yang tinggi akan memungkinkan seseorang dapat belajar lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan penalaran sedang.
2. Faktor Ekstern :
1 Faktor orang tua:
Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anak-anaknya, acuh tak acuh, tidak memperhatikan perkembangan kemajuan belajar anak-
anaknya,  akan  menjadi  penyebab  kesulitan  belajar  bagi  anaknya. Orang tua yang kejam, otoriter, akan menimbulkan mental yang tidak
sehat  bagi  anak.  Sehingga  anak  menjadi  tidak  betah  dirumah  dan mencari  teman  sebaya  untuk  bermain,  dengan  begitu  anak  akan  lupa
belajar. Sebaliknya jika orang tua terlalu memanjakan anak, akibatnya anak  tidak  mempunyai  kemampuan  dan  kemauan,  sehingga
menggantungkan semuanya
kepada orang
tuasnya, malas
mengerjakan  tugas-tugas  yang  mengakibatkan  nilai  belajarnya menurun.
B.  Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning sesuai dengan kodrat manusia  sebagai  makhluk  sosial  yang  penuh  ketergantungan  dengan  orang
lain. Pembelajaran kooperatif menekankan belajar dalam kelompok heterogen yang  saling  membantu  satu  sama  lain,  bekerja  sama  untuk  menyelesaikan
masalah,  dan  menyatukan  pendapat  untuk  memperoleh  keberhasilan  yang optimal baik kelompok maupun individual.
Jadi,  model  pembelajaran  kooperatif  adalah  kegiatan  pembelajaran dengan  cara  berkelompok  untuk  bekerja  sama  saling  membantu
mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
2. Menyajikan informasi
3. Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok belajar
4. Membimbing kelompok belajar dan bekerja
5. Evaluasi
6. Memberi penghargaan
Metode pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe yang berbeda- beda.  Tipe  metode  pembelajaran  kooperatif  tersebut  antara  lain  Suyatno,
2009:52: 1.
Tipe STAD Student Teams Achievement Division Tipe  STAD  adalah  metode  pembelajaran  kooperatif  untuk
pengelompokan  kemampuan  heterogen  yang  melibatkan  pengakuan  tim dan  tanggung  jawab  kelompok  untuk  pembelajaran  individu  anggota.
Keanggotaan  yang  heterogen  tersebut  berdasakan  tingka  prestasi,  jenis kelamin.
Ciri-ciri  pembelajaran  STAD,  yaitu  kelas  terbagi  menjadi kelompok-kelompok  kecil,  setiap  kelompok  terdiri  dari  4-5  siswa  yang
heterogen,  dan  belajar  dengan  metode  kooperatif  dan  prosedur  kuis.
Langkah-langkah  pembelajaran  kooperatif  tipe  STAD  adalah  sebagai berikut :
a Mengarahkan siswa untuk bergabung ke dalam kelompok
b Membuat kelompok yang heterogen, di mana satu kelompok terdiri
dari 4-5 siswa c
Mendiskusikan bahan belajar secara kolabratif d
Mempresentasikan  hasil  kerja  kelompok  sehingga  akan  terjadi diskusi kelas
e Mengadakan  kuis  individual  dan  buat  skor  perkembangan  tiap
siswa atau kelompok f
Mengumumkan rekor tim dan individual g
Memberikan penghargaan 2.
Tipe NHT Numbered Head Together Langkah-langkah  pembelajaran  kooperatif  tipe  NHT  adalah
sebagai berikut : a
Mengarahkan b
Membuat  kelompok  heterogen  dan  tiap  siswa  memiliki  nomor tertentu
c Memberikan  persoalan  materi  bahan  ajar  untuk  tiap  kelompok
sama  tapi  masing-masing  siswa  tidak  sama  sesuai  dengan  nomor siswa,  tiap  siswa  yang  mempunyai  nomor  sama  mendapat  tugas
yang sama kemudian siswa bekerja berkelompok
d Mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan nomor siswa yang
sama  sesuai  dengan  tugas  masing-masing  sehingga  terjadi  diskusi di dalam kelas
e Mengadakan kuis individual dan membuat skor perkembangan tiap
siswa f
Mengumumkan hasil kuis dan memberikan penghargaan 3.
