42 Terjaga dini hari atau tengah malam karena ada yang menggigit dekat
ketiakku.Kulihat tanganya
masturbasi.Ia naik
diatasku setelah
mencapainya. Aku tak tahu cara memuaskanya, Utami, 1998:177. 23 April- terbangun dengan kacau.Sejak kabur dari paroki, aku tak
pernah berfikir betul-betul meniggalkan kaulku.Kini tubuhku penuh pagutan.Tak tau bagaimana Yasmin tertarik padaku yang kurus dan
dekil?Ia begitu cantik dan bersih. Hari itu ia terus membuat badanku terutul, aku sering garangan yang ditangkap. Ia menghisap habis
tenagaku, Utami, 1998:177.
Saman, Forgive me. Please. Setelah kamu keluar dari diosesan, setelah kamu
mengganti nama dan mengubah penampilan, setelah sering kamu meragukan keadilan Tuhan, bahkan keberadaan Tuhan, aku tidak
menyangka kalau kamu masih punya keinginan kembali menjadi pastor. Aku tidak tau bagaimana harus meminta maaf, sampai-sampai dua hari
ini aku tak berani membalas suratmu. Aku menyesal sekali, apakah kamu menganggap aku hawa yang menggoda Adam? Utami, 1998:183.
Yasmin, Aku tak tahu lagi apakah masih ada dosa.Seks terlalu indah. Barangkali
karena itu Tuhan begitu cemburu sehingga ia menyuruh Musa merajam orang-orang yang berzinah? Tetapi perempuan selalu disesah dengan
lebih bergairah.Kemanakah pria bersetubuh dengan wanita yang dibawa orang-orang Farisi untuk dilempari batu di luar gerbang yerusalem?
Aku mencintaimu.Aku mencintaimu. Aku tidak ingin kamu dihukum.
Tetapi kamu sungguh cantik, seperti dinyanyikan Kidung Raja Salomo. tubuhmu seumpama pohon kurma, dan buah dadamu gugusnya kataku:
aku ingin memanjat pohon itu dan memegang gugusnya, Utami, 1998:184.
Yasmin mempunyai sikap ketergantungan terhadap Saman.Ia tidak dapat dengan mudah melupakan kejadian-kejadian yang sudah dialami
bersama Saman. Fantasi-fantasi seksualnya yang tinggi dilakukan bersama Saman, hingga setiap Yasmin berhubungan seks dengan suaminya hanya
wajah Saman yang selalu ia bayangkan. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dibawah ini.
43 Saman, JAKARTA, 12 JUNI 1994
Aku terkena
aloerotisme.Bersetubuh dengan
Lukas tetapi
membayangkan kamu.Ia bertanya-tanya, kenapa sekarang aku semakin sering minta agar lampu dimatikan. Sebab yang aku bayangkan adalah
wajah kamu, tubuh kamu, Utami, 1998:195.
Saman, JAKARTA, 16 JUNI 1994 Orgasme dengan penis bukan suatu yang mutlak.Aku selalu orgasme jika
membayangkan kamu.Aku orgasme karena keseluruhanmu.
Saman, JAKARTA, 20 JUNI 1994 Tahukan kamu, malam itu yang aku inginkan adalah menjamah tubuhmu,
dan menikmati wajahmu ketika ejakulasi. Aku ingin datangke sana. Aku perkosa kamu. Utami, 1998:196
2.1.2.5 Tokoh dan Penokohan Upi
Upi digambarkan sebagai gadis yang mempunyai keterbelakangan mental.
Nama gadis itu Upi. Kemudian si ibu bercerita tentang anak perempuaannya yang gila Utami, 1998:71
Selain Upi mempunyai keterbelakangan mental ia juga, mempunyai sifat yang aneh dalam melampiaskan gairah seksualnya. Ia
sering melampiaskan
gairah seksualnya
dengan menggosokan
selangkangannya pada benda-benda seperti pada tongkat, pagar, dan sudut-sudut tembok.
Gadis itu dikenal di kota ini karena satu hal. Dia biasa berkeliaran di jalan-jalan dan menggosok-gosokan selangkangannya pada benda-benda,
seperti: tongkat, pagar, sudut tembok seperti binatang yang merancap Utami, 1998: 68.
44
Selain itu, ia juga melampiaskan seksualnya secara tidak lazim. Ia kerap terlihat melampiaskan seksualnya pada pohon-pohon, balok kayu
serta hewan-hewan.
Semula, ketika orang-orang menyadap karet, dia malah suka merancap dengan pohon-pohon itu, menggosok-gosok selangkangannya, untungnya
tanpa membuka celana Utami, 1998: 71 Lama-kelamaan ia juga tertarik pada binatang-binatang terutama
kambing. Setiap kali, ia juga menganiaya hewan-hewan itu kadang sampai mati. Karena ia juga memperkosa dan menyiksa ternak tetangga,
kami terpaksa memasungnya Utami, 1998:71.
Upi yang mempunyai keterbelakangan mental mempunyai gairah seksual yang sama dengan manusia normal. Tetapi, untuk melampiaskan
seksualnya ia tidak mempunyai objek seksual pada umumnya. Sehingga setiap ia bergairah dan ingin melakukan hubungan seksual, ia
melampiaskan gairah seksualnya dengan benda-benda yang tidak wajar dan binatang-binatang juga sebagai objek seksual agar ia mendapat
kepuasan seksualnya.
2.2 Latar
Latar merupakan salah satu unsur intrinsik dalam sebuah karya sastra. Latar merupakan suatu landasan bagi peristiwa yang dilakukan.
Unsur latar dapat dibedakan kedalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu dan sosial. Ketiga unsur itu walau masing-masing menawarkan
permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataanya saling berkaitan dengan saling mempengaruhi satu dengan
yang lainya, Nurgiyantoro,1995:227.
45
Dalam novel ini penulis ingin menjabarkan latar yang paling dominan yang berpengaruh pada gambaran identitas seksual yang di alami
para tokoh yaitu Laila, Saman, Shakuntala, Yasmin, dan Upi.
2.2.1 Latar Tempat
Latar tempat mengarah pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.Unsur tersebut yang digunakan
mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tersebut tanpa nama yang jelas. Penggunaan latar tempat
dengan nama tertentu haruslah mencerminkan, atau paling tidak bertentangan dengan sifat dan keadaan geografis tempat yang
bersangkutan, Nurgiyantoro, 1995: 227. Secara garis besar dalam novel Saman, terdapat tiga latar tempat
yang melatarbelakangi konflik-konflik itu terjadi. Seperti, pantai laut cina, Prabumilih dan New York.
2.2.1.1 Pantai Laut Cina Selatan
Di pabrik kilang di lepas pantai laut Cina selatan, dalam penceritaan tersebut adalah tempat awal pertemuan Laila dan Sihar di
sebuah Ring.
Lalu ia memperkenalkan orang-orang sevis itu kepada kedua tamunya. Yang pertama adalah Sihar Situmorang, Insinyur analisis kandungan
minyak, orang yang membuat Laila tertarik karena ketidakacuhannya dan posturnya yang liat Utami, 1998: 10.