Landasan Teori PENELAAHAN PUSTAKA

pilosa L. yang diambil dari Dusun Jenengan, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

d. Variabel pengacau tak terkendali

Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah keadaan patologis hewan uji.

2. Definisi operasional

1. Herba Bidens pilosa L. Herba Bidens pilosa L. adalah semua bagian tumbuhan di atas tanah batang, daun, bunga, dan buah Bidens pilosa L. 2. Infusa herba Bidens pilosa L. Infusa herba Bidens pilosa L. adalah infusa yang diperoleh dengan cara menginfudasi 16,0 g serbuk kering herba Bidens pilosa L. dalam 132,0 mL aquadest pada suhu 90 C selama 15 menit sehingga diperoleh konsentrasi infusa herba Bidens pilosa L. 16. 3. Pengaruh waktu protektif pemberian infusa herba Bidens pilosa L. Pengaruh waktu protektif pemberian infusa herba Bidens pilosa L. merupakan kemampuan infusa herba Bidens pilosa L. dosis 1 gkgBB yang diberikan dalam waktu 1, 4, dan 6 jam yang melindungi hati dengan cara menurunkan kadar ALT-AST pada tikus betina galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida. 4. Akut Akut dikarenakan penelitian ini dilakukan secara berturut-turut dengan selang waktu 1, 4, dan 6 jam.

C. Bahan Penelitian

1. Bahan utama

a. Hewan uji Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih betina galur Wistar berat badan 120-200 g, umur: 2-3 bulan diperoleh dari Laboratorium Imono Fakultas Farmasi USD Yogyakarta. b. Bahan uji Bahan uji yang digunakan adalah herba Bidens pilosa L.yang diperoleh pada bulan Juli 2014 dari Dusun Jenengan, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Bahan kimia a. Bahan hepatotoksin yang digunakan adalah karbon tetraklorida Merck ® berupa cairan, tidak berwarna, berbau khas yang diperoleh dari Laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi USD Yogyakarta. b. Kontrol negatif dan pelarut karbon tetraklorida berupa olive oil Filippo Berio diperoleh dari Brataco Yogyakarta. c. Aquadest sebagai pelarut untuk infusa diperoleh dari Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia Fakultas Farmasi USD Yogyakarta. d. Blanko pengujian ALT dan AST menggunakan aqua bidestilata PT. Ikapharmindo Putramas, Jakarta yang diperoleh dari Laboratorium Kimia Analisis Instrumental Fakultas Farmasi USD Yogyakarta. e. Bahan untuk mengukur aktivitas ALT dan AST berupa reagen ALT dan AST merek DiaSys yang diperoleh dari PT Kimia Farma. Tabel III. Komposisi dan Konsentrasi Reagen ALT Komposisi pH Konsentrasi R1: TRIS 7,15 140 mmolL L-Alanine 700 mmolL LDH Lactate dehydrogenase ≥ 2300 Ul R2 : 2-Oxoglutarate 85 mmolL NADH 1 mmolL Pyridoxal-5 phosphate FS : Good’s buffer Pyridoxal-5-phosphate 9,6 100 mmolL 13 mmolL Tabel IV. Komposisi dan Konsentrasi Reagen AST Komposisi pH Konsentrasi R1: TRIS 7,65 110 mmolL L-Aspartate 320 mmolL MDH Malate dehydrogenase ≥ 800 Ul LDH Lactate dehydrogenase ≥ 1200 Ul R2 : 2-Oxoglutarate 65 mmolL NADH 1 mmolL Pyridoxal-5 phosphate FS : Good’s buffer Pyridoxal-5-phosphate 9,6 100 mmolL 13 mmolL

D. Alat Penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah oven, panci enamel, seperangkat alat gelas, yaitu Beaker glass, gelas ukur, batang pengaduk, labu ukur, tabung reaksi, pipet tetes, termometer, penangas air, timbangan analitik, kain flannel, moisture balance, spuit injeksi per oral dan syringe Terumo 3 cc, spuit injeksi intra peritoneal, mikropipet, pipa kapiler, Eppendorf, tabung reaksi, Vitalab mikro 200 Merck, stopwatch, vortex dan centrifuge Heraus Chirst, Labofuge A.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi herba Bidens pilosa L.

Determinasi herba Bidens pilosa L. dilakukan dengan metode perbandingan dengan bahan otentik, yaitu dengan cara mencocokkan ciri-ciri serbuk herba Bidens pilosa L. yang diperoleh dari Dusun Jenengan, Desa

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek fraksi air ekstrak etanolik herba Tempuyung (Sonchus arvensis L.) terhadap aktivitas ALT-AST SERUM pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 125

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek dekok herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tertraklorida.

1 1 112

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang dekok herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 2 99

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek infusa herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 4 113

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang ekstrak etanol 70% Herba Sonchus arvensis Linn. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 110

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang infusa herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 1 94

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang ekstrak Etanol 50% HERBA Sonchus arvensis Linn. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

1 6 112

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek infusa herba Sonchus arvensis L. terhadap aktivitas AST-ALT pada tikus jantan Galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 5 100

Pengaruh waktu pemberian infusa biji alpukat (persea americana mill.) secara akut sebagai hepatoprotektif terhadap aktivitas alt-ast serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 7

Efek hepatoprotektif jangka pendek dekok biji persea americana mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 115