Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
a Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk
memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih kompleks.
b Siswa terlibat dalam satu proses discovery penemuan, yang mendorong
mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari
example and non example”. Sependapat dengan pernyataan diatas, Hamdani dalam Suniartinah,
2012:3 kelebihan lainnya dalam model pembelajaran kooperatif tipe example and non example diantaranya :
a Siswa lebih berpikir kritis dalam menganalisis gambar.
b Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
c Siswa diberi kesempatan mengemukakan pendapatnya yang mengenai
analisis gambar. Jadi dapat disimpulkan bahwa kelebihan model pembelajaran kooperatif
tipe example and non example : a
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan menganalisis gambar. b
Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar unuk memperluas pemahaman konsep yang lebih kompleks dan mendalam.
c Siswa mampu berpikir kritis dengan mengungkapkan pendapatnya
mