68
Perilaku seksual yang dialami Shakuntala adalah suatu bentuk penyimpangan seks yang tidak wajar, karena hubungan seks dengan
objek yang samasesama jenis atau biasa disebut lesbian merupakan hubungan seks tidak normal. Sedangkan hubungan seksual yang normal
yaitu hubungan seks yang dilakukan pada ojek seksual berlawanan jenis antara laki-laki dan perempuan sebagai pasangannya seksualnya.
3.2.2 Pribadi Menyimpang yang Hanya Kadang-kadang
Memperlihatkan Inverse Occasionally Inverted.
Dalam novel Saman karya Ayu Utami perilaku seksual tokoh Shakuntala dapat dikategorikan pula ke dalam bentuk penyimpangan
yang kadang-kadang inverse pribadi yang hanya kadang-kadang memperlihatkan inversi dalam kondisi tertentu, terutama jika objek
seksual normal tidak dapat dijangkau, atau melalui tindakan-tindakan imitasi, pribadi ini mampu beranggapan sesama jenisnya sebagai objek
seksual, dan meraih kepuasan seksual bersamanya. Dalam hal ini penyimpangan tersebut di alami oleh tokoh Shakuntala.
Di dalam novel Saman, tokoh Shakuntala mengalami suatu penyimpangan sebagai pribadi yang kadang-kadang memperlihatkan
inversi occasionally inverted. Terlihat pada pengakuanya bahwa kadang- kadang Shakuntala melakukan hubungan seks dengan sesama jenis.
Dalam kondisi ini ia telah melakukan hubungan seks dengan sesamanya dan dikatakan bahwa ia berperiku sebagai seorang lesbian. Tindakan
69
seksual yang dilakukan oleh tokoh ini mempunyai anggapan bahwa sesama jenisnya sebagai objek seksual dan ia dapat meraih kepuasaan
seksual bersamanya.
Namaku Shakuntala. Ayah dan kakak perempuanku menyebutku sundal. Sebab aku telah tidur dengan beberapa lelaki dan beberapa perempuan.
Meski tidak menarik bayaran Utami, 1998:115
Pada kutipan di atas terlihat bahwa Shakuntala bersikap biseksual karena dorongan dari dirinya sendiri bukan suatu paksaan dari orang lain
atau pun karena suatu imbalan tertentu. Baginya hal tersebuat sudah dianggap sebagai tindakan yang biasa saja. Tetapi perilaku seksual yang
dilakukan Shakuntala adalah suatu penyimpangan seksual dan dalam hal
ini, seksual yang dialaminya bukan termasuk perbuatan seks yang normal.
Tokoh Shakuntala dikatakan mengalami penyimpangan yang berhubungan dengan objek seksual dan ia mengalami inversi atau
pembalikan sebagai peribadi
yang terbalik
dalam dua
arah amphigenously inverted, dan ia juga mengalami pribadi yang kadang-
kadang memperlihatkan inversi occasionally inverted. Hal tersebut dilakukan karena tokoh Shakuntala dalam kehidupan seksualnya
mengalami penyimpang seks yang berhubungan dengan objek seksual. Terkadang ia mengalami inversi atau pembalikan dalam perilaku
seksualnya. Shakuntala adalah seorang yang beseksual. Dalam kehidupan seksualnya, terkadang ia berhubungan seksual dengan sesama jenis untuk
mencapai kepuasan seksualnya, ia pun juga merupakan pribadi yang
70
kadang-kadang memperlihatkan seksualnya dengan lawan jenis sebagai objek seksualnya. Jadi tokoh Shakuntala tidak mempunyai kepastian
dalam menentukan objek seksualnya sehingga dalam kehidupan seksualnya ia kadang-kadang mengalami suatu pembalikan perilaku
seksualnya.
3.3 Penyimpangan yang Berhubungan dengan Tujuan Seksual
Penyimpangan yang berhubungan dengan tujuan seksual adalah suatu penyimpangn seksual yang tidak lazim. Disebut tidak lazim karena
aktivitas seksual ini objek seksual yang digunakan tidak normal, kerena objek seksualnya bukan objek seksual pada umumnya. Pada pembahasan
ini akan dibahas mengenai penyimpangan yang berhubungan dengan objek seksual pengganti yang tidak lazim. Objek penggati seksual yang
tidak lazim tersebut yaitu Fetisisme. Fetitisme adalah suatu perilaku menyimpang yang suka
menyalurkan kepuasan seksnya atau menjalankan fungsi-fungsi seksual dengan cara masturbasi dengan mengunakan benda-benda mati yang
memiliki hubungan jelas dengan pribadi seksual, terutama dengan seksualitasnya.
Dalam novel Saman, tokoh yang mengalami penyimpangan seksual yang berhubungan dengan tujuan seksual seperti fetisisme adalah
Upi. Dikatakan mengalami penyimpangan seksual yang berhubungan dengan objek seksual karena objek seksual yang biasa digunakan tokoh