Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

disukai oleh siswa, siswa menganggap matematika merupakan pelajaran yang menakutkan karena susah untuk dipelajari. Pada akhirnya paradigma tersebut akan mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah. Winkel 2004:94 menyatakan bahwa hasil belajar adalah bukti keberhasilan dari usaha yang dilakukan dan merupakan kecakapan yang diperoleh melalui kegiatan pembelajaran di sekolah yang dinyatakan oleh angka. Hal tersebut merujuk pada hasil belajar siswa yang dipengaruhi paradigma tersebut. Peran guru adalah membimbing siswa dan mengubah paradigma negatif tentang pelajaran matematika menjadi hal positif bahwa matematika merupakan pelajaran yang tidak sulit dan menyenangkan melalui penggunaan metode mengajar yang inovatif dan media-media konvensional dan digital serta permainan-permainan yang menarik bagi siswa. Mulyasa 2002: 32 berpendapat bahwa pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran, guru perlu mengelola pembelajaran dengan baik demi terciptanya aktivitas-aktivitas belajar yang efektif. Guru perlu melibatkan siswa dalam setiap proses pembelajaran karena siswa adalah inti dari proses pembelajaran, oleh karena itu siswa harus terlibat dalam semua interaksi dalam kelas mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Selain siswa, banyak faktor yang berperan dalam keterlibatan siswa, di antaranya adalah guru dan materi pelajaran. Peran guru dalam keterlibatan siswa sebagai fasilitator dalam proses yang komunikatif. Keterlibatan siswa kelas IV SD Negeri Dukuh 2 Sleman masih jauh dari harapan. Hal ini terlihat dari hasil observasi, dari 23 siswa hanya 6 siswa yang terlibat dengan skor total 57,14 setiap siswa dan jika dilihat persentasenya maka hanya26,08 siswa saja yang terlibat dalam semua indikator, dengan skor rata- rata keseluruhan siswa adalah 39,74. Ada 7 indikator, persentase keterlibatan siswa untuk setiap indikator adalah sebagai berikut: memperhatikan penjelasan guruteman 52,17, kerjasama dalam kelompok saat berdiskusi dalam kelompok 34,78, bertanya kepada guru atau siswa lain bila tidak mengerti 43,47, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk mencari jawaban terhadap suatu masalah 34,78, berani menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan 34,78, berpartisipasi dalam menyimpulkan materi pertanyaan 39,13, dan melatih diri dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan 39,13.Keterlibatan siswa yang jauh dari harapan tersebut mengakibatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran menjadi rendah. Dari hasil ulangan harian matematika yang diperoleh siswa, rata-rata nilai kelas yang diperoleh hanya ada 58,86 dan hanya 21,73 siswa yang mencapai KKM. Tentu prestasi ini masih jauh dari harapan. Ada beberapa penyebab rendahnya keterlibatan serta prestasi siswa, yaitu : 1 Dari metode mengajar yang digunakan oleh guru, 2 Dari sifat materi geometri seperti terlalu abstrak sehingga siswa sulit memahami materi atau membayangkan unsur-unsur geometri selain itu juga rumus yang terlalu banyak digunakan membuat siswa sulit untuk mengingat, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Media yang digunakan kurang menarik, dan 4 Dari siswa itu sendiri, karenakurang memperhatikan penjelasan guru, tidak pernah bertanya kepada guru ketika belum paham, jarang sekali memberi respon dalam bahasa tubuh maupun bahasa lisan, lebih senang berbicara dengan teman di sebelahnya, mencari kesempatan berinteraksi dengan teman yang jauh dari tempat duduknya, malas saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu juga ada siswa yang berasal dari keluarga broken home, dari keluarga yang dapat dikatakan keluarga berada tetapi tidak diperhatikan, dan ada juga dari keluarga yang ekonominya dalam golongan bawah. Dari penyebab yang diketahui perlu dicari proses pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa sehingga dapat meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar siswa. Menurut Suryadi dalam Isjoni 2009:64 “pada pembelajaran Matematika menyimpulkan bahwa salah satu model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa adalah pembelajaran k ooperatif”. Berdasarkan pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Selain kemampuan berpikir siswa juga dapat meningkatkan keterlibatan siswa karena saat siswa berpikir dalam pembelajaran siswa secara tidak langsung sudah terlibat dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan ialah model pembelajaran kooperatif tipe example and non example. Menurut Eko 2011:58, model pembelajaran kooperatif tipeexample and non examplemerupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran bertujuan mendorong siswa berpikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan, baik contoh gambar yang benar maupun contoh gambar yang salah. John Holt 1967 dalam Siberman, 2009:5 mengungkapkan, belajar semakin baik jika siswa diminta melakukan hal-hal berikut: a Mengungkapkan informasi dengan bahasa mereka sendiri. b Memberikan contoh-contoh. c Mengenalnya dalam berbagai samaran dan kondisi. d Melihat hubungan antara suatu fakta atau gagasan dengan yang lain. e Menggunakannya dengan berbagai cara. f Memperkirakan berapa konsekuensinya. g Mengungkapkan lawan atau kebalikannya. Selain itu, salah satu cara yang dapat digunakan untuk melibatkan siswa dalam latihan soal dan untuk mengecek pemahaman konsep dapat menggunakan GamePuzzle. Puzzle adalah media yang dimainkan dengan cara bongkar pasang atau menyusun potongan-potongan menjadi satu dapat menggunakan gambar- gambar. Gambar-gambar yang digunakan dapat digunakan untuk soal geometri sehingga siswa dapat bermain sekaligus berlatih dengan mengerjakan soal dari puzzle tersebut. Kepuasan yang didapat saat siswa menyelesaikan puzzle merupakan salah satu pembangkit motivasi untuk berlatih soal serta dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Dengan mempertimbangkan hasil referensi, keadaan siswa dan kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe example non example dan game puzzle, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas PTK ini dan diberi judul “Peningkatan Keterlibatan dan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Geometri Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example And Non Example dan Game Puzzle di Kelas IV SD Negeri Dukuh 2 Sleman ”.

1.2 Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini ialah upaya dalam peningkatan keterlibatan dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan geometri materi bangun datar dengan standar kompetensi 4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah dan kompetensi dasar 4.1 menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga, 4.2 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. Tindakan yang dipakai dalam penelitian ini ialah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe example and non example dan game puzzle. Hasil belajar siswa yang diukur hanya pada aspek kognitif dan keterlibatan yang diteliti pada penelitian ini tampak dalam tujuh indikator yaitu memperhatikan penjelasan guruteman, kerjasama dalam kelompok saat berdiskusi dalam kelompok, bertanya kepada guru atau siswa lain bila tidak mengerti, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk mencari jawaban terhadap suatu masalah, berani menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan, berpartisipasi dalam menyimpulkan materi pertanyaan, dan melatih diri dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penelitian dilakukan di kelas IV SD N Dukuh 2 Sleman semester 1 tahun pelajaran 20162017.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe example and non example dan game puzzle dalam upaya meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan geometri di kelas IV SD N Dukuh 2 Sleman? b. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe example and non example dan game puzzle dapat meningkatkan keterlibatan siswa pada pokok bahasan geometri di kelas IV SD N Dukuh 2 Sleman? c. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe example and non example dan game puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan geometri di kelas IV SD N Dukuh 2 Sleman?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Untuk mengetahui proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe example and non example dan game puzzle dalam upaya meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan geometri di kelas IV SD N Dukuh 2 Sleman.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS IV SDN BUMISARI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 2 80

PENINGKATAN KREATIVITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLE DENGAN MEDIA PUZZLE Peningkatan Kreativitas Pembelajaran Ipa Melalui Strategi Example Non Example Dengan Media Puzzle Pada Siswa Kelas IV Sd Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun

0 3 15

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA TEMA HIDUP Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Melalui Strategi Pembelajaran Example Non Example Pada Tema Hidup Bersih Dan Sehat Siswa Kelas II Di SD Negeri

0 2 15

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA TEMA HIDUP Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Melalui Strategi Pembelajaran Example Non Example Pada Tema Hidup Bersih Dan Sehat Siswa Kelas II Di SD Negeri

0 2 11

Peningkatan keterlibatan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan Geometri menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Example and Non Example dan Game Puzzle di kelas IV SDN Perumnas Condongcatur.

1 32 286

Peningkatan keterlibatan dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan geometri menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe example and non example dan game puzzle di kelas IV SD Dukuh 2 Sleman

2 4 267

MODEL PEMBELAJARAN TIDAK TERARAH NON DIR

0 0 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS V SD

0 0 9

Peningkatan Keterlibatan Dan Pemahaman Siswa Pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus Menggunakan Model Pembelajaran Example Non Example Berbantuan Game Puzzle Pada Kelas VIII SMP N 4 SEWON

0 0 8

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD

0 0 8