Tipe Jigsaw Tipe  Jigsaw  merupakan  bentuk  pembelajaran  kooperatif  yang
mempunyai  sintak  sebagai  berikut  :  pengarahan,  informasi  bahan  ajar, kelompok  heterogen,  memberikan  bahan  ajar  yang  terdiri  dari  beberapa
bagian yang sesuai dengan banyak siswa di tiap kelompok. Buat kelompok ahli  yang  diambil  dari  kelompok  asal  yang  juga  sesuai  bahan  ajar  yang
sama, sehingga dalam kelompok tersebut terjadi sebuah diskusi. Metode  pembelajaran  kooperatif  ini  siswa  ditempatkan  ke  dalam
sebuah  tim,  di  mana  tim  tersebut  terdiri  dari  6  orang  untuk  mempelajari bahan ajar yang sudah dipecah sesuai jumlah anggota tim. Sehingga setiap
anggota tim  mendapatkan bahan ajar  yang berbeda-beda untuk  dipelajari. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif tipe ini adalah :
a Dibentuk  sebuah  tim  yang  terdiri  dari  5-6  orang  setiap  tim  yang
disebut kelompok asal b
Kelompok asal tersebut dibagi lagi menjadi kelompok ahli c
Kelompok  ahli  dari  masing-masing  kelompok  asal  membentuk kelompok dan berdiskusi tentang bahan ajar yang didapat
d Kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk bertukar informasi
dengan kelompok asal 4.
TGT Teams Games Tournament Model  pembelajaran  kooperatif  tipe  Teams  Games  Tournament
TGT  ini  masih  berkaitan  dengan  STAD,  di  mana  siswa  memainkan permainan  dengan  anggota  tim  lain  untuk  memperoleh  tambahan  poin
untuk  skor  tim  mereka.    Penerapan  metode  ini  adalah  dengan  cara mengelompokkan  siswa  yang  heterogen,  tugas  yang  diberikan  untuk  tiap
kelompok  bisa  sama  bisa  juga  berbeda.  Setiap  kelompok  bekerja  sama dalam  bentuk  kerja  individual  maupun  kerja  sama  dalam  diskusi.
Usahakan agar setiap kelompok dapat kompak dan tumbuh rasa kompetisi antar kelompok  yang satu dengan  yang lainnya, sehingga suasana diskusi
menjadi  nyaman  dan  menyenangkan.  Hal  itu  dapat  terjadi  juka  guru bersikap  terbuka,  ramah,  lembut,  santun.  Setelah  siswa  selesai  dalam
diskusi kelompok, maka akan dilaksanakan diskusi kelas. 5.
TAI Team Assisted Individualy Pengertian  secara  umum  mengenai  model  pembelajaran  kooperatif  tipe
Team  Assisted  Individualy TAI  adalah  bantuan  individual  dalam
kelompok dengan karakteristik bahwa tanggung jawa  belajar adalah pada siswa  sendiri.  Siswa  harus  mengkonstruksi  sendiri  pengetahuannya,  tidak
menerima  dari  guru  sebagai  bentuk  jadi.  TAI  sama  dengan  STAD  dalam hal  penggunaan  tim  belajar  empat  anggota  berkemampuan  heterogen  dan
sertifikat  untuk  tim  yang  mempunyai  kinerja  tinggi.  Hal  yang
membedakan  STAD  dengan  TAI  adalah  pelaksanaan  langkah  pengajaran di  kelas.  Dalam  STAD  pengajaran  di  kelas  menggunakan  satu  langkah
saja, tetapi untuk TAI menggabungkan antara pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individu.
6. PBI Problem Based Instruction
Problem  Based  Instruction PBI  memberikan  kesempatan  kepada  siswa
untuk  mempelajari  teori  melalui  praktik.  PBI  adalah  suatu  metode pembelajaran  kooperatif  yang  didasarkan  pada  prinsip  bahwa  masalah
dapat  digunakan  sebagai  awal  untuk  mendapatkan  pengetahuan  baru. Sehingga  masalah  yang  ada  dapat  digunakan  sebagai  sarana  siswa  untuk
belajar  sesuatu.  PBI  merupakan  proses  pembelajaran  di  mana  awalnya pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata kemudian dari
masalah ini dirangsang untuk mempelajari masalah yang ada berdasarkan pengetahuan  dan  pengalaman  yang  telah  mereka  dapatkan  sebelumnya
sehingga dari situ akan dibentuk dan diperoleh pengalaman baru. Tetapi  metode  pembelajaran  PBI  juga  mempunyai  hambatan  dalam
pelaksanaannya.  Siswa  terkadang  kurang  terbiasa  dengan  penggunaan metode ini, siswa masih terbiasa dengan penggunaan metode pembelajaran
konvensional.  Faktor  penghambat  yang  lain  adalah  metode  pembelajaran PBI  ini  membutuhkan  banyak  waktu,  sehingga  terkadang  proses
pembelajaran yang dilaksanakan kekurangan waktu.
7. Model Group Investigation GI
Model  pembelajaran  kooperatif  tipe  Group  Investigation  GI  adalah dengan  sintak  :  pengarahan,  membuat  kelompok  yang  beranggotakan
heterogen  dengan  orientasi  tugas,  merencanakan  pelaksanaan  investigasi, tiap  kelompok  diajak  untuk  menginvestigasi  proyek  tertentu,  pengolahan
data penyajian data hasil investigasi, diadakan presentasi, kuis individual, membuat skor tentang perkembangan siswa, mengumumkan hasil kuis dan
memberikan penghargaan. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi.
Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi  maupun  dalam  keterampilan  proses  kelompok.  Model  GI
dapat  melatih  siswa  untuk  menumbuhkan  kemampuan  berfikir  mandiri. Keterlibatan  siswa  secara  aktif  dapat  terlihat  mulai  dari  tahap  pertama
sampai tahap akhir pembelajaran. Dalam  metode  GI  terdapat  tiga  konsep  utama,  yaitu:  penelitian  atau
inquiri ,  pengetahuan  atau  knowledge,  dan  dinamika  kelompok  atau  the
dynamic of the learning group .
Secara ringkas dapar dipaparkan mengenai sintak pembelajaran kooperatif model GI, yaitu :
a Pemilihan topik
b Perencanaan kooperatif
c Implementasi
d Analisis dan sintesis
e Presentasi hasil final
f Evaluasi
Langkah-langkah  yang  dilakukan  dalam  penerapan  metode  Group Investigation
, Sugiyanto,2010, adalah sebagai berikut: a
Seleksi Topik Para  siswa  memilih  berbagai  topik  dalam  suatu  bahan  ajar.  Para  siswa
selanjutnya diorganisasikan
menjadi kelompok-kelompok
yang berorientasi  pada  tugas  task  oriented  groups  yang  beranggotakan  2
hingga  6  orang.  Anggota  tiap  kelompok  heterogen,  baik  dalam  jenis kelamin, kemampuan akademik.
b Merencanakan Kerjasama
Para  siswa  bersama  guru  merencanakan  berbagai  prosedur  belajar,  tugas dan  tujuan  umum  yang  berhubungan  dengan  berbagai  topik  dan  subtopik
yang telah dipilih. c
Implementasi Para  siswa  melaksanakan  rencana  yang  telah  dirumuskan.  Pembelajaran
harus  melibatkan  berbagai  aktivitas  dan  keterampilan  siswa,  dan pembelajaran  itu  juga  harus  mendorong  para  siswa  untuk  menggunakan
berbagai  sumber  baik  yang  terdapat  di  dalam  maupun  di  luar  sekolah. Guru secara konstan mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan
bantuan jika diperlukan.
d Analisis dan Sintesis
Para  siswa  menganalisis  dan  mensintesis  berbagai  informasi  yang diperoleh,  dan  merencanakan  agar  dapat  diringkaskan  dalam  suatu
penyajian yang menarik di depan kelas. e
Penyajian Hasil Akhir Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai
topik  yang  telah  dipelajari  agar  semua  siswa  dalam  kelas  saling  terlibat dan  mencapai  suatu  tujuan  pembelajaran  mengenai  topik  tersebut.
Presentasi kelompok dikoordinasi oleh guru, pelaksanaan ini juga dipandu oleh  guru.
f Evaluasi
Guru  beserta  siswa  melakukan  evaluasi  mengenai  kontribusi  tiap kelompok  terhadap  pekerjaan  kelas  sebagai  suatu  keseluruhan.  Evaluasi
dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya. Dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
GI  merupakan  pembelajaran  kooperatif  yang  melibatkan  kelompok  kecil di  mana    siswa  bekerja  menggunakan  inquiri  kooperatif,  perencanaan,
proyek, diskusi kelompok, presentasi di depan kelas.
C. Keaktifan