adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi maka seseorang yang belajar akan melahirkan prestasi belajar yang baik.
4. Fungsi Motivasi
Sardiman 2006:85 mengungkapkan bahwa, motivasi belajar berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi juga berfungsi
sebagai: a.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang telah dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan mana
yang akan dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, menurut Cecco
seperti yang dikutip oleh Abd. Rachman 1989: 155, ada 4 fungsi motivasi, yaitu
a. Fungsi memambangkitkan arousal function
Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi yang membangkitkan keinginan untuk memenuhi tujuan yang diinginkan.
b. Fungsi harapan exepectancy function
Jika seseorang berhasil melakukan tugasnya atau berhasil dalam kegiatan belajarnya, dia dapat memperoleh dan mencapai harapan-
harapan yang telah diberikan kepadanya sebelumnya. c.
Fungsi insentif insentive function Individu termotivasi melakukan aktivitas karena mengharapkan
insentif atau imbalan yang akan diterimanya. d.
Fungsi disiplin Disciplin function Seseorang yang termotivasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan,
maka dia akan berusaha sekuat tenaga untuk meraih keinginan tersebut dengan disiplin yang tinggi. Sedangkan tujuan motivasi
adalah untuk menggerakkan para siswa agar timbul keinginan atau kemauan untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai
tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah.
5. Faktor-taktor yang Mempengaruhi Motivasi
Max Darsono, dkk 2000:65 menyatakan bahwa, ada beberapa
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu :
a. Cita-cita atau aspirasi siswa adalah suatu target yang ingin dicapai.
Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar. b.
Kemampuan belajar. Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam
diri siswa, misalnya penghematan, ingatan, perhatian, daya pikir, dan fantasi.
c. Kondisi siswa. Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan
psikofisik. Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar di sini berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis. Seorang siswa
yang kondisi jasmani dan rohani yang terganggu, akan mengganggu perhatian belajar siswa, begitu juga sebaliknya.
d. Kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang
datang dari luar diri siswa. Kondisi lingkungan yang sehat, kerukunan hidup, keterlibatan pergaulan perlu dipertinggi mutunya dengan
lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah, maka semanngat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar. Unsur-unsur dinamis dalam
belajar, yaitu unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar mengajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan
bahkan hilang sama sekali. Misalnya keadaan emosi siswa, gairah belajar, situasi dalam keluarga dan lain-lain.
f. Upaya guru dalam pembelajaran siswa. Upaya yang dimaksud disini,
adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam pembelajaran, mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikan, menarik perhatian
siswa, mengevaluasi hasil belajar siswa, dan lain-lain. Bila upaya- upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan
siswa, maka diharapkan dapat menimbulkan motivasi belajar siswa.
6. Karakteristik Siswa yang Mempunyai Motivasi Belajar Tinggi