20
Oleh karena itu, jelas bahwa motivasi dapat menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi atau peranan motivasi dalam belajar adalah mendorong manusia untuk berbuat,
menentukan arah perbuatannya, menyeleksi perbuatannya dalam menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi untuk mencapai
tujuan, menentukan hal-hal yang dapat dijadikan sebagai penguat belajar, memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, menentukan ragam kendali
terhadap rangsangan belajar, menentukan ketekunan belajar, untuk menggiatkan aktifitas belajar siswa serta sebagai pengarah tingkah laku
peserta didik.
3. Macam-Macam Motivasi Belajar
Secara umum Sardiman, 2007: 86-90 membagi motivasi menjadi 4 macam, yaitu antara lain: 1 motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, 2
motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis, 3 motivasi jasmania dan rohania, 4 motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya dibagi menjadi dua yaitu motivasi-motivasi bawaan dan motivasi-motivasi yang
dipelajari. Yang dimaksud dengan motivasi bawaan adalah motivasi yang dibawak sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari.
Motivasi seperti ini sering disebut sebagai motivasi yang disyaratkan secara biologis. Sedangkan motivasi yang dipelajari
adalah motivasi-motivasi yang timbul karena dipelajari. Motivasi
21
seperti ini sering disebut dengan motivasi yang disyaratkan secara sesuai.
b. Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis dibagi menjadi tiga yaitu motivasi atau kebutuhan organis meliputi:
kebutuhan untuk makan, minum, bernapas, berbuat, dan kebutuhan untuk beristirahat. Motivasi darurat yang meliputi: dorongan untuk
menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, dan dorongan untuk memburu. Dan motivasi objektif yang meliputi
kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motivasi-motivasi ini muncul karena adanya
dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif. c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah. Yang termasuk motivasi
jasmaniah meliputi refleks, insting otomatis, dan nafsu sedangkan yang termasuk motivasi rohania adalah kemauan.
d. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang ada dalam diri setiap individu berupa dorongan untuk
melakukan sesuatu. Motivasi juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktifitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri individu dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya. Sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah motivasi-motivasi yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktifitas belajar dimulai
22
dan diteruskan karena adanya dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Lebih jelasnya, Biggs dan Telfer, dalam Dimyati, dkk 1994 Sugihartono, dkk 2012: 78 menyatakan bahwa pada dasarnya siswa
memiliki bermacam-macam motivasi dalam belajar. Macam-macam motivasi tersebut dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu:
a. Motivasi instrumental, berarti bahwa peserta didik belajar karena didorong oleh adanya hadiah atau menghindari hukuman.
b. Motivasi sosial, berarti bahwa peserta didik belajar untuk penyelenggaraan tugas, dalam hal ini keterlibatan siswa pada tugas
menonjol. c. Motivasi berprestasi, berarti bahwa peserta didik belajar untuk
meraih prestasi atau keberhasilan yang telah ditetapkannya. d. Motivasi instrinsik, berarti bahwa peserta didik belajar karena
keinginannya sendiri. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan mengukur motivasi
belajar siswa sesuai dengan macam-macam motivasi yang dikemukakan oleh Sardiman, yaitu: motivasi ekstrinsik.
C. Kajian Tentang Media Pembelajaran