Proses Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

77 memberi penjelasan mengenai pengalaman subjek berkaitan dengan diskriminasi dan pengucilan sosial akibat kekerasan etnis di wilayah Yogyakarta. Setelah subyek menjelaskan tentang kekerasan secara umum, peneliti memberi pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan pengalaman dari kekerasan di yogyakarta. c. Dalam proses wawancara, peneliti menggunakan alat-alat bantu seperti alat perekam, buku dan pulpen. Tujuan peneliti menggunakan alat bantu ini adalah agar dapat membantu peneliti nantinya dalam proses verbatim dan menganalisis data. Selain itu dalam wawancara, peneliti melakukan wawancara semi terstruktur dimana pertanyaan yang diajukan peneliti, tidak terlalu berpatokan dari daftar pertanyaan yang telah dibuat. Peneliti membuat poin-poin pertanyaan yang akan diajuakan namun tidak terlalu terpaku. Selama proses wawancara berlangsung, peneliti melakukan observasi dengan mengamati ekspresi wajah, bahasa tubuh, atau gerakan-gerakan tertentu yang muncul saat subyek menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Hasil dari data yang didapatkan melalui wawancara akan menjadi suatu data primer dalam penelitian, sementara hasil observasi adalah sebagai pendukung dalam data primer. d. Setelah dilakukan proses analisis pada data, peneliti melakukan keabsahan data dengan menunjukan data verbatim serta data hasil 78 analisis pada para subjek penelitian. Setelah menunjukan data verbatim dan hasil analisis, peneliti menanyakan apakah data serta hasil analisis tersebut sudah sesuai dengan pengalaman yang dialami maupun dirasakan subjek pada kenyataannya. Selanjutnya, persetujuan dari para subjek penelitian disertakan melalui surat keterangan keabsahan hasil wawancara. Surat keterangan keabsahan lalu ditandatangani oleh subjek sebagai bentuk kesesuaiaan data dengan kenyataan yang dialami subjek. 3. Proses Analisis Data Dalam proses analisis data, peneliti melakukan pengorganisasian data, pengkodean, interpretasi dan pengambilan kesimpulan. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci tentang proses analisis data yang sudah dilakukan dalam penelitian ini: a. Setelah proses wawancara dilakukan pada masing-masing subjek, peneliti melakukan organisasi data yaitu dengan memindahkan hasil rekaman wawancara dari digital voice recorder ke dalam bentuk tulisan dan menghasilkan transkrip verbatim. b. Transkrip verbatim yang telah dibuat kemudian diklasifikasi dalam bentuk tabel yang terdiri dari 4 kolom. Kolom pertama berisi penomoran untuk setiap baris kalimat pertanyaan pewawancara dan jawaban subjek atas pertanyaan wawancara. Pada Kolom kedua berisi 79 verbatim hasil wawancara, kolom ketiga berisi koding awal, dan kolom terakhir berisi analisis tema-tema yang muncul. c. Selanjutnya, peneliti membaca secara teliti transkrip verbatim wawancara dari masing-masing subjek. Kemudian peneliti melakukan proses pengkodean yaitu dengan cara memberi garis bawah pada kalimat atau kata-kata subjek yang relevan dengan fokus penelitian. Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah mengeluarkan atau menemukan kata-kata atau kalimat kunci yang relevan dengan fokus penelitian. Kalimat atau kata-kata subjek yang mengarah pada fokus penelitian tersebut kemudian dituliskan kembali secara ringkas tanpa mengubah esensi kalimat yang disampaikan oleh subjek ke dalam kolom koding awal. d. Setelah itu, peneliti mencoba membuat analisis dari hasil koding untuk menemukan kemungkinan tema-tema yang muncul. e. Langkah terakhir yang dilakukan peneliti adalah membuat rangkuman hasil temuan penelitian dalam bentuk tabel dan skema untuk memudahkan pembaca mengetahui hasil penelitian. 