Tokoh dan Penokohan Sihar

37 Suatu hari, Sihar memutuskan untuk berangkat ke Amerika. Mendengar hal itu Laila tiba-tiba memutuskan untuk kesana juga. Suatu hari kira-kira dua bulan sebelum hari ini, saya dengar ia akan ke Amerika . Saya memberanikan diri memutar nomornya Utami, 1998: 27. “Aku juga akan kesan. Aku punya teman di New York” saya memutuskan tiba-tiba. Tak saya piker, tapi putusan itu bulat Utami, 1998: 28. Sihar yang sudah mempunyai istri bertemu dengan Laila di New York dan mereka hubungan semakin dekat. Sehingga pada waktu itu Sihar dan Laila melakukan hubungan seksual. Barangkali, kami melakukannya di taman ini, disini, di bangku sebelah gelandangan yang tidur nyenyak di antara biji-biji yang diterbangkan angin. Kami melakukan tanpa melepaskan seluruh pakian, sebab hari masih terlalu dingin untuk telanjang. Setelah itu, mengulanginya dikamar hotel, tanpa berlekas-lekas, dimana kulit saya bisa menikmati kulitnya, dan kulitnya menikmati kulit saya, sebab kami telah menanggalkan semua pakian, dan kami berkeringat. Lalu, setelah usai, kami akan bercerita satu sama lain, tentang apa saja Utami, 1998: 30. Sihar yang bekerja sebagai “company man” menjalin hubungan dengan Laila. Mereka saling mencintai satu sama lainnya. Sihar yang sudah mempunyai istri dan seorang anak tidak mempengaruhi keinginannya bersama Laila yang masih perawan telah memberikan keperawanannya kepada Sihar laki-laki yang sangat dicintainya. Hubungan percintaan yang dialami oleh Sihar hanya sebatas itu saja tanpa ada pernikahan diantara mereka. 38

2.1.2.3 Tokoh dan Penokohan Shakuntala

Shakuntala dilukiskan sebagai wanita yang mempunyai kehidupan sangat bebas.Ia tidak terikat dengan laki-laki karena, ia juga berhubungan erat dengan perempuan. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dibawah ini; Namaku Shakuntala. Ayah dan kakak perempuanku menyebutku Sundal. Sebab aku telah tidur dengan beberapa lelaki dan beberapa perempuan.Meski tidak menarik bayaran.Kakak dan ayahku tidak menghormatiku.Sebab bagiku hidup adalah menari dan menari pertama- tama adalah tubuh.Seperti Tuhan baru meniupkan nafas pada hari keempatpuluh setelah sel telur dan sperrma menjadi gumpalan dalam Rahim, maka roh berhutang kepada tubuh.Tubuhku menari.Sebab menari adalah eksplorasi yang tak habis-habis dengan kulit dan tulang-tulangku, yang dengannya aku rasakan perih, ngilu, gigil, juga nyaman dan kelak ajal.Tubuhku menari.Ia menuruti bukan nafsu melainkan gairah. Yang sublime. Libidinal Libirin. Utami, 1998: 115-116 Shakuntala yang mempunyai kebebasan dalam hidupnya, ia mempunyai pandangan tersendiri tentang suatu pernikahan. Ia tidak menganggap bahwa pernikahan itu penting bahkan, ia tidak perduli dengan pernikahan. Dalam pemikiranya ia biasa saja melakukan hubungan seksbebas tanpa adanya status pernikahan.Ia lebih bebas melakukan hubungan seks dengan laki-laki dan perempuan. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dibawah ini. Laila bukanlah aku atau Cok, orang-orang dari jenis yang tak perduli betul pada pernikahan atau neraka, selain berpendapat bahwa keduanya adalah himpunan yang diantaranya ada irisan Utami, 1998:127. 39 Shakuntala sosok wanita yang mempunyai keperdulian terhadap sahabat-sahabatnya. Ia sangat khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak baik tentang sahahatnya terutama perihal permasalahan percintaan yang dialami Laila. Hal tersebut terlihat pada percakpan antara Laila dengan Syakuntala; “Kamu yakin akan begituan kalau benar-benar ketemu Sihar?” ia menggeleng. “Enggak tau, deh. Menurutmu bagaimana?” “menurutku jangan ” “ Kenapa?” “ lebih baik jangan.” Utami, 1998:127 Shakuntala tidak menyetujui adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang seolah-olah derajat wanita lebih rendah dari pada laki- laki. Derajat laki-lakidipandang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Maka dari itu, ia juga tidak dapat menerima adanya adat Jawa yang cenderung meninggikan laki-laki. Baginya laki-laki dan perempuan itu mempunyai derajat yang sama. Seorang wanita tak perlu mempertahankan keperawananya sebab laki-laki juga tidak dituntut untuk mempertahankan kesucianya keperjakaan.Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dibawah ini. Yasmin Monika orang Manado, tapi ia setuju saja menikah dengan adat Jawa yang rumit itu.ia juga rela mencuci kaki Lukas sebagai tanda sembah bakti istri pada suami, yang tak ada pada upacara ala Manado. “kok mau-maunya sih pakai cara begitu?” aku protes. Tapi ia menjadi ketus. “ah, Yesus juga mencuci kaki murid-muridnya. Lagipula, kamu sendiri orang jawa” aku mau memberondongkan argumen panjang tentang Yesus-nya dan Jawa-ku. Misalnya, cuci-cucian Yesus itu adalah sebuah penjungkiran nilai-nilai, sementara yang dilakukan istri Jawa adalah kepatuhan dan ketidakberdayaan Utami, 1998:154. 40 Shakuntala adalah wanita yang mempunyai kehidupan sangat bebas.Ia mempunyai sikap hidup yang jelas.Ia menganggap perbedaan genre antara laki-laki dan perempuan mempunyai derajat yang sama. Apabila laki-laki tidak menghormati perempuan ia pun sebaliknya, sekalipun itu adalah keluarganya, Ayah dan kakaknya. Laki-laki tak berbeda dengan perempun yang memiliki kewajiban yang sama.

2.1.2.4 Tokoh dan Penokohan Yasmin

Yasmin digambarkan sebagai seorang wanita yang sempurna dibandingkan teman-temannya. Secara fisik ia mempunyai daya tarik yang tinggi. Selain itu ia juga mempunyai rasa keperdulian yang tinggi kepada orang-orang yang hak ciptanya dilanggar. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut. Yasmin Monika adalah perempuan yang mengesankan banyak lelaki karena kulitnya yang bersih dan tubuhnya yang langsing Utami, 1998:24. Yasmin memang sering mengurusi orang-orang yang hak-haknya dilanggar.Kadang dia menyebut dirinya aktivis, Utami, 1998:146-147. Yasmin adalah wanita yang sangat menghargai orang tuanya.Ia selalu menuruti apa yang perintahkan orang tuanya. Keinginan orang tuannya selalu ia turuti meskipun terkadang ia merasa terpaksa. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut.