Latar Sosial Agama Latar Sosial

56

2.2.3.3 Latar Budaya Jawa

Dalam novel ini budaya Jawa juga terlihat ketika terjadi pro dan kontra antara Shakuntala dan Yasmin. Shakuntala adalah orang Jawa tetapi ia tidak setuju dengan budaya Jawa yang menganggap derajat wanita rendah dibandingkan derajat laki-laki. Perempuan dianggap rendah dan laki-laki dianggap lebih tinggi.Sedangkan Yasmin orang Manado yang menikah dengan orang Jawa menyetujui adanya adat jawa yang mempunyai ketentuan mutlak bahwa wanita harus hormat kepada suami karena derajat laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Hal tersebut terlihat ketika ia menyaksikan Yasmin menikah dengan Lukas menggunakan budaya Jawa. Yasmin Monika orang Manado, tapi ia setuju saja menikah dengan adat Jawa yang rumit itu.ia juga rela mencuci kaki Lukas sebagai tanda sembah bakti istri pada suami, yang tak ada pada upacara ala Manado. “Kok mau-maunya sih pakai cara begitu?” aku protes. Tapi ia menjadi ketus. “Ah, Yesus juga mencuci kaki murid-muridnya. Lagipula, kamu sendiri orang Jawa” Aku mau memberondongkan argumen panjang tentang Yesus-nya dan Jawa-ku. Misalnya, cuci-cucian Yesus itu adalah sebuah penjungkiran nilai-nilai, sementara yang dilakukan istri Jawa adalah kepatuhan dan ketidakberdayaan Utami, 1998:154.

2.2.3.4 Latar Tentang Kehidupan Seks

Dalam novel ini terlihat bahwa seks adalah suatu masalah yang dialami hampir semua tokoh.Gambaran bagaimana seks tersebut dialami oleh para tokoh hingga menimbulkan banyak konfik terhadap perilaku- perilaku seksual para tokoh. Dalam novel ini telah banyak menceritakan 57 bagaimana hubungan seks dianggap sebagai kebutuhan dalam hidup mereka. Lalu ia akan berkata, “sudah lama saya menunggu saat ini,” dan mengecup bibir saya. Dan saya akan membalasnya dengan gemas sampai ia tak sanggup menahan lagi. Barangkali kami melakukanya di taman ini, disini, di bangku sebelah gelandangan yang tidur nyenyak, di antara biji- biji kitiran yang diterbangkan angin. Kami melakukanya tanpa melepaskan seluruh pakaian, sebab hari masih terlalu dingin untuk telanjang. Setelah itu mengulanginya di kamar hotel, tanpa berlekas-lekas, di mana kulit saya bias menikmati kulitnya, dan kulitnya menikmati kulit saya, sebab kami telah menanggalkan semua pakaian. Dan kami berkeringat. Lalu, setelah usai, kami akan bercinta satu sama lain. Tentang apa saja Utami, 1998:30. Fantasi-fantasi seks terlihat pada para tokoh ketika mereka mempunyai fantasi-fantasi seks tersendiri. Yasmin yang sudah mempunyai istri berselingkuh dengan Saman seorang Romo. Yasmin menangis.Aku memeluknya, hendak menenangkanya.Ia terus menangis, pilu bagaikan anak kecil, sehingga aku mendekapnya erat. Namun, tanpa aku pahami akhirnya justru akulah yang menjadi seperti anak kecil: terbenam di dadanya yang kemudian terbuka, seperti bayi yang haus. Tubuh kami terhimpit. Gemetar, selesai sebelum mulai, seperti tak sempat mengerti apa yang baru saja terjadi tapi ia tak perduli, ia menggandengku ke kamar. Aku tak tahu bagaimana aku akhirnya melakukanya.Ketika usai aku menjadi begitu malu. Namun ada perasaan lega yang luar biasa sehingga aku terlelap Utami, 1998:177. Terjaga dini hari atau tengah malam karena ada yang menggigit dekat ketiakku.Kulihat tanganya masturbasi.Ia naik diatasku setelah mencapainya. Aku tahu aku tak tahu cara memuaskanyaUtami, 1998:177. Shakuntala yang seorang biseksual sehingga ayah dan kakaknyanya menyebutnya sundal, Laila menjalin hubungan dengan Sihar yang sudah mempunyai istri .