38 2
Beri masing-masing kelompok beberapa pertanyaan. Jumlah pertanyaan harus sama untuk semua kelompok.
3 Minta masing-masing kelompok untuk mendiskusikan jawaban
dan mencari kira-kira di kotak yang mana jawaban tersebut berada.
4 Mulai permainan dengan meminta salah satu kelompok untuk
membacakan satu pertanyaan, kemudian salah satu anggota kelompok menjawab sesuai dengan kartu jawaban yang diambil
dari kotak.
5 Langkah no.4 diulang untuk kelompok yang lain sampai
pertanyaan habis, atau waktu tidak memungkinkan. 6
Gurudosen memberi klarifikasi jawaban.” Hizyam Zaini, dkk 2008: 85 menambahkan catatan untuk modifikasi
yaitu pertanyaan bisa diuabh dengan pernyataan, dan setelah jawaban selesai dibaca, kelompok yang lain boleh memberi komentar atas jawaban
tadi. Berdasarkan langkah-langkah di atas, dalam penelitian ini peneliti menggunakan langkah-langkah pembelajaran serta langkah-langkah
permainan oleh Hizyam Zaini, dkk.
F. Kerangka Pikir
Motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Motivasi dapat berasal dari dalam diri sendiri internal dan dapat
berasal dari luar diri eksternal. Motivasi merupakan awal dari setiap kegiatan atau perbuatan yang dilakukan. Untuk itu motivasi dangat penting
sebagai pendorong atau dasar atas seseorang melakukan suatu perbuatan. Dalam belajar, kekuatan pendorong yang membuat seseorang mau belajar
disebut dengan motivasi belajar. Motivasi belajar sangat penting dalam pembelajaran, salah satunya dalam pembelajaran IPS. Motivasi akan
39 membuat siswa mau belajar, tekun belajar, dan senang terhadap apa yang
dipelajari. Siswa yang tekun belajar maka dia akan mengikuti pembelajaran dengan semangat, aktif dikelas, dan selalu mengerjakan tugas. Jika semua hal
tersebut dilakukan oleh siswa, maka jelas akan berepangaruh terhadap hasil maupun prestasi belajarnya yang cenderung akan baik atau meningkat.
Begitu juga sebaliknya, siswa yang motivasi belajarnya kurang, maka hasil atau prestasi belajarnya akan menurun atau kurang baik.
Beberapa pembelajaran yang dapat diterapkan untuk membuat motivasi belajar siswa tinggi khususnya pada mata pelajaran IPS antara lain
pembelajaran kooperatif atau cooperative learning dengan menggunakan metode Numbered Head Together dan pembelajaran aktif atau active
learningdengan menggunakan metode Bermain Jawaban. Pembelajaran Kooperatif merupakan pembelajaran yang di dalamnya menekankan pada
kegiatan berkelompok dalam pembelajaran. Dengan kegiatan berkelompok dalam pembelajaran akan menekankan adanya interaksi antar anggota
kelompok dalam memecahkan masalah maupun menyelesaikan tugas. Siswa akan bertanggungjawab sesuai tugasnya dalam kelompok, serta setiap
kelompok akan bersaing secara sehat sehingga akan menciptakan suasana kompetisi dalam belajar. Untuk berkompetisi serta menjaga nama kelompok,
maka siswa akan berusaha agar kelompok mereka menjadi kelompok yang terbaik dalam kegiatan pembelajaran, sehingga akan membuat motivasi
belajar siswa tinggi.
40 Selanjutnya yaitu Pembelajaran Aktif. Pembelajaran Aktifmerupakan
model pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajarannya. Keaktifan yang dimaksud bukan hanya keaktifan berpikir
siswa, tetapi juga keaktifan secara fisik, sehingga siswa akan merasakan pembelajaran yang menyenangkan. Keaktifan siswa dalam pembelajaran
akan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Pengalaman yang bermakna bagi siswa akan membuat siswa lebih senang
dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk belajar.
Berdasarkan penjelasan mengenai pembelajaran kooperatif dan pembelajaran aktifdi atas, jika kedua pembelajaran tersebut diaplikasikan
dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran IPS maka dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Sedayu, Bantul
khususnya pada mata pelajaran IPS, namun pembelajaran aktif akan lebih dapat membuat motivasi belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran aktif yang menekankan keaktifan siswa yang antara lain aktif berpikir dan bergerak akan membuat siswa lebih
senang, karena mereka tidak hanya diam saja di dalam kelas yang cenderung akan membuat siswa bosan. Pembelajaran Aktif yang menggunakan metode
Bermain Jawaban akan membuat siswa berlatih berpikir dengan kelompoknya mengenai jawaban yang benar dan menentukan kemungkinan terdapat
jawabannya, serta membuat siswa selalu ingin tahu mengenai jawaban yang diperoleh, serta pembelajaran yang dilakukan di awal kegiatan juga akan
41 membuat siswa ingin tahu apa yang akan mereka pelajari berdasarkan
pertanyaan serta jawaban yang mereka peroleh.
G. Hipotesis Penelitian