Tahap-Tahap Perkembangan Anak Karakteristik Anak SD

23

C. Karakteristik Anak SD

1. Tahap-Tahap Perkembangan Anak

Ada beberpa teori mengenai tahap-tahap perkembangan anak. Trianto 2010: 13 menyebutkan bahwa tahap perkembangan anak berdasarkan usia secara teoritis terbagi dalam 3 tiga periode perkembangan sebagai berikut: 1 periode prenatal, yaitu masa perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu yang dimulai dari pembuahan hingga kelahiran, antara 270-280 hari atau 9 bulan, 2 masa bayi, yaitu terbagi atas masa neonatalyaitu 0-2 minggu,dan masa bayi itu sendiri yaitu 2 minggu-2 tahun, 3 masa kanak-kanak antara 2-12 tahun, yang terbagi atas dua sub- periode yaitu masa prasekolah antara umur 2-6 tahun, dan masa sekolah dasar antara umur 6-10 tahun. Santrock dalam Syamsu Yusuf L.N dan Nani M. Sugandhi, 2012: 9 menyebutkan: “periode perkembangan terdiri atas 3 tiga periode. Ketiga periode tersebut yaitu anak childhood, remaja adolescnece, dan dewasa adulthood. Dari ketiga periode itu diklasifikasi lagi menjadi beberapa periode yaitu, pertama, periode anak: sebelum kelahiran pranatal, masa bayi infacy, masa awal anak-anak early childhodI, masa pertengahan dan akhir anak midle and late childhood. Kedua, periode remaja adolscence. Ketiga, periode dewasa: masa awal dewasa early adulthood, masa pertengahan dewasa midle adulthood, dan masa akhir dewasa late adulthood .” Selain itu, Piaget dalam Trianto 2010: 15 membagi tahap-tahap perkembangan kognitif anak menjadi 4 empat yaitu sensorimotor 0-2 24 tahun, praoperasional 2-7 tahun, operasional konkret 7-11 tahun, operasional formal 11 tahun sampai dewasa. Beberapa penjelasan mengenai tahap-tahap perkembangan anak, anak usia sekolah dasar yang berusia 6 atau 7 tahun sampai dengan 12 atau 13 tahun berada pada tahap operasional konkret. Berdasarkan penjelasan di atas, siswa SD kelas tinggi termasuk dalam masa sekolah dasar. Pada masa sekolah dasar itulah siswa SD secara kognitif termasuk dalam tahap operasional konkret. Dalam operasional konkret menekankan bahwa siswa belajar melalui benda-benda nyata, serta pengalaman nyata dalam belajar, karena siswa dalam tahap operasional konkret belum bisa berpikir secara abstrak. Untuk itu dalam setiap kegiatan pembelajaran harus menekankan keaktifan siswa, pembentukan pengatahuan siswa, serta dalam menjelaskan guru seharusnya menggunakan benda atau media yang nyata, hal tersebut juga akan membuat siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Ketertarikan anak untuk belajar merupakan salah satu indikator bahwa siswa tersebut memiliki motivasi belajar yang tinggi.

2. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Sekolah

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TRUNUH Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Trunuh Kec

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DANHASIL BELAJAR IPS DENGAN PEMBELAJARAN JIGSAW SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPS Dengan Pembelajaran Jigsaw Siswa Kelas V SD Negeri 1 Jetis Delanggu Tahun 2012 / 2013.

0 0 15

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V B SD Negeri Denggung.

0 1 290

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V A SD Negeri Denggung.

0 0 313

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF CARD SORT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAWITAN, KABUPATEN SLEMAN.

0 2 207

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IIIA SD NEGERI JAGERAN SEWON BANTUL YOGYAKARTA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MEDIA GAMBAR.

1 2 134

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMEN (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SEDAYU, BANTUL.

0 1 162

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS V SD N 1 SEDAYU BANTUL.

0 1 162

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA KELAS IVB SD NEGERI PANGGANG SEDAYU BANTUL.

0 3 310

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PANGGANG SEDAYU BANTUL.

0 2 229