4. Jadwal Pengambilan Data Dalam proses pengambilan data, peneliti dan subjek menyepakati kapan waktu yang tepat dilakukan. Kesepakatan dilakukan agar proses wawancara tidak mengganggu aktivitas para subjek. Dalam pertemuan 80 yang dilakukan lebih dari satu kali, peneliti mencatat hari, tanggal, durasi wawancara, tempat diadakan wawancara, kegiatan yang dilakukan hingga kondisi lingkungan yang terjadi selama proses wawancara. Berikut ini adalah jadwal proses wawancara peneliti dengan para subjek: Tabel 2 Jadwal wawancara subjek 1 AT Hari Tanggal Waktu Tempat Kegiatan Kondisi lingkungan Minggu 15 Juni 2014 10.00-11.30 WIB Lantai 3 Kampus USD Paingan  Meminta AT untuk mengisi surat pernyataan persetujuan wawancara  Bertanya mengenai data pribadi AT  Bertanya mengenai pandangan AT berkaitan dengan kekerasan etnis di Yogyakarta Suasana cukup tenang karena bertepatan dengan liburan semester, walaupun ada beberapa mahasiswa yang berlalu lalang Jumat 20 Juni 2014 17.00-17.45 WIB Kantin Kampus Mrican  Bertanya mengenai akibat yang dirasakan AT dari kekerasan etnis di Yogyakarta  Melengkapi data berkaitan dengan akibat kekerasan  Bertanya mengenai upaya AT merespon kekerasan etnis di Yogya Suasana cukup tenang karena bertepatan dengan liburan semester namun ada beberapa mahasiswa yang berdiskusi 81 Tabel 3 Jadwal wawancara subjek 2 YD Hari Tanggal Waktu Tempat Kegiatan Kondisi lingkungan Rabu 25 Juni 2014 18.00-19.00 WIB Kantin Kampus Mrican  Meminta YD untuk mengisi surat pernyataan persetujuan wawancara  Bertanya mengenai data pribadi YD  Bertanya mengenai pandangan YD berkaitan dengan kekerasan etnis di Yogyakarta Suasana cukup tenang karena bertepatan dengan liburan semester, walaupun ada beberapa mahasiswa yang berlalu lalang Jumat 27 Juni 2014 16.00-16.30 WIB Kantin Kampus Mrican  Bertanya mengenai akibat yang dirasakan YD dari kekerasan etnis di Yogyakarta  Melengkapi data berkaitan dengan akibat kekerasan  Bertanya mengenai upaya YD merespon kekerasan etnis di Yogya Suasana cukup tenang namun ada beberapa mahasiswa yang berdiskusi Tabel 4 Jadwal wawancara subjek 3 AS Hari Tanggal Waktu Tempat Kegiatan Kondisi lingkungan Jumat 4 Juli 2014 17.30-18.30 WIB Rumah Komunitas San Egidio  Meminta AS untuk mengisi surat pernyataan persetujuan wawancara  Bertanya mengenai data pribadi AS  Bertanya mengenai pandangan AS berkaitan dengan kekerasan etnis di Yogyakarta Suasana sepi karena para anggota komunitas sedang berada di kos masing-masing. 82 Selasa 8 Juli 2014 19.00-19.25 WIB Rumah Komunitas San Egidio  Bertanya mengenai akibat yang dirasakan AS dari kekerasan etnis di Yogyakarta  Melengkapi data berkaitan dengan akibat kekerasan  Bertanya mengenai upaya YD merespon kekerasan etnis di Yogya Suasana cukup tenang namun ada beberapa anggota komunitas yang mengadakan rapat Tabel 5 Jadwal wawancara subjek 4 MR Hari Tanggal Waktu Tempat Kegiatan Kondisi lingkungan Minggu 13 Juli 2014 19.30-20.15 WIB Rumah Komunitas San Egidio  Meminta MR untuk mengisi surat pernyataan persetujuan wawancara  Bertanya mengenai data pribadi MR  Bertanya mengenai pandangan MR berkaitan dengan kekerasan etnis di Yogyakarta Suasana cukup tenang di dalam ruang Doa. Hal ini karena sedang dilaksanakan doa komunitas. Sabtu 19 Juli 2014 16.00-16.30 WIB Rumah Komunitas San Egidio  Bertanya mengenai akibat yang dirasakan M dari kekerasan etnis di Yogyakarta  Melengkapi data berkaitan dengan akibat kekerasan  Bertanya mengenai upaya MR merespon kekerasan etnis di Yogya Suasana cukup tenang karena tidak ada kegiatan yang dilakukan di komunitas. Selain itu, para anggota komunitas sedang berada di kos masing-masing. 83

B. Profil Subjek

