Tabel 4.20 Nilai Tolerance dan Variance Inflaction Factor
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Performa 0.928
1.078 Keistimewaan
0.913 1.095
Kenyamanan 0.957
1.045 Kemampuan
pelayanan 0.958
1.044 Kualitas yang
dipersepsikan 0.921
1.085 a. Dependent Variable: Kepuasan_Pelanggan
Sumber: Data diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa nilai tolerance masih berada dibawah angka 1 atau lebih besar dari 0,1, hal ini menunjukkan koefesien korelasi
antara variabel independen tidak terjadi multikolinearitas, demikian pula jika dilihat dari nilai Variance Inflaction Factor VIF berada dibawah nilai 5, maka
berarti tidak terjadi multikolinearitas pada variabel-variabel independen.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Pada uji regresi linier berganda terdapat satu variabel terikat dan lebih dari satu variabel bebas. Uji regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan
untuk menghitung besarnya pengaruh performa X
1
, keistimewaan X
2
, kenyamanan X
3
, kemampuan pelayanan X
4
dan kualitas yang dipersepsikan X
5
terhadap kepuasan nasabah Y.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.21 Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant
0.527 1.302
Performa 0.306
0.099 0.264
Keistimewaan 0.190
0.085 0.193
Kenyamanan 0.156
0.072 0.182
Kemampuan Pelayanan
0.308 0.079
0.328 Kualitas yang
persepsikan 0.182
0.087 0.179
a. Dependent Variable: Kepuasan_Pelanggan Sumber : Data diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 4.21 di atas maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 0,527 + 0,306 X
1
+ 0,190 X
2
+ 0,156 X
3
+ 0,308 X
4
+ 0,182 X
5 +
e
Dari persamaan regresi tersebut, dapat digambarkan bahwa : 1. Konstanta a sebesar 0,527 mempunyai arti jika tidak ada pengaruh
performa, keistimewaan, kenyamanan, kemampuan pelayanan, dan kualitas yang dipersepsikan maka kepuasan nasabah tetap sebesar 0,527.
2. Koefisien regresi performa X
1
sebesar 0,306 mempunyai arti bahwa setiap kenaikan performa X
1
satu satuan maka kepuasan nasabah Mandiri tabungan akan naik sebesar 0,306, dengan asumsi bahwa variabel
keistimewaan, kenyamanan, kemampuan pelayanan, dan kualitas yang dipersepsikan tidak berubah atau tetap. Sebaliknya, jika performa X
1
mengalami penurunan satu satuan maka kepuasan nasabah akan turun sebesar 0,306, dengan asumsi bahwa variabel keistimewaan, kenyamanan,
kemampuan pelayanan, dan kualitas tidak berubah atau tetap. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa kenyamanan memiliki pengaruh positif dan searah terhadap kepuasan nasabah Mandiri tabungan pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi USU. 3. Koefisien regresi keistimewaan X
2
sebesar 0,190 mempunyai arti bahwa setiap kenaikan keistimewaan X
2
satu satuan maka kepuasan nasabah Mandiri tabungan akan naik sebesar 0,190, dengan asumsi bahwa variabel
performa, kenyamanan, kemampuan pelayanan, dan kualitas tidak berubah atau tetap. Sebaliknya, jika keistimewaan X
2
mengalami penurunan satu satuan maka kepuasan nasabah akan turun sebesar 0,190, dengan asumsi
bahwa variabel performa, kenyamanan, kemampuan pelayanan, dan kualitas yang dipersepsikan tidak berubah atau tetap. Hal ini menunjukkan bahwa
keistimewaan memiliki pengaruh positif dan searah terhadap kepuasan nasabah Mandiri tabungan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.
4. Koefisien regresi kenyamanan X
3
sebesar 0,156 mempunyai arti bahwa setiap kenaikan kenyamanan X
3
satu satuan maka kepuasan nasabah Mandiri tabungan akan naik sebesar 0,156, dengan asumsi bahwa variabel
performa, keistimewaan, kemampuan pelayanan, dan kualitas yang dipersepsikan tidak berubah atau tetap. Sebaliknya, jika kenyamanan X
3
mengalami penurunan satu satuan maka kepuasan nasabah akan turun sebesar 0,156, dengan asumsi bahwa variabel performa, keistimewaan, kemampuan
pelayanan, dan kualitas yang dipersepsikan tidak berubah atau tetap. Hal ini menunjukkan bahwa kenyamaman memiliki pengaruh positif dan searah
terhadap kepuasan nasabah Mandiri tabungan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.
Universitas Sumatera Utara
5. Koefisien regresi kemampuan pelayanan X
4
sebesar 0,308 mempunyai arti bahwa setiap kenaikan kemampuan pelayanan X
4
satu satuan maka kepuasan nasabah Mandiri tabungan akan naik sebesar 0,308, dengan asumsi
bahwa variabel performa, keistimewaan, kenyamanan dan kualitas yang dipersepsikan tidak berubah atau tetap. Sebaliknya, jika kemampuan
pelayanan X
4
mengalami penurunan satu satuan maka kepuasan nasabah akan turun sebesar 0,308, dengan asumsi bahwa variabel performa,
keistimewaan, kenyamanan, dan kualitas yang dipersepsikan tidak berubah atau tetap. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pelayanan memiliki
pengaruh positif dan searah terhadap kepuasan nasabah Mandiri tabungan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.
6. Koefisien regresi kualitas yang dipersepsikan X
5
sebesar 0,306 mempunyai arti bahwa setiap kenaikan kualitas yang dipersepsikan X
5
satu satuan maka kepuasan nasabah Mandiri tabungan akan naik sebesar 0,306, dengan asumsi
bahwa variabel performa, keistimewaan, kenyamanan dan kemampuan pelayanan tidak berubah atau tetap. Sebaliknya, jika kualitas yang
dipersepsikan X
5
mengalami penurunan satu satuan maka kepuasan nasabah akan turun sebesar 0,306, dengan asumsi bahwa variabel performa,
keistimewaan, kenyamanan, dan kemampuan pelayanan tidak berubah atau tetap. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas yang dipersepsikan memiliki
pengaruh positif dan searah terhadap kepuasan nasabah Mandiri tabungan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.
Universitas Sumatera Utara
5. Uji Hipotesis