
2) Harga pokok barang yang dijual (harga pokok penjualan) dicatat
debet akun harga pokok penjualan, kredit akun persediaan.
3) Harga pokok barang yang dijual dicatat dalam kartu persediaan
barang yang bersangkutan sebagai pengeluaran (mutasi keluar).
d. Memo kredit yang dikirimkan kepada debitor sebagai bukti
transaksi penjualan retur.
1) Dicatat dalam buku jurnal umum atau jurnal penjualan retur
dengan mendebet akun retur penjualan dan kredit akun piutang
dagang.
2) Harga pokok barang yang diterima kembali dicatat debet akun
persediaan, kredit akun harga pokok penjualan.
3) Harga pokok barang yang diterima kembali dicatat dalam kartu
persediaan barang yang bersangkutan sebagai pemasukan
(mutasi masuk).
12.Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan
laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
(56)
Unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan
yang terdiri dari jurnal, buku besar, dan buku pembantu, serta laporan
(Mulyadi, 2008:3).
13.Perbedaan Pengertian Sistem dan Prosedur
Di atas telah dikemukakan definisi sistem secara umum dan
definisi sistem akuntansi. Dalam definisi sistem akuntansi, formulir
merupakan salah satu unsur sistem akuntansi. Formulir ini merupakan
keluaran sistem lain yang menjadi masukan sistem akuntansi. Sistem
lain yang menghasilkan formulir ini terdiri dari sub-sub sistem yang
diberi nama prosedur. Oleh karena itu dalam membahas sistem
akuntansi perlu dibedakan pengertian sistem dan prosedur, agar dapat
diperoleh gambaran yang jelas mengenai berbagai sistem yang
menghasilkan berbagai macam formulir yang diolah dalam sistem
akuntansi (Mulyadi, 2008:5).
Dalam buku Sistem akuntansi yang ditulis oleh Mulyadi
(2008:5) mengemukakan bahwa:
Definisi sistem dan prosedur adalah sebagai berikut :
“sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
pokok perusahaan.”
“prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perubahan yang terjadi berulang-ulang.”
(57)
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu
sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan
urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal terdiri dari kegiatan berikut
ini yang lakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal
dan buku besar :
a. Menulis
b. Menggandakan
c. Menghitung
d. Memberi kode
e. Mendaftar
f. Memilih
(mensortasi)
g. Memindah
h. membandingkan
B. Penelitian dan Pengembangan 1. Penelitian dan Pengembangan
Dalam dunia pendidikan, penelitian pengembangan ini
memang hadir belakangan dan merupakan tipe atau jenis penelitian
yang relatif baru. Setelah model rancangan pembelajaran Dick &
Carey (Setyosari, 2010:194-195) dikembangkan kemudian lahirlah
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran
dengan model Dick & Carey ini.
Dalam buku Metode Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan yang ditulis oleh Setyosari (2010: 194-195), Borg &
Gall mengemukakan bahwa:
“Pengertian penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi
(58)
produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah atau siklus. Langkah-langkah-langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar belakang di mana produk tersebut dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan. Penelitian dan pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu model pengembangan berbasis industri yang temuan-temuannya dipakai untuk mendesain produk prosedur, yang kemudian secara sistematis dilakukan uji lapangan, dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi kriteria
keefektifan, kualitas dan standar tertentu”.
Penelitian dan pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan
berdasarkan suatu model pengembangan berbasis industri, yang
temuan-temuannya dipakai untuk mendesain produk dan prosedur,
yang kemudian secara sistematis dilakukan uji lapangan, dievaluasi,
disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan, kualitas, dan
standar tertentu (Borg & Gall, 2003).
Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau
langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat
dipertanggungjawabkan (Syaodih, 2008:164).
2. Langkah-Langkah dalam Mendesain Pembelajaran
Dalam buku Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan
yang ditulis oleh Setyosari (2013:230), diantara model-model
(59)
yang sering dipakai dalam penelitian dan pengembangan secara luas
adalah model pendekatan sistem yang dirancang dan dikembangkan
oleh Dick & Carey (2003).
Gambar 2.15 Langkah-langkah dalam Mendesain Pembelajaran
Dalam model pengembangan tersebut terdiri atas sepuluh
langkah, yaitu :
a. Analisis kebutuhan dan tujuan
Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan
program atau produk yang akan dikembangkan. Kegiatan analisis
kebutuhan ini peneliti mengidentifikasi kebutuhan prioritas yang
segera perlu dipenuhi. Dengan mengkaji kebutuhan, pengembang
akan mengetahui adanya suatu keadaan yang seharusnya ada (what
should be) dan keadaan nyata atau riil di lapangan yang sebenarnya
(what is). Dengan cara “melihat” kesenjangan atau gap yang terjadi, pengembangan mencoba menawarkan suatu produk atau desain
B
C
D E F G H
I
J A
(60)
tertentu. Tentu saja, rencana yang akan dilakukan dilandasi dari segi
teori dan kajian empiris yang sudah ada sebelumnya, bahwa hal itu
memang patut atau layak dilakukan atau analisis ini pula,
pengembangan mengetengahkan suatu persoalan atau kesenjangan
dan sekaligus menawarkan solusinya.
b. Analisis siswa
Apabila yang dipilih adalah latar pembelajaran, maka
langkah berikutnya pengembangan melakukan analisis
pembelajaran, yang mencangkup keterampilan, proses, prosedur, dan
tugas-tugas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal-hal apa
saja yang menjadi kebutuhan yang dirasakan “felt need”, perlu diidentifikasi dan selanjutnya diungkapkan dalam rancangan produk
atau desain yang ingin dikembangkan. Ini menjadi spesifikasi suatu
produk atau desain yang akan dikembangkan lebih lanjut dan
memiliki kekhasan tersendiri.
c. Analisis siswa dan konteks
Analisis ini bisa dilakukan secara simultan bersamaan dengan
analisis pembelajaran diatas, atau dilakukan setelah analisis
pembelajaran. Menganalisis siswa dan konteks, yang mencakup
kemampuan, sikap, dan karakteristik awal siswa dalam latar
pembelajaran. Dan, juga termasuk karakteristik latar pembelajaran
(61)
digunakan. Langkah (2) dan (3) dapat dilakukan baik secara
berurutan, atau secara bersamaan (simultan).
d. Merumuskan tujuan performansi
Merumuskan tujuan performansi atau unjuk kerja dilakukan
setelah analisis-analisis pembelajaran dan konteks. Merumuskan
tujuan unjuk kerja ini dilakukan dengan cara menjabarkan tujuan
umum ke dalam tujuan yang lebih spesifik yang berupa rumusan
tujuan unjuk kerja, atau operasional. Gambaran rumusan
operasional ini mencerminkan tujuan khusus program atau produk,
prosedur yang dikembangkan. Tujuan ini secara spesifik
memberikan informasi untuk mengembangkan butir-butir tes.
Pengembang melakukan penerjemahan tujuan umum atau dari
standar kompetensi yang telah ada ke dalam tujuan khusus yang
lebih operasional dengan indikator-indikator tertentu.
e. Mengembangkan instrumen
Langkah berikutnya adalah mengembangkan instrument
assessment, yang secara langsung berkaitan dengan tujuan khusus,
operasional (sebagaimana yang dikemukakan di depan). Tugas
mengembangkan instrumen ini menjadi sangat penting. Instrumen
dalam hal ini bisa berkaitan langsung dengan tujuan operasional
yang ingin dicapai berdasarkan indikator-indikator tertentu, dan
juga instrumen untuk mengukur perangkat produk atau desain yang
(62)
berupa tes hasil belajar, sedangkan instrumen yang berkaitan
dengan perangkat produk atau desain yang dikembangakan dapat
berupa kuesioner atau daftar cek.
f. Mengembangkan strategi pembelajaran
Mengembangkan strategi pembelajaran, yang secara
spesifik untuk membantu siswa untuk mencapai tujuan khusus.
Strategi pembelajaran tertentu yang dirancang khusus untuk
mencapai tujuan dinyatakan secara eksplisit oleh pengembang.
Strategi pembelajaran yang dirancang ini juga berkaitan dengan
produk atau desain yang ingin dikembangkan. Sebagai contoh,
apabila pengembang ingin membuat produk media gambar, maka
strategi apa yang dipakai untuk mempresentasikan media gambar
tersebut. Apabila pengembang ingin mengembangkan suatu desain
pembelajaran tertentu, strategi apa yang cocok dan dipilih untuk
menunjang desain tersebut. Jadi pendek kata, peranan strategi tetap
sangat penting dalam kaitan dengan proses pengembangan yang
ingin dilakukan.
g. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran
Langkah ini merupakan kegiatan nyata yang dilakukan oleh
pengembang. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran,
yang dalam hal ini dapat berupa: bahan cetak, manual baik untuk
guru maupun siswa, dan media lain yang dirancang untuk
(63)
dikembangkan berdasarkan tipe, jenis, dan model tertentu perlu
diberikan argumen atau alasan mengapa memilih dan
mengembangkan berdasarkan tipe atau model tersebut. Alasan
memilih tipe atau model tersebut biasanya dikemukakan dalam
subbagian model pengembangan.
h. Merancang dan melakukan evaluasi formatif
Merancang dan melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi
yang dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur,
program atau produk dikembangkan. Atau, evaluasi formatif ini
dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan
maksud untuk mendukung proses peningkatan efektivitas.
Dick & Carey merekomendasikan suatu proses evaluasi
formatif yang terdiri atas tiga langkah :
1) Uji coba prototype bahan secara perorangan (one-to-one
trying out); uji coba perorangan ini dilakukan untuk
memperoleh masukan awal tentang produk atau rancangan
tertentu. Uji coba perorangan dilakukan kepada subjek 1-3
orang. Setelah dilakukan uji coba perorangan, produk atau
rancangan direvisi.
2) Uji coba kelompok kecil (small group tryout). Uji coba ini
melibatkan subjek yang terdiri atas 6-8 subjek. Hasil uji
coba kelompok kecil ini dipakai untuk melakukan revisi
(64)
3) Uji coba lapangan (field tryout). Uji coba lapangan ini yang
melibatkan subjek dalam kelas yang lebih besar yang
melibatkan 15-30 subjek (a whole class of learners).
Selama uji coba ini, pengembang melakukan observasi dan
wawancara. Dengan demikian, pengembangan melakukan
pendekatan kualitatif disamping data kuantitatif (hasil tes,
skala sikap, rubik dan sebagainya). Hasil validasi dari
langkah 8 ini kemudian dipakai untuk melakukan revisi.
i. Melakukan revisi
Revisi dilakukan terhadap proses (pembelajaran), prosedur,
program, atau produk dikaitkan dengan langkah-langkah
sebelumnya. Revisi dilakukan terhadap tujuan langkah pertama,
yaitu: tujuan umum pembelajaran, analisis pembelajaran, perilaku
awal, tujuan unjuk kerja atau performasi, butir tes, strategi
pembelajaran, dan/atau bahan-bahan pembelajaran.
j. Evaluasi sumatif
Setelah suatu produk, program, atau proses pengembangan
selesai dikembangkan, langkah berikutnya adalah melakukan
evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan
untuk menentukan tingkat efektivitas produk, program, atau proses
secara keseluruhan dibandingkan dengan program lain.
Untuk keperluan pengembangan ini biasanya peneliti hanya
(65)
formatif di mana rancangan, proses, atau program sudah dianggap
selesai. Akan tetapi, untuk keperluan uji efektivitas rancangan,
proses, program secara menyeluruh diperlukan uji atau evaluasi
secara eksternal. Dengan demikian, diperoleh tingkat efisiensi,
efektivitas dan daya tarik rancangan, proses dan program secara
menyeluruh.
3. Media Pembelajaran
Secara umum media merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk
berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian pesan,
media pengantar magnet atau panas dalam bidang teknik. Istilah media
digunakan juga dalam bidang pengajaran atau pendidikan sehingga
istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran.
Ada beberapa konsep atau definisi media pendidikan atau media
pembelajaran. Dalam buku Strategi Pembelajaran yang ditulis oleh
Sanjaya (2006:161), Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa:
“Media Pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang
dapat di pakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan untuk pendidikan maka merupakan media pendidikan.”
