diberikan infusa Bidens pilosa L. dengan dosis 1,0 gkgBB. Kelompok IV sampai VI diberikan infusa herba Bidens pilosa L. dengan dosis 1,0 gkgBB secara per
oral kemudian secara berturut-turut pada jam ke-1, 4, dan 6 setelah pemberian infusa dilakukan pemberian dosis hepatotoksin karbon tetraklorida sebesar 2
mLkgBB. Pada jam ke-24 setelah pemberian karbon tetraklorida semua kelompok diambil darahnya pada daerah sinus orbitalis mata untuk penetapan
aktivitas ALT dan AST.
11. Pembuatan serum
Darah tikus yang telah diambil dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf kemudian didiamkan selama 10 menit. Tabung kemudian di sentrifuge dengan
kecepatan 8000 rpm selama 15 menit, bagian jernih supernatan diambil dan dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf kemudian di sentrifuge dengan
kecepatan 8000 rpm selama 10 menit.
12. Penetapan aktivitas alanine aminotransferase ALT dan aspartate
aminotransterase AST
Alat yang digunakan untuk menganalisis adalah Mikro Vitalab 200. Pada analisis aktivitas ALT serum dilakukan sejumlah reaksi yaitu: serum sejumlah 100
L ditambahkan reagen I sejumlah 1000 L dicampur, kemudian divortex selama 5 detik, dan didiamkan selama 2 menit, setelah itu ditambahkan dengan reagen II
sejumlah 250 L, kemudian divortex selama 5 detik, dan didiamkan selama 1
menit. Aktivitas enzim dibaca pada panjang gelombang 340 nm pada suhu 37 C.
Pada analisis aktivitas AST dilakukan sejumlah reaksi yaitu: serum sejumlah 100 L ditambahkan reagen I sejumlah 1000 L dicampur, kemudian divortex selama
5 detik, dan didiamkan selama 2 menit, setelah itu ditambahkan dengan reagen II
sejumlah 250 L, kemudian divortex selama 5 detik, dan didiamkan selama 1
menit. Aktivitas enzim dibaca pada panjang gelombang 340 nm, pada suhu 37 C,
dengan faktor koreksi, dan dinyatakan dengan satuan Ul. Pengukuran aktivitas serum ALT dan AST dilakukan di Laboratorium Biokimia Fisiologi Manusia,
Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
13. Perhitungan hepatoprotektif
Perhitungan hepatoprotektif diperoleh menggunakan rumus: 1-
x 100 1-
x 100 Wakchaure, Jain, Singhai, Somani, 2013.
F. Tata Cara Analisis Hasil
Data yang diperoleh dilakukan editing, coding, dan entry dalam file komputer. Setelah dilakukan clearing, data dianalisis secara statistik dengan
bantuan progam SPSS versi 16. Analisis deskriptif menampilkan nilai rerata dan simpang baku dari
variabel, hasil ditampilkan dalam tabel. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro
Wilks. Data yang terdistribusi normal dilakukan uji One Way Anova dengan taraf kepercayaan 95 untuk mengetahui perbedaan masing-masing kelompok data
tidak berpasangan yang lebih dari dua kelompok. Setelah itu, dilanjutkan dengan uji Post Hoc test Scheffe untuk melihat kebermaknaan perbedaan masing-masing
kelompok. Perbedaan bermakna signifikan dinyatakan dengan nilai p0,05 dan
tidak bermakna tidak signifikan p0,05.