Latar Budaya Mistik Latar Sosial

57 bagaimana hubungan seks dianggap sebagai kebutuhan dalam hidup mereka. Lalu ia akan berkata, “sudah lama saya menunggu saat ini,” dan mengecup bibir saya. Dan saya akan membalasnya dengan gemas sampai ia tak sanggup menahan lagi. Barangkali kami melakukanya di taman ini, disini, di bangku sebelah gelandangan yang tidur nyenyak, di antara biji- biji kitiran yang diterbangkan angin. Kami melakukanya tanpa melepaskan seluruh pakaian, sebab hari masih terlalu dingin untuk telanjang. Setelah itu mengulanginya di kamar hotel, tanpa berlekas-lekas, di mana kulit saya bias menikmati kulitnya, dan kulitnya menikmati kulit saya, sebab kami telah menanggalkan semua pakaian. Dan kami berkeringat. Lalu, setelah usai, kami akan bercinta satu sama lain. Tentang apa saja Utami, 1998:30. Fantasi-fantasi seks terlihat pada para tokoh ketika mereka mempunyai fantasi-fantasi seks tersendiri. Yasmin yang sudah mempunyai istri berselingkuh dengan Saman seorang Romo. Yasmin menangis.Aku memeluknya, hendak menenangkanya.Ia terus menangis, pilu bagaikan anak kecil, sehingga aku mendekapnya erat. Namun, tanpa aku pahami akhirnya justru akulah yang menjadi seperti anak kecil: terbenam di dadanya yang kemudian terbuka, seperti bayi yang haus. Tubuh kami terhimpit. Gemetar, selesai sebelum mulai, seperti tak sempat mengerti apa yang baru saja terjadi tapi ia tak perduli, ia menggandengku ke kamar. Aku tak tahu bagaimana aku akhirnya melakukanya.Ketika usai aku menjadi begitu malu. Namun ada perasaan lega yang luar biasa sehingga aku terlelap Utami, 1998:177. Terjaga dini hari atau tengah malam karena ada yang menggigit dekat ketiakku.Kulihat tanganya masturbasi.Ia naik diatasku setelah mencapainya. Aku tahu aku tak tahu cara memuaskanyaUtami, 1998:177. Shakuntala yang seorang biseksual sehingga ayah dan kakaknyanya menyebutnya sundal, Laila menjalin hubungan dengan Sihar yang sudah mempunyai istri . 58 Namaku Shakuntala. Ayah dan kakak perempuanku menyebutku Sundal. Sebab aku telah tidur dengan beberapa lelaki dan beberapa perempuan.Meski tidak menarik bayaran.Kakak dan ayahku tidak menghormatiku Utami, 1998:115.

2.2.4 Plot atau Alur

Plot atau alur adalah cerita berisi urutan kejadian, namun setiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain, Nurgiyantoro,1995:130. Dalam novel Saman karya Ayu Utami alur yang dipergunakan adalah alur sorot-balik, atau flash-back.Urutan kejadian yang dikisahkan dalam karya fiksi yang berplot regresif tidak bersifat kronologis, cerita tidak dimulai dari tahap awal merupakan awal cerita secara logika, mungkin dari tahap tengah atau bahkan tahap akhir, baru kemudian tahap awal cerita dikisahkanNurgiyantoro,1995: 154. Dalam novel Saman, penulis menggunakan alur sorot-balik atau flashback, karena jelas sekali dalam novel Saman, penulis membuat latar waktu yang berbolak balik. Pada awal telah diceritakan bahwa pada tahun 1996 ketika Laila sedang berada di New York untuk menunggu Sihar. Saya akan pelukan, ciuman, jalan-jalan dan minum di Russian Tea Room beberapa blok ke barat daya. Mahal sedikit tidak apa-apa. Sebab hari ini Cuma sekali.Sebab saya sedang menunggu Sihar di tempat ini Utami, 1998: 2. Kemudian diceritakan pada awal mula pertemuan antara Laila dan Sihar yaitu pada tahun 1993 di pertambangan sekitar Laut Cina Selatan. Lalu ia memperkenalkan orang-orang servis itu kepada kedua tamunya. Yang pertama adalah Sihar Situmorang, Insinyur analisis