Periode Kehidupan Saman Sebelum Keluar dari Biara

50 Sehingga pada waktu itu orang-orang memanggilnya pater wisanggeni atau Romo Wis. Sakramen presbiterat.Tiga lelaki berkasut itu lalu telungkup mencium ubin katedral yang dingin.Mereka telah mengucapkan kaulnya.Pada mereka telah dikenakan stola dan kasula.Sejak hari itu, orang-orang memanggil mereka pater. Dan namanya menjadi pater Wisanggeni, atau Romo WisUtami, 1998:41. Setelah Saman dithabiskan menjadi seorang imam, ia berharap ditugaskan di Perabumulih. Kota Prabumulih adalah salah satu tempat yang sangat ia rindukan. Tempat tersebut adalah tempat ia dibesarkan, dan apalagi setelah ia mendengar ibunya telah tiada ia semakin berkeinginan untuk mendatangi tempat itu. Dengan berbagai pertimbangan, Saman pun diizinkan untuk bertugas dan melayani masyarakat yang ada di Perabumulih. Tahun 1984, akhirnya ditempuhnya perjalanan itu.Usianya kini dua puluh enam.Ia telah menyebrangi selat Sunda dengan kapal feri yang sesak dan pikuk oleh orang dan kendaraan, dari Merak, turun di Bangkauheni, lalu naik kereta kearah utara. Di Perabumulih stopUtami, 1998:57. Barangkali Tuhan mengutusnya.Barangkali Tuhan Cuma mengabulkan harapannya. Uskup menugaskan dia sebagai pastor paroki Parid, yang melayani kota kecil Perabumulih dan Karang Endah, wilayah keuskupan Palembang Utami, 1998:57. 3. Tahun 1990 Nama Wisanggeni diubahnya Menjadi Saman Pada tahun ini, Saman menjalani kehidupan dengan masyarakat yang ada di Perabumulih. Ia sangat perihatin dengan keadaan masyarakat disana. Segala upaya telah diberikanya untuk membantu masyarakat disana. Ia sangat peduli dengan keadaan disekitarnya.Ia juga membantu gadis yang gila yang ada di daerah itu. Gadis itu bernama Upik. 51 Nama gadis itu Upi. Kemudian si ibu bercerita tentang anak perempuanya yang gila, Utami, 1998:71. Saman dalam tugasnya ternyata tidak berjalan dengan mulus, pada tahun itu kejadian aneh telah menimpa daerah tersebut, tiba-tiba Upi perempuan gila itu diperkosa oleh dua orang tak dikenal. Kemudian, pada waktu itu Saman ditangkap karena ia difitnah telah menghasut masyarakat perkebunan karet untuk mengadakan pemberontakan kepada pemerintah karena tidak mau manyerahkan tanahnya kepada PT Anugerah Lahan Makmur untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Akhirnya Saman ditahan dan dipenjara. Tapi dua orang berseragam hitam-hitam itu menangkap dan mengunci lenganya, mendorong punggungnya hingga dada serta pelepisnya menghantam tanah, dan memborgol pergelangan sebelum ia sempat mengerang nyeriUtami, 1998: 101. Wis merasa beberapa orang menyeret dan melempar tubunya kedalam mobil yang mesinnya segera bergemuruh meninggalkan tempat itu.Ia mencium percik api dan bau karet terbakar. Dan suara salawat semakin sayup, semakin jauh, akhirnya tak terdengarUtami, 1998:101-102. Setalah ia ditangkap kemudian ia disiksa oleh sekelompok orang yang kontrak terhadap dirinya sebagai pembela para petani,tetapi ia berhasil lolos. Ia ditolong oleh temannya yang berada diperkebunan karet. Tetapi untuk penyamaran lari dari kejaran musuh-musuhnya ia mengganti nama Wisanggeni menjadi Saman. 52 Dan ia mengganti identitasnya, sampai peristiwa itu selesai di pengadilan kira-kira dua tahun kemudian. Ia memilih nama: Saman. Tanpa alasan khusus, tiba-tiba saja itu yang terlintas di benaknya. Utami, 1998: 114.

2.2.2.2 Periode Kehidupan Saman Setelah Keluar dari Biara

Latar waktu pada periode kehidupan Saman setelah keluar dari Biara mencakup bagaimana kehidupan Saman setelah keluar menjadi pastor atau Romo. Sekarang ia hanya manusia biasa hidupnya tidak terikat pada aturan-aturan Gereja. Pada masa ini Samantelah mengenal wanita secara lebih mendalam. Ia sudah mengerti bagaimana dicintai dan mencintai dan Yasmin adalah wanita yang ia cintainya. Saat ini juga ia telah mengenal hubungan seksual yang dulu sangat tidak mungkin ia lakukan sewaktu masih di dalam himpunan Gereja tetapi sekarang ia dapat melakukanya dengan sesuka hatinya. Hingga sekarangseks telah dianggapnya penting dalam kehidupanya. 1. Tahun 1990 Saman keluar dari Biara Pada tanggal 11 Desember 1990 Saman mengirim surat kepada ayahnya. Ia memberitahukan pada ayahnya bahwa ia telah keluar dari biara. Pada suratnya ia juga menceritakan bahwa banyak para wanita yang menolongnya serta merawatnya dengan sabar. Hal itu yang membuat ia teringat pada sosok ibunya. Perabumulih, 11 Desember 1990 halaman 156 Tapi bapak tak perlu cemas, berkat para wanita yang baik hati, yang merawat selama saya sakit dan senantiasa berusaha mencungkupi sampai saat ini. Mereka teramat aten, terkadang saya ingat ibu. Bukan karena mirip, melaikan karena berbeda.Ibu begitu hangat, gayeng, cantik, dan 53 misterius.Ibu adalah sosok yang sanggup membuat semua mahluk jatuh cinta, Utami, 1998:157. 2. Tahun 1994 kisah percintaan Saman dan Yasmin Pada tahun 1994 Yasmin dan Saman saling surat-suratan dari New York ke Jakarta begitu pun sebaliknya.Disitulah kenangan-kenangan Saman dan Yasmin tertuang di internet. Mereka saling bercerita satu sama lain. Isi surat tersebut berawal cerita pada waktu Yasmin menolong Saman untuk bersembunyi ke Amerika. Saman tak berdaya karena Yasmin.Ia mengetahui tentang seks karena yasmin.Iamendapatkan pengalamanyang luar biasa tentang seks dari Yasmin dan disitulah saman berubah pikiran sehingga pada akhirnya keluar dari biara. Jakarta, 13 Mei 1994 Saman, Forgive me. Please. Setelah kamu keluar dari diosesan, setelah kamu mengganti nama dan mengubah penampilan, setelah sering kamu meragukan keadilan Tuhan, bahkan keberadaan Tuhan, aku tidak menyangka kalau kamu masih punya keinginan kembali menjadi pastor. Aku tidak tau bagaimana harus meminta maaf, sampai-sampai dua hari ini aku tak berani membalas suratmu.Aku menyesal sekali.Apakah kamu menganggap aku hawa yang menggoda Adam? Utami, 1998: 183. New York, 14 Mei 1994 Yasmin, Tahukah kamu bahwa kisah itu telah menginspirasikan jeputusan- keputusan yang tidak adil bagi perempuanselama berabad-abad?Kita hidup dalam kegentaran pada seks, tetapi laki-laki tidak mau dipersalahkan sehingga kami melemparkan dosa itu kepada perempuan. Tapi, ya, kiamu memang penggoda Utami, 1998: 183.

2.2.3 Latar Sosial

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya 54 fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencangkup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan sikap, dan lain-lain, yang tergolong latar spiritual seperti dikemukakan sebelumnya. Disamping itu, latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah, atau atas, Nurgiyantoro, 1995:233-234. Pada pembahasan ini, Latar sosial akan dibedakan menjadi empat yaitu latar sosial agama katolik, latar sosial budaya mistik, latar sosial budaya jawa, dan latar tentang kehidupan seks para tokoh.

2.2.3.1 Latar Sosial Agama

Latar sosial agama khususnya agama Katolik sangat terlihat ketika di dalam cerita tokoh utama yaitu Saman dithabiskan menjadi seorang Pater atau Romo. Perayaan misa penthabisan seseorang menjadi imam itu hanya dilakukan dan dipercayai oleh kepercayaan agama katolik. Setelah Saman dithabiskan menjadi seorang Pater atau Romo ia tinggal di Biara. Biara adalah suatu tempat tinggal para biarawan, mereka melayani Tuhan dan umat-umat Katolik lainya.Ia hidup menggereja rela hidup sederhana, patuh dengan perintah dan pelayanan bagi umatnya serta tanpa adanya pernikahan. Terang yang paling kecil datang dari lilin-lilin yang dinyalakan koster sebelum misa penthabisan dimulai. Tiga pemuda itu berjubah putih, lumen de lumine, dan uskup dengan mitra keemasan memanggil nama mereka satu per satu. Juga namanya Athanasius Wisanggeni.Sakramen presbiterat.Tiga lelaki tak berkasut mencium ubin katedral yang