Namun dengan demikian, media bukan hanya berupa alat atau
(66)
memperoleh pengetahuan. Dalam buku Strategi Pembelajaran yang
ditulis oleh Sanjaya (2006:161), Gerlach dan Ely menyatakan :
“ a medium, conceived is any person, material or event that estabilishs codition which enable the learner to acquire knowledge, skill and attitude.”
Pengertian media menurut Gerlach, yaitu (Sanjaya, 2006:161):
“secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan,
atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.”
Jadi, dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara
seperti televisi, radio, slide, bahan cetakan, tetapi meliputi orang atau
manusia, sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan semacam
diskusi, seminar, karya wisata, simulasi dan lain sebagainya yang
dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah
sikap siswa, atau untuk menambah keterampilan.
Media pengajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software). Hardware adalah alat-alat yang dapat
mengantarkan pesan seperti overhead projector, radio, televisi, dan
sebagainya. Sementara itu, software adalah isi program yang
mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi
atau buku dan bahan-bahan cetakan lainnya, cerita yang terkandung
dalam film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik,
(1)
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Rubik Penilaian
No Nilai
Keterampilan Kelengkapan Laporan Penyajian hasil diskusi
bersama Kesimpulan hasil
Ketepatan waktu penyerahan 4 SB Sangat baik, apabila yang
dikerjakan lengkap sesuai dengan yang ditugaskan oleh guru
Sangat baik apabila dapat menyajikan presntasi hasil diskusi dengan baik di depan kelas dan dapat menjelaskan dan menjawab pertanyaan dari teman dengan tepat
Sangat baik apabila
kelompok dapat
menyimpulkan hasil diskusi sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh guru
Sangat baik apabila tugas dengan lengkap dan sesuai
dengan waktu
pengumpulan yang telah ditetapkan
3 B Baik, apabila tugas yang dikerjakan lengkap sesuai dengan yang ditugaskan
Baik, apabila menyajikan presentasi hasil diskusi dikelas sesuai dengan hasil
Baik, apabila kelompok dapat menyimpulkan hasil diskusi namun ada
Baik, apabila
mengumpulkan tugas tepat
(2)
185 guru namun masih ada
sedikit kesalahan dalam penyelesaian tugas
diskusi namun sudah mau menjawab pertanyaan dari teman atau kelompok lain meskipun jawaban yang diberikan kurang tepat
kesimpulan yang kurang tepat atau sedikit kurang sesuai dengan yang didiskusikan
ditetapkan namun
kelengkapan masih ada sedikit kesalahan dalam penyelesaian tugas
2 C Cukup, tugas yang
dikerjakan kurang lengkap dan kurang sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru
Cukup, apabila menyajikan presentasi hasil diskusi dikelas sesuai dengan hasil diskusi namun diskusi kurang memperhatikan pertanyaan dari teman
Cukup, apabila kelompok dapat menyimpulkan hasil diskusi namun ada kesimpulan yang kurang tepat atau sedikit kurang sesuai dengan yang didiskusikan
Cukup, apabila
mengumpulkan tugas tepat pada waktunya, namun masih banyak isi tugas yang salah
1 K Kurang, tugas yang
dikerjakan dan disajikan tidak lengkap sama sekali dan tidak sesuai dengan ketentuan yang dimaksud oleh guru didalam soal
Kurang, penyajian hasil diskusi tidak merata dan tidak terstruktur sama sekali dan sukar dimengerti oleh teman kelompok yang lain
Kurang, kelompok tidak dapat menyimpulkan hasi diskusi yang telah dikerjakan
Kurang, apabila
pengumpulan tugas tidak tepat pada waktu pengumpulan
Petunjuk Penskoran :
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor diperoleh/skor maksimal*4=skor akhir Sesuai permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah:
Sangat baik : apabila memperoleh skor:3,33< skor ≤ 4,00 Baik : apabila memperoleh skor: 2,33< skor ≤ 3.33 Cukup : apabila memperoleh skor:1,22< skor ≤ 2,33 Kurang : apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33
(3)
1 8 6 L E M B AR P E N G AM A T AN S IK A P S OS IAL Mata P elaja ra n : Ke las/seme ster : Ta hun P elaja ra n : Mate ri pokok : Na ma S IKA P S OS IA L Jumlah skor R asa In g in Ta hu Jujur Ta ngg un g J awa b Disi pli n S emanga
t kasih &
pe
nga
mpunan
Gemar membaca dan menulis
Terampil menyimak, membaca dan berbicara Berani bertanya
Berani menyampaikan pendapat total
Berani mengambil keputusan yang benar Berani mengakui kesalahan
Berani meminta maaf Tidak melakukan plagiat Total
Melakukan tugas individu dan kelompok dengan baik Melakukan upaya maksimal untuk hasil terbaik Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan Total
Masuk kelas tepat waktu
Mengumpulkan tugas tepat waktu Memakai seragam sesuai tata tertib Tertib dalam mengikuti pelajaran Total
Menjaga hubungan baik dengan sesama
Menghargai hak dan kewajiban diri dan orang lain Memiliki kepekaan & kepedulia terhadap sesama Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya
Total
(4)
187
Keterangan :
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s/d 4
Nilai 1 = tidak pernah, jika sama sekali tidak melakukan dalam pelajaran
Nilai 2 = kadang-kadang, jika kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
Nilai 3 = sering, jika sering melakukan sesuai pertanyaan dan kadang-kadang tidak melakukan Nilai 4 = selalu, jika selalu melakukan sesuai pertanyaan
Yogyakarta, Februari 2015
Mengetahui
Dosen Pembimbing Praktikan
(B. Indah Nugraheni., S.Pd.,S.I.P.,M.Pd) (Elizabeth Eltia)
(5)
LEMBAR PENILAIAN DIRI
Nama Siswa : Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Materi : Persediaan barang dagang
Bacalah dengan cermat setiap pertanyaan berikut ini dan berilah tanda (√) pada kolom sesuai dengan keadaan diri anda sebesarnya !
No Pertanyaan 1 2 3 4
Penilain Diri Sikap Spiritual
1 Saya berdoa sebelum & sesudah pembelajaran 2 Saya mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Saya berusaha untuk maju dan menunjukkan semangat yang tinggi 4 Saya melaksanakan budaya senyum sapa dan salam
5 Menghargai pendapat orang lain pada saat bekerja kelompok dengan penuh kasih Penilaian Diri Rasa Ingin Tahu
1 Saya gemar membaca dan menulis
2 Saya terampil menyimak,membaca dan berbicara 3 Saya berani bertanya
4 Saya berani menyampikan pendapat Penilaian Diri Sikap Jujur
1 Saya berani mengambil keputusan yang benar 2 Saya berani mengakui kesalahan
3 Saya berani meminta maaf 4 Saya tidak melakukan plagiat Penilaian Diri Sikap Tanggung Jawab
1 Saya melakukan tugas individu dan kelompok dengan baik 2 Saya melakukan upaya maksimal untuk hasil terbaik 3 Saya menerima resiko dari tindakan yang dilakukan 4 Saya meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan Penilaian Diri Sikap Disiplin
1 Saya masuk kelas tepat waktu
2 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu 3 Saya memakai seragam sesuai tata tertib 4 Saya tertib dalam mengikuti pelajaran
Penilaian Diri Sikap Semangat Kasih dan Pengampunan 1 Saya menjaga hubungan baik dengan sesame
2 Saya menghargai hak dan kewajiban diri dan orang lain 3 Saya memiliki kepekaan & kepedulian terhadap sesame 4 Saya menerima kesepakatan meskipun berbeda pendapat
(6)
189
Keterangan :
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s/d 4
Nilai 1 = tidak pernah, jika sama sekali tidak melakukan dalam pelajaran
Nilai 2 = kadang-kadang, jika kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
Nilai 3 = sering, jika sering melakukan sesuai pertanyaan dan kadang-kadang tidak melakukan
Nilai 4 = selalu, jika selalu melakukan sesuai pertanyaan
Yogyakarta, Februari 2015
Mengetahui
Dosen Pembimbing Praktikan
(B. Indah Nugraheni., S.Pd.,S.I.P.,M.Pd) (Elizabeth Eltia) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI