Teknik Pengujian Instrumen Pengaruh kemiripan kategori, citra merek dan keinovatifan konsumen pada kesuksesan perluasan merek dove.
43
5. Tidak adanya korelasi yang sempurna antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain. Apabila asumsi ini
dilanggar disebut multikolinearitas. Terdapat pelanggaran asumsi-asumsi yang perlu dideteksi dalam
persamaan regresi linear berganda yaitu heteroskedastisitas, normalitas, dan multikolinearitas
. Adapun cara untuk mendeteksi gejala-gejala tersebut sebagai berikut:
1. Heteroskedastisitas Gejala heteroskedastisitas diuji dengan metode Glejser dengan
cara menyusun regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas. Apabila masing-masing variabel bebas tidak
berpengaruh signifikan terhadap absolut residual α= 0,05 maka
dalam model
regresi tidak
terjadi gejala
heteroskedastisitas. 2. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual memiliki distribusi
normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik tidak valid. Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal
44
akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual adalah
normal, maka
garis diagonal
yang menggambarkan data sesungguhnya akan meliputi garis
diagonalnya Ghozali,2005. 3. Multikolinearitas
Pendeteksian teradap multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflating Factor VIP dari hasil analisis
regresi. Jika nilai VIF 10 maka terdapat gejala multikolinearitas yang tinggi.