1. Subjek 1 AT a. Identitas Nama : AT Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat Tanggal Lahir : Epouto, 16 Agustus 1992 Usia : 22 tahun Pendidikan Terakhir : SMA YPPK Adhi Luhur, Nabire Urutan Kelahiran : Anak ke-tiga dari empat bersaudara Status : Mahasiswa Hobi : Bersepeda, membaca, mendengar musik b. Hasil Wawancara 1 Deskripsi Subjek Subjek pertama berinisial AT. AT dilahirkan dari orangtua yang berasal dari suku Mee di daerah pegunungan tengah Nabire- Papua. AT dan keluarga besarnya beragama Katolik. Mata pencaharian keluarganya adalah berkebun. Status ekonomi AT termasuk dalam golongan bawah. Dalam keluarganya, AT merupakan anak ke-tiga dari empat bersaudara. Kedua kakaknya telah berkeluarga sedangkan adik bungsunya masih bersekolah di Kota Nabire. Saat ini AT menjadi harapan dari keluarga secara 84 khusus bagi ibunya yang berstatus sebagai single parent yang saat ini mengasuh adik bungsunya. AT memiliki hubungan yang cukup baik dengan keluarganya, meskipun relasinya dengan sang ayah tidak begitu dekat. Orang tua AT telah bercerai sejak tahun 2002 dan sejak saat itu ayahnya telah menikah lagi. Karena perceraiaan kedua orangtuanya, AT bersama saudara-saudaranya mengikuti sang ibu untuk pindah kampung. Sejak saat itu, sang ibu berjuang membesarkan dan mendidik ke-empat anaknya tanpa didampingi seorang suami. AT merasa bahwa hubungannya dengan sang ayah tidak begitu dekat sejak SD hingga SMA. Namun saat di perguruan tinggi, AT berusaha membangun komunikasi yang baik dengan ayahnya melalui telephone. Hal ini disadari bahwa bagaimanapun juga menurut AT, dia tetap adalah ayahnya. Sementara itu, hubungan AT dengan ibu dan para saudaranya sangat baik. Pola asuh orang tua dalam keluarga AT cukup disiplin. Sejak kedua orangtuanya belum bercerai, hingga telah bercerai pola asuh disiplin dan tegas yang ditunjukan oleh orangtuanya saat ini ibunya. Selain itu dukungan berupa motivasi dan nasehat sering diberikan oleh sang ibu kepada subyek. Walaupun sikap yang tegas dan disiplin menjadi pedoman dalam mendidik ke- empat anaknya, AT menyadari bahwa sang ibu sangat menyayangi 85 mereka. Hal ini yang membuat AT sangat bersyukur karena diajarkan untuk hidup disiplin, dan menghargai waktu sejak kecil. Disiplin yang ditanamkan oleh orangtua AT dapat berupa keteladanan, teguran, maupun nasehat. Dampak pola asuh tersebut bagi AT adalah menimbulkan efek jera dan patuh terhadap orangtua. Pola asuh yang dirasakan AT setelah memasuki perguruan tinggi adalah pola asuh yang demokrasi dan tidak otoriter. Sejak kecil AT disekolahkan di sekolah katolik. Sebagai keluarga katolik, peran pendidikan dan agama sangat dihayatinya dan keluarga. Sehingga orangtua AT mempercayakannya untuk bersekolah di yayasan katolik. Nilai-nilai yang diajarkan di sekolah, juga turut membentuk watak serta kepribadian AT. Setelah Menyelesaikan SMA Sekolah Menengah Atas, AT mendapatkan beasiswa oleh SMA Adhi Luhur yang dikelolah oleh para Pastor Serikat Yesus untuk melanjutkan Kuliah di Yogyakarta. Saat ini, AT sedang menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Keguruan Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 86 2 Gambaran Umum Mengenai Kehidupan Subjek 1 di Yogyakarta AT Selama tinggal di Yogyakarta, AT berusaha untuk tidak bergantung pada oranglain dan berusaha berbaur dengan warga Yogyakarta. Sikap yang ditunjukan oleh AT adalah sikap yang ramah, terbuka dan berani untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat Yogyakarta. Sikap untuk menyesuaikan diri di tempat yang baru dibiasakan sejak kecil agar mandiri dan tidak bergantung dengan oranglain. Hal ini yang membuat AT mampu bergaul dan menyesuaikan diri pada masyarakat Yogyakarta. Dalam relasinya dengan teman-teman maupun warga setempat, AT mengaku cukup baik. Bagi AT yang terpenting dalam menjalin relasi dengan teman-teman maupun warga dari budaya yang berbeda adalah keterbukaan diri. Dengan membuka diri maka seseorang akan diterima, walaupun dari budaya yang berbeda. Selain itu dengan teman-teman yang berasal dari budaya yang sama, relasi yang dibangun cukup baik. Hal ini karena prinsip AT dalam menjalin relasi adalah jika dalam relasi dengan teman- teman dari budaya yang berbeda sudah baik, maka dengan teman- teman yang berasal dari budaya yang sama secara otomatis harus baik dahulu.