8. Life style gaya hidupkepribadian Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu gaya hidup. Asosiasi ini
didasarkan pada suatu penemuan bahwa para pelanggan merek tertentu memiliki kepribadian dan karakteristik gaya hidup yang hampir sama.
9. Product class kelas produk Mengasosiasikan sebuah merek kelas produknya.
10. Competitor para pesaing Mengasosiasikan sebuah merek sacara sama dengan pesaing atau bahkan
lebih unggul dari pesaing. 11. Countrygeografic area Negarawilayah geografis
Mengasosiasikan sebuah merek dengan sebuah negara. Sebuah negara dapat menjadi simbol yang kuat asalkan mamiliki hubungan yang erat
dengan produk, bahan dan kemampuan. Pada pasar yang sangat kompetitif, merek mempunyai peranan yang
sangat penting sebagai pembeda. Produk atau jasa yang ada memungkinkan untuk ditiru dengan mudah namun merek khususnya brand image citra merek yang
terbenam dalam benak konsumen tidak dapat ditiru. Tanpa adanya citra yang kuat dan spesifik, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk mencari pelanggan baru dan
mempertahankan yang sudah ada.
2.7 Proses Keputusan Pembelian
Menurut Setiadi 2008 keputusan pembelian jika dilihat dari segi pemecahan masalah berarti dapat diasumsikan bahwa konsumen memiliki sasaran
konsekuensi yang diinginkan atau nilai dalam rantai arti-akhir yang ingin dicapai atau dipuaskan. Seorang konsumen menganggap sesuatu sebagai masalah
karena konsekuensi yang diinginkan belum tercapai. Konsumen membuat keputusan perilaku mana yang ingin dilakukan untuk dapat mencapai sasaran
sehingga keputusan pembelian adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran.
Kotler dan Amstrong 2008, proses pengambilan keputusan pembelian melewati lima tahap, yaitu : pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Proses itu dapat digambarkan seperti pada gambar 4.
Gambar 4. Proses Keputusan Pembelian Kotler dan Amstrong, 2008 1. Pengenalan Kebutuhan
Menurut Kotler dan Amstrong 2008 proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan ketika pembeli menyadari suatu masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang rasa lapar, haus, dll timbul pada tingkat yang
cukup tinggi sehingga menjadi dorongan. Kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan eksternal seperti iklan atau hasil diskusi dengan teman. Pemasar
harus meneliti konsumen untuk menentukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang akan timbul, apa yang menyebabkannya, dan bagaimana masalah itu
bisa mengarahkan konsumen pada produk tertentu. Pengenalan kebutuhan di definisikan sebagai pemahaman adanya masalah dimana terdapat perbedaan
yang dirasakan antara status hubungan yang ideal dan yang sebenarnya Setiadji,2008.
2. Pencarian Informasi Pencarian informasi adalah tahap proses keputusan pembeli di mana
konsumen ingin mencari informasi lebih banyak konsumen mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif
Kotler dan Amstrong,2008. Konsumen yang tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi atau mungkin tidak. Jika dorongan konsumen itu kuat dan
produk yang memuaskan ada di dekat konsumen itu, konsumen mungkin akan membelinya. Jika tidak, konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu dalam
ingatannya atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dangan kebutuhan. Konsumen yang tergerak olah stimulus akan berusaha mencari
lebih banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan kebutuhan. Menurut Setiadi 2008 pencarian informasi dapat dibedakan dengan dua
tingkat yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat dan proses pencarian informasi secara
aktif dimana ia mencari bahan-bahan bacaan, menelpon teman-teman, dan melakukan kegiatan-kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain.
Pengenalan kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku pasca pembelian
Umumnya jumlah aktivitas konsumen akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke
pemecahan masalah yang ekstensif. Menurut Seiadi 2008, salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah
sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan pembelian.
Sumber informasi konsumen menurut Kotler dan Amstrong 2008 terdiri atas empat kelompok, yaitu :
a. Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga,kenalan. b. Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, wiraniaga, situs web,
pedagang perantara, kemasan. c. Sumber publik meliputi media massa, organisasi rantingan konsumen,
pencarian internet. d. Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan, penggunaan
produk. Semakin banyak informasi yang diperoleh maka kesadaran konsumen
dan pengetahuan akan merek dan atributnya yang tersedia lebih menigkat. 3. Evaluasi altenatif
Evaluasi alternatif yaitu bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada keputusan akhir mengenai pilihan merek Kotler dan
Amstrong, 2008. Kebanyakan model dari evaluasi alternatif yang dilakukan konsumen bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai
pembentuk penilaian terhadap produk terutama didasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional. Konsumen mungkin mengembangkan
seperangkat kepercayaan merek tentang dimana setiap merek berada pada ciri masing-masing dan kepercayan merek tersebut menimbulkan citra merek
Setiadi, 2008. 4. Keputusan pembelian
Keputusan untuk membeli di sini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap di awal dilakukan, maka konsumen
harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Namun, ada faktor- faktor lain yang ikut menentukan keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain
dan faktor-faktor situasional yang tidak diharapkan Kotler dan Amstrong, 2008. Menurut Setiadi 2008 pada tahap evaluasi konsumen membentuk
preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang
paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor yang dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap
orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal: 1 Intensitas sikap negatif orang
lain terhadap alternatif pilihan konsumen dan 2 Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Semakin tinggi intensitas negatif
orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan
tujuan pembeliannya. 5. Perilaku setelah pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Perilaku pasca pembelian adalah tahapan
proses keputusan pembeli dimana konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian berdasarkan kepuasan dan ketidakpuasan mereka Kotler
dan Amstrong,2008. Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan peluang membeli
yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang
bersangkutan kepada orang lain. Apabila konsumen dalam melakukan pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah dibelinya ada dua
kemungkinan yang akan dilakukan oleh konsumen. Pertama, dengan meninggalkan atau konsumen tidak mau melakukan pembelian ulang. Kedua,
ia akan mencari informasi tambahan mengenai produk yang telah dibelinya untuk menguatkan pendiriannya mengapa ia memilih produk itu sehingga
ketidakpuasan tersebut dapat dikurangi.
2.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian