Tokoh utama dalam Novel Saman Tokoh dan penokohan Saman

29 “Ia memutuskan: meringankan penderitaan si gadis dengan membangun sangkar yang lebih sehat dan menyenangkan, seperti membikin kurungan besar bagi perkutut dan cacakrawa ayahnya sebab melepaskan mereka hampir sama dengan membunuh mereka,Utami, 1998: 74. Saman adalah seorang laki-laki yang mempunyai rasa keperdulian yang sangat tinggi dan ia juga mempunyai sifat yang ringan tangan. Ia Selalu ingin membatu siapapun yang membutuhkan bantuan tanpa membeda- bedakannya.Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dibawah ini. “Dia? Aduh, kasihan….” Terdengar suara salah seorang perempuan. “jadi Ibu kenal dia?” Tanya Wis antusias namun gelisah karena orang-orang itu seperti lambat mengambil keputusan.Identitas si gadis gila seperti membuat kerumunan itu jadi malas bertindak, Utami, 1998:66. Wis meminta selendang untuk menutup hidung dan mulutnya. “Tolong ikatkan tali ke tubuh saya.” Ia juga menyuruh salah satu menyusul Rogam, sebab pemuda itu tentu bisa mencarikan topeng gas yang biasanyadimiliki perusahaan penggalian Utami, 1998:66. Sekitar dua puluh meter dari mulut sumur, dilihatnya gadis itu telah terkulai dengan tubuh tertengkuk. Ia sendiri merasa lunglai. Cepat-cepat diambilnya tambang yang kedua dan dijalinnya simpul kursi terhadap perempuan itu.Ia memberi tanda pada orang-orang agar segera menarik mereka.Tetapi sentolopnya jatuh, Wis tak sadarkan diri Utami, 1998:67 Selain mempunyai rasa keperdulian yang tinggi terhadap sesama, Saman mempunyai sikap yang bertanggung jawab.Ia sadar telah melanggar aturan gereja karena bertindak yang tidak sesuai dengan peraturan pada tugas pelayanannya sebagai imam. Tetapi hal tersebut dapat diselesaikannya dengan rasa percaya diri dan rasa tanggung tanggung jawab. Ia pun berusaha semaksimal mungkin sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dibawah ini. 30 Wis terdiam.Lalu meminta maaf.“Saya sama sekali tidak bermaksud menyepelekan pekerjaan gereja.Saya cuma tak bisa tidur setelah pergi ke dusun itu.Ia ingin mengatakan rasanya berdosa berbaring di kasur yang nyamandan makan rantangan lezat yang dimasak ibu-ibu umat secara bergiliran. Bahkan rasanya berdosa jika jika hanya berdoa.Ia tak tahan melihat kemunduran yang menurut dia bisa diatasi dengan beberapa proposalnya.Dengan agak memelas ia memohon agar diberi kesempatanmelakukan itu ” Utami,1998:81. Jika kamu bisa mengusahakan dana sendiri, saya bersedia memberi kamu waktu tiga minggu dalam satu bulan. Satu minggu sisanya kamu harus ada di paroki.Jika saya melihat hasinya, saya berani mengusulkan agar uskup memberimu pekerjaan kategorial di perkebunan Utami, 1998:82. Kali ini, tak hanya berisi cerita dan kerinduan seperti biasanya, namun juga permohonan agar si ayah memberikan modal sekitar lima atau enam juta rupiah, bukan jumlah yang besar dari tabungan bapaknya Utami,1998:83. Ayahnya memberikan jawaban setuju. Lalu wis segera kembali ke Lubukrantau. Utami,1998:83. Selain sikap Saman yang selalu perduli dengan lingkungan sekitar yang membutuhkanya, Ia mempunyai kisah percintaan yang dialaminya. Percintaanya dengan Yasmin hingga membuat iaakhirnya melakukan hubungan seksual dengan Yasmin.Padahal hal tersebut sangat ditentang oleh agama karena Saman adalah seorang pastor. Sejak hari itu, orang-orang memanggil mereka pater. Dan namanya menjadi pater Wisanggeni, atau Romo Wis Utami,1998:41 Yasmin menangis.Aku memeluknya, hendak menenangkanya.Ia terus menangis pilu bagaikan anak kecil, sehingga aku mendekapnya erat. Namun, tanpa aku pahami akhirnya justru akulah yang menjadi seperti anak kecil, terbenam di dadanya yang kemudian terbuka, seperti bayi yang haus. Tubuh kami terhimpit. Gemetar, selesai sebelum mulai, seperti tak sempat mengerti apa yang baru saja terjadi tapi ia tak perduli, ia menggandengku ke kamar. Aku tak tau bagaimana aku akhirnya melakukanya.Ketika usai aku menjadi begitu malu.Namun ada perasaan lega yang luar biasa sehingga aku terlelap Utami, 1998:177 31 Terjaga dini hari atau tengah malam karena ada yang menggigit dekat ketiakku.Kulihat tanganya masturbasi.Ia naik diatasku setelah mencapainya.Aku tahu aku tak tahu cara memuaskanya Utami,1998:177. 23 April terbangun dengan kacau.Sejak kabur dari paroki, aku tak pernah berfikir betul-betul meniggalkan kaulku.Kini tubuhku penuh pagutan.Tak tau bagaimana Yasmin tertarik padaku yang kurus dan dekil?Ia begitu cantik dan bersih. Hari itu ia terus membuat badanku terutul, aku sering garangan yang ditangkap. Ia menghisap habis tenagaku Utami, 1998:177. Hubungan Yasmin dan Saman semakin terjalin lebih dekat selayaknya sepasang kekasih yang dilanda asmara. Terbukti ketika Saman selalu terbayang-bayang tentang Yasmin, bahkan ia merasa cemburu bila mendengar Yasmin berhubungan seksual dengan suaminya. Saman dan Yasmin sudah menganggap hubungan seksual tanpa pernikahan yang kerap ia lakukan itu adalah hal yang biasa. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dibawah ini. Yasmin, New York, 14 Mei 1994 Taukah kamu bahwa kisah ini telah menginspirasikan keputusan-keputusan yang tidak adil bagi perempuan selama berabad-abad?Kita tidak dalam kegetaranpada seks, tetapi laki-laki tidak mau dipersalahkan sehingga kami melepaskan dosa itu kepada perempuan. Tapi, ya, kamu memang penggoda Utami, 1998:183. Yasmin, New York, 13 Juni 1994 Aku cemburu.Kamu bersetubuh, aku tidak.Bukankah Lukas lebih perkasa?Aku terlalu cepat… kalaupun aku bias menghamili kamu, tentulah aku orang efisien, yang membereskan suatu pekerjaan dalam waktu amat singkat Utami, 1998:195. Yasmin,New York, 21 Juni 1994 Ajarilah aku. Perkosalah aku Utami,1998:197. 32

