4. Tahap-tahap Layanan Konseling Kelompok. Adapun tahapan-tahapan konseling kelompok terdiri dari:
a. Pembukaan.
Diletakkan dasar bagi pengembangan hubungan antarpribadi working relationship yang baik, yang memungkinkan pembicaraan
terbuka dan terarah pada penyelesaian masalah. Yang paling pokok adalah pembukaan pada awal proses konseling kelompok, bila
kelompok saling bertemu untuk pertama kali. Mengingat jumlah pertemuan pertemuan lebih dari satu kali, pertemuan-pertemuan
berikutnya juga memakai suatu pembukaan, tetapi caranya akan lain dibanding dengan pembukaan pada waktu saling bertemu untuk
pertama kali. Selain itu dalam pembukaan ini terjadi perkenalan konseli satu dengan yang lain serta konselor sendiri.
b. Penjelasan masalah.
Masing-masing konseli mengutarakan masalah yang dihadapi berkaitan dengan materi diskusi, sambil mengungkapkan pikiran dan
perasaannya secara bebas. Selama seseorang konseli mengungkapkan apa yang dipandangnya perlu dikemukakan, konseli lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan berusaha ikut menghayati ungkapkan pikiran perasaan temanya. Mereka dapat
menanggapi ungkapan teman dengan memberikan komentar singkat, yang menunjukan ungkapan itu telah ditangkap dengan konkret.
Setelah semua konseli selesai mengungkapkan masalahnya menurut
pandagan sendiri-sendiri, konselor meringkas apa yang dikatakan oleh masing-masing konseli dan mengusulkan suatu perumusan masalah
yang umum, yang mencakup semua ungkapan yang telah dikemukakan oleh para konseli.
c. Penggalian latar belakang masalah.
Karena para konseli pada fase 2 biasanya belum menyajikan gambaran lengkap mengenai kedudukan masalah dalam keseluruhan
situasi hidup masing-masing, diperlukan penjelasan lebih mendetail dan mendalam. Pada fase ini konselor membawa kelompok masuk ke
fase analisis kasus, dengan tujuan supaya para konseli lebih memahami latarbelakang masalahnya sendiri-sendiri dan masalah
teman, sekaligus mulai sedikit mengerti tentang asal-usul permasalahan yang dibahas bersama.
d. Penyelesaian masalah.
Berdasarkan apa yang telah digali dalam fase analisis kasus, konselor dan para konseli membahas bagaimana persoalan dapat
diatasi. Kelompok konseli selama fase ini harus ikut berpikir, memandang, dan mempertimbangkan, narnun peranan konselor di
institusi pendidikan
dalam mencari
bersama penyelesaian
permasalahan pada umumnya lebih besar. e.
Penutup. Bilamana kelompok sudah siap untuk melaksanakan apa yang telah
diputuskan bersama, proses konseling dapat diakhiri dan kelompok
dibubarkan pada pertemuan terakhir. Bilamana proses konseling belum selesai, pertemuan yang sedang berlangsung ditutup untuk
dilanjutkan pada lain hari.
C. Hakekat Brief Counseling