Kontrol negatif olive oil 2 mLkgBB

Pengukuran aktivitas serum ALT dan AST pada jam ke-24 setelah pemejanan hepatotoksin sebesar 174,4 ± 2,91 Ul dan 409,6 ± 7,79 Ul. dari hasil ini terlihat bahwa terjadi kenaikan aktivitas serum ALT sebesar lebih dari 3 kali dari kontrol negatif 57,2 ± 3,07 Ul dan pada aktivitas serum AST sebesar lebih dari 4 kali aktivitas serum AST pada kontrol negatif 101,8 ± 2,08 Ul. Peningkatan aktivitas serum ALT dan AST sebesar 3 kali normal kontrol negatif menunjukkan adanya kerusakan akut pada organ hati. Salah satu kerusakan hati yang ditandai dengan kenaikan aktivitas serum ALT dan AST sebesar 3 kali dari normal yaitu perlemakan hati Thapa dan Walia, 2007. Hal ini sesuai dengan mekanisme perusakan oleh karbon tetraklorida yaitu steatosis. Dari hasil ini diindikasikan bahwa hewan uji pada jam ke-24 setelah pemejanan karbon tetraklorida 2 mLkgBB secara intraperitoneal mengalami kerusakan hati akut berupa perlemakan hati. Hasil pengolahan statistik yang terlihat pada tabel X ALT dan XI AST menunjukkan bahwa aktivitas serum ALT dan AST kontrol hepatotoksin berbeda signifikan dengan aktivitas ALT dan AST pada kontrol negatif p=0,000 dan kontrol infusa. Dari hasil ini, kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida dengan dosis 2 mLkgBB akan dijadikan sebagai dasar untuk melihat besarnya efek hepatoprotektif yang dimiliki oleh infusa herba Bidens pilosa L. dengan variansi tiga selang waktu yang berbeda.

3. Kontrol perlakuan infusa herba Bidens pilosa L. dosis 1 gkgBB

Kontrol perlakuan infusa herba Bidens pilosa L. dilakukan untuk melihat pengaruh infusa herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas serum ALT dan AST. Uji ini dilakukan dengan memberikan infusa herba Bidens pilosa L. secara oral pada tikus betina dan kemudian pada jam ke-6 dilakukan pencuplikan darah. Hasil pengukuran aktivitas serum ALT pada kontrol infusa sebesar 60,6 ± 3,19 Ul. Secara statistik tabel X terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara aktivitas serum ALT pada kontrol infusa dan aktivitas ALT pada kontrol negatif olive oil p=1,000. Hasil pengukuran aktivitas serum AST pada kontrol infusa sebesar 108 ± 5,36 Ul. Secara statistik tabel XI terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara aktivitas serum AST pada kontrol infusa dan aktivitas AST pada kontrol negatif olive oil p=1,000. Dari hasil tersebut menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara aktivitas serum ALT dan AST pada kontrol infusa dengan kontrol negatif olive oil. Nilai AST yang lebih tinggi dapat dikarenakan terukurnya aktivitas AST non hati yang terdapat pada jaringan lain seperti otot rangka, jantung, ginjal, dan otak. Dengan demikian dapat diartikan bahwa dengan pemberian infusa herba Bidens pilosa L. dosis 1 gkgBB selama 6 jam tidak memberikan pengaruh terhadap aktivitas ALT maupun AST.

4. Kelompok perlakuan infusa herba Bidens pilosa L. dosis 1 gkgBB

pada tikus terinduksi karbon tetraklorida 2 mLkgBB Pada kelompok ini dilakukan uji secara akut, yaitu dengan memberikan praperlakuan infusa herba Bidens pilosa L. dosis 1 gkgBB pada tikus secara oral pada 1, 4, dan 6 jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida 2 mLkgBB. Pemilihan waktu 1, 4, dan 6 jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida 2 mLkgBB didasarkan pada penelitian Martha 2013 yang melakukan uji waktu protektif pemberian infusa daun M. tanarius secara akut dengan waktu uji ½, 1, 2, 4, dan 6 jam. Maka dipilih waktu 1, 4, dan 6 jam untuk meminimalkan jumlah hewan uji yang digunakan. Selain itu pada penelitian Permatasari 2013 yang juga melakukan uji waktu protektif pemberian infusa biji P. americana Mill. secara akut dengan waktu uji 1, 4, dan 6 jam. Selang waktu 1, 4, dan 6 jam dipilih supaya ada selang waktu yang cukup untuk pemberian infusa herba Bidens pilosa L. pada tikus. Pada kelompok praperlakuan 1 jam terlihat aktivitas ALT sebesar 71,4 ± 3,14 Ul Tabel IX. Terdapat perbedaan bermakna pada aktivitas ALT dan AST yang ditunjukkan dengan siginfikansi 0,000 p0,05 terhadap kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan aktivitas ALT dan AST pada kelompok perlakuan 1 jam. Analisis secara statistik dengan uji Scheffe menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna dengan signifikansi 0,087 p0,05 antara aktivitas ALT kelompok praperlakuan 1 jam dengan kontrol negatif olive oil. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan aktivitas ALT pada kelompok perlakuan 1 jam sudah dapat kembali ke aktivitas normal. Hasil pengukuran aktivitas AST pada kelompok praperlakuan 1 jam menunjukkan nilai sebesar 106,4 ± 1,81 Ul Tabel IX yang memberikan perbedaan yang tidak bermakna dengan signifikansi 0,999 p0,05 terhadap kontrol negatif olive oil. Hal ini mengindikasikan bahwa penurunan aktivitas AST pada kelompok perlakuan 1 jam sudah kembali ke nilai normalnya. Berdasarkan perhitungan efek hepatoprotektif aktivitas ALT dan AST infusa herba Bidens pilosa L. dosis 1 gkgBB pada kelompok perlakuan 1 jam

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek fraksi air ekstrak etanolik herba Tempuyung (Sonchus arvensis L.) terhadap aktivitas ALT-AST SERUM pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 125

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek dekok herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tertraklorida.

1 1 112

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang dekok herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 2 99

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek infusa herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 4 113

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang ekstrak etanol 70% Herba Sonchus arvensis Linn. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 110

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang infusa herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 1 94

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang ekstrak Etanol 50% HERBA Sonchus arvensis Linn. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

1 6 112

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek infusa herba Sonchus arvensis L. terhadap aktivitas AST-ALT pada tikus jantan Galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 5 100

Pengaruh waktu pemberian infusa biji alpukat (persea americana mill.) secara akut sebagai hepatoprotektif terhadap aktivitas alt-ast serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 7

Efek hepatoprotektif jangka pendek dekok biji persea americana mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 115