58
Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling secara nonprobabiliti yaitu ditemukan atau ditentukan
sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar. Jenis yang digunakan dari teknik ini adalah jenis Criterion sampling. Teknik ini
digunakan karena anggota sampel yang dipilih sesuai kriteria khusus yaitu para mahasiswa Indonesia Timur yang tidak melakukan kekerasan namun
mengalami dampak dari kekerasan etnis di Yogyakarta.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan dan wawancara.
1. Observasi
Menurut Narbuko dan Ahmadi 2007; 70, pengamatan atau observasi merupakan suatu alat pengumpulan data, yang dilakukan dengan
cara mengamati setiap perilaku, gejala-gejala maupun kondisi subyek yang nantinya dilakukan pencatatan secara sistematis. Berdasarkan pengertian
tentang pangamatan, Yehoda dan kawan-kawan dalam Narbuko dan Achmadi 2007; 70 menjelaskan cirri-ciri pengamatan yang baik adalah :
a. Mengabdi kepada tujuan penelitian.
b. Direncanakan secara sistematik.
c. Dicatat dan dihubungkan dengan proposisi-proposisi yang umum.
d. Dapat dicek dan dikontrol validitas, reliabilitas dan ketelitiannya.
59
Pengamatan digunakan sebagai alat pengumpulan data yang cukup membantu dalam menganalisis data. Selain itu, menurut Guba dan Lincoln
dalam Moleong, 2007; 174, alasan-alasan yang menjadikan pangamatan memberi manfaat besar dalam sebuah penelitian kualitatif sebagai berikut :
a. Teknik pengamatan merupakan teknik yang didasarkan atas
pengalaman subyek secara langsung. b.
Pengamatan memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian perilaku dicatat dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan
yang sebenarnya. c.
Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan
yang langsung diperoleh dari data. d.
Pengamatan dapat menjadi jalan untuk mengecek kepercayaan peneliti pada data. Hal ini dikarenakan sering terjadi keraguan pada peneliti
atas data dijaringnya. e.
Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit.
f. Dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak
dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.
g. Pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif,
kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan dan sebagainya.