2.1.2 Tokoh Tambahan dalam Novel Saman

Tokoh tambahan adalah tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita dan itupun dalam porsi penceritaan yang relatif pendek. Dalam novel Saman karya Ayu Utami ini, yang termasuk sebagai tokoh tambahan adalah tokoh Laila, Sihar, hakuntala, Yasmin, dan Upi. Ketiga tokoh tersebut disebut tokoh tambahan karena mereka hanya dimunculkan sesekali saja dalam cerita tetapi tokoh tambahan tersebut mempengaruhi terhadap cerita serta konflik dari keseluruhan peristiwa yang terjadi.

2.1.2.1 Tokoh dan Penokohan Laila

Laila memilih berpenampilan yang sesuai dengan profesinya. Penampilanya menunjukan kepada kepribadiannya yang dinamis. Dia mempunyai potongan rambut bob, dan ia berprofesi sebagai seorang fotografer pada sebuah rumah produksi yang dikelola dengan seorang temannya. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan dibawah ini. Perempuan itu memberi isyarat agar pilot berputar hingga sudut yang baik bagi dia untuk memotret tiang-tiang eksplorasi minyak bumi di bawah mereka. Potonganya bob, tapi perias disalon membujuk dia agar dia juga memberibingblight bestnut. Dan iamenurut,Utami,1998:7. Laila juga mempunyai sifat yang perduli dengan apa yang terjadi disekitarnya. Rasa simpatinya sangat besar, terlebih jika terjadi sesuatu terhadap orang yang sangat berarti bagi dirinya.Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dibawah ini. 33 “Jangan lakukan itu lagi” “Dia sahabat saya.kami selalu berpasangan kemana-mana” “saya punya betadine, biar saya bersihkan dulu luka kamu ”Utami,1998:18. Selain sifatnya yang perduli dan simpati, Laila juga seorang yang penuh dengan alternatif pemikiran yang luas. Dia mampu memunculkan ide-ide yang masuk akal. Hal tersebut menunjukan bahwa Laila bukanlah orang yang bodoh melainkan termasuk orang yang pintar dan berpendidikan tidak rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dibawah ini. “kenapa kasus ini tidak diajukan ke pengadilan saja?kelalaian yang menyebabkan kematian juga termasuk pidana ”Utami, 1998:21. “apa salahnya usul saya dicoba? Saya punya teman pengacara. Dia pasti mau bantu. Paling tidak kalau kita bikin tekanan, Texcoil harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membungkam orang-orang.Itu membuat dosa Rosano pada Texcoil lebih besar. Kalau tidak masuk penjara, sedikitn ya dia harus dipecat….” Utami, 1998:22. “Di samping menggugat Texcoil, kasus ini harus dibuka dan dikampanyekan di media massa.Harus ada orang-orang yang mau mendukung keluarga korbanjika terjadi tekanan-tekanan. Harus ada LSM-LSM yang memprotes dan mengusiknya terus. dan saya punya teman yang bisa menyelesaikan itu?” Utami,1998: 22-23. Selain Laila seorang wanita yang cerdas dan berpendidikan, dia jugaselalu memberikan perhatian yang besar kepada laki-laki yang dicintainya, bahkan ia pun rela berkorban demi laki-laki yang dicintainya. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dibawah ini. 34 “setiap kali mencintai, laila begitu penuh perhatian. Jika hari ini si pria bilang kepingin sop konro, atau toge goreng, kaset atau kompakdisk lagu baru atau lama, atau pernik lain, dia akan berusaha mampir dan membelikanya ia tak pernah alpa memberi hadiah ulang tahun . Ia suka mengirim kartu, surat dan kata-kata ”Utami, 1998:155. Sikap keraguan Laila sering muncul ketika ia ingin mengakui sesuatu hal yang sebenarnya ia lakukan tetapi, karena dalam diri Laila selalu muncul rasa gengsi sehingga terkadang ia menyangkal dengan semua prilaku-prilaku yang ia lakukan. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dibawah ini. “Kamu yakin akan begituan kalau betul-betul ketemu Sihar?” ia menggeleng, ”Gak tau deh.Menurutmu gimana?”Utami, 1998:127. Jika sekali atau dua kali lagi kalian kencan, sanggupkan kamu tetap bertahan?.“Entah ya. Harus bias ahh,” jawabnya,Utami. 1998:131. “Jadi apa sebetulnya yang kamu cari? Perkawinan bukan, seks bukan” “Aku cuman pengen sama-sama dia”Utami, 1998: 131. Laila mempunyai sikap yang sangat romantis, ia mampu merangkai kata-kata untuk mengungkapkan isi hatinya kepada laki-laki yang sangat dicintainya. Seperti pada umumnya wanita lain, Laila juga mempunyai gairah seksual kepada pasangan yang dicintainya.Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dibawah ini. “Kalau kekasihku muncul dari gerbang itu, saya akan katakan padanya, kita sudah tidak berjumpa tigaratus enam puluh sembilan hari lamanya. Dan ia akan tertegun akan penantian saya. Dan ia akan terharu. Ia akan mengecup dahi saya. Lembut, seperti orang yang menyanyangi, yang tak