Akibat Sosio-Psikologis dari Kekerasan
                                                                                47
sebagai  ingroup  dan  orang  lain  sebagai  outgroup.  Dalam  kategori  ingroup memiliki dampak tertentu yang ditimbulkan, di antaranya:
1. Similarity  effect  adalah  anggota  ingroup  mempersepsi  anggota  ingroup
yang lain lebih memiliki kesamaan apabila dibandingkan dengan anggota outgroup.
2. Favoritism effect adalah anggapan bahwa ingroup lebih favorit dari pada
outgroup yang disebabkan oleh kategorisasi antara ingroup dan outgroup. 3.  Outgroup homogenity effect,  bahwa seseorang dalam ingroup memandang
outgroup  lebih  homogen  dari  pada  ingroup,  baik  dalam  hal  kepribadian maupun hal yag lain.
Dampak  yang  diakibatkan  dari  prasangka  adalah  terjadi  pengucilan sosial  hingga  dapat  menimbulkan  konflik  dan  kekerasan  sosial  Putra  dan
Pitaloka,  2012.  Penjelasan  mengenai  pengucilan  sosial  dan  konflik  akan  di jelaskan di bawah ini:
1. Pengucilan Sosial
Menurut  Millar  dalam  Putra,  2012,  pengucilan  sosial  memiliki tiga  derajat  yaitu  multidimensional,  dinamis,  dan  relasional.  Aspek
multidimensional  menunjukan  bahwa  para  korban  pengucilan  sosial  akan dihadapkan  pada  hambatan  penolakan  secara  sosial,  politik,  maupun
dimensi  sosial  lainnya.  Selain  itu,  derajat  dinamis  adalah  saat  para korbannya akan sulit memilih kesempatan yang lebih baik di masa depan.
48
Derajat  relasional  menunjukan  bahwa  para  korban  menerima  pengucilan dalam konteks sosial, termasuk ekonomi.
2  Konflik Sosial Menurut
Kriesberg dkk
dalam Putra,
2012, konflik
antarkelompok  merupakan  situasi  dimana  satu  kelompok  menilai  bahwa tujuan  dan  kepentingannya  terhalang  oleh  tujuan  dan  kepentingan
kelompok lain atau dengan kata lain musuh. Selain itu Coser dalam Putra, 2012  mengemukakan  bahwa  konflik  kelompok  dan  sosial  merupakan
usaha yang tidak hanya untuk mendapatkan nilai tertentu, melainkan juga untuk perubahan afeksi, tindakan melukai lawan. Coser dalam Budiyono,
2009  menambakan  bahwa  dampak  dari  konflik  adalah  menimbulkan dampak  psikologis  yang  negatif,  seperti  perasaan  tertekan  sehingga
menjadi  siksaan  terhadap  mentalnya,  stress,  kehilangan  rasa  percaya  diri, rasa  frustasi,  cemas,  dan  takut.  Hal  ini  dapat  terjadi  pada  pribadi-pribadi
individu yang tidak tahan menghadapi situasi konflik. Selain itu, jatuhnya korban  manusia  yang  disebabkan  konflik  telah  mencapai  pada  tahap
kekerasan, seperti perang, bentrok antarkelompok masyarakat, dan konflik antarsuku bangsa.
                                            
                