1. Untuk mengetahui apakah motivasi belajar keempat subjek dapat
ditingkatkan melalui konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling.
2. Untuk mengetahui dalam hal apa saja motivasi belajar keempat subjek
tampak meningkat.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, adalah: 1.
Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat ymemberikan sumbangan terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi teori konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling. Penelitian ini diharapkan
mampu memberikan sumbangan untuk meningkatkan motivasi belajar pada subjek penelitian, dan menjadi pembelajaran untuk guru dan pendidik
lainnya dalam membuat program pendampingan dalam membantu meningkatkan motivasi belajar pada siswa yang memiliki motivasi belajar
rendah
2. Manfaat praktis
a. Bagi lembaga pendidikan sekolah SMA Budywa Wacana
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi bagi sekolah dalam usaha membantu meningkatkan motivas belajar pada siswa-
siswi yang memiliki motivasi belajara rendah melalui pemberian layanan konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling.
b. Bagi siswa
Membantu subjek penelitian untuk meningkatkan motivasi belajar.
G. Definisi Operasional Variabel
Adapun Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini yaitu: 1.
Yang dimaksud dengan motivasi belajar dalam penelitian ini adalah daya juang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar, seperti mendengarkan dengan
penuh perhatian, tertarik pada pelajaran, tekun belajar, antusias mengerjakan tugas, konsentrasi saat belajar, menulis hal-hal yang dianggap penting, dan
terlibat dalam seluruh proses belajar mengajar secara aktif. 2.
Yang dimaksud dengan konseling kelompok dalam penelitian ini adalah layanan konseling yang diberikan konselor kepada sekelompok siswa yang
terdiri dari empat orang yang teridentifikasi selama ini memiliki motivasi belajar rendah berdasarkan pendapat guru melalui hasil wawancara dan
observasi. 3.
Yang dimaksud dengan Brief Counseling dalam penelitian ini adalah suatu pendekatan konseling yang mengutamakan kekuatan-kekuatan dalam diri
konseli, pada umumnya lebih singkat dibanding teknik konseling lain karena brief counseling lebih berfokus pada solusi dan tidak mengorek-ngorek
masa lalu konseli.
11
BAB II LANDASAN TEORI