Keaktifan Hasil Belajar LANDASAN TEORI

d Analisis dan Sintesis Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh, dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas. e Penyajian Hasil Akhir Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu tujuan pembelajaran mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinasi oleh guru, pelaksanaan ini juga dipandu oleh guru. f Evaluasi Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya. Dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode GI merupakan pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil di mana siswa bekerja menggunakan inquiri kooperatif, perencanaan, proyek, diskusi kelompok, presentasi di depan kelas.

C. Keaktifan

Keaktifan belajar siswa merupakan unsur yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian dari keaktifan belajar siswa : 1. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental, dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus terkait Sardiman:100. 2. Menurut Rohani 2004 : 6-7, belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik adalah siswa giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain atau bekerja, ia tidak hanya duduk, hanya mendengarkan dan bertindak pasif. Siswa yang memiliki aktivitas psikis kejiwaan adalah jika daya jiwanya sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran. Saat siswa aktif jasmaninya dengan sedirinya akan aktif jiwanya, dan juga sebaliknya, keduanya merupakan suatu kesatuan. 3. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar adalah untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam kegiatan pembelajaran. 4. Belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik Nana, 2009

D. Hasil Belajar

Belajar mengajar pada dasarnya adalah hubungan timbal balik guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Melalui proses belajar mengajar diharapkan siswa mempunyai sejumlah kepandaian sekaligus perubahan-perubahan di dalam diri siswa. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap, dan nilai. Bloom dalam Hartini Nara dan Eveline Siregar, 2011:8 menggolongkan perilaku dalam kawasan kognitif, afektif, psikomotorik. Kawasan kognitif merupakan kawasan yang berhubungan dengan proses berpikir atau berperilaku yang termasuk hasil kerja otak, terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi atau penerapan, analisa, sintesa, dan evaluasi. Kawasan afektif mencakup sikap, nilai perasaan dan minat. Perilaku ini dimunculkan oleh seseorang sebagai pertanda kecenderungannya untuk membuat keputusan atau pilihan untuk beraksi di dalam lingkungan tertentu. Kawasan psikomotorik mencakup kemampuan gerak dan motorik, perilaku ini dimunculkan oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia. Dalam proses belajar mengajar di sekolah saat ini, kemampuan kognitif lebih dominan dibandingkan kemampuan afektif dan psikomotorik. Walaupun demikian tidak berarti kemampuan afektif dan psikomotorik diabaikan sehingga tidak perlu diadakan penilaian. Sukmadinata 2009:102 memberikan pengertian bahwa hasil belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Di lingkungan sekolah hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya. Penilaian hasil belajar biasanya dilakukan dalam bentuk yang bermacam- macam, misalnya tes lisan atau akhir pengajaran guru menilai keberhasilan pengarajaran tes formatif, tes yang dilakukan pada akhir program seperti tes akhir semester. Tes merupakan salah satu cara untuk menafsirkan besarnya kemampuan manusia secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadapsejumlah stimulus atau pertanyaan Djemari, 2009:67. Tes tersebut bisa berbentuk tes lisan maupuntes tertulis baik jenis tes esai ataupun tes objektif. Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa suatu proses pembelajaran pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Di mana ketiga kemampuan ini akan diperoleh melalui suatu proses pembelajaran dalam arti bahwa kemampuan sebagai konsekuensi pembelajaran indikator untuk mengetahui hasil belajar, yang akan dicapai di dalam tugas-tugas, tugas rumah, tes akhir semester.

E. Materi

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Upaya meningkatkan pemahaman konsep bangun ruang sisi data dengan menggunakan media manipulatif

0 26 210

Penggunaan metode guided discovery learning untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung: studi quasi eksperimen di SMP Paramarta

6 16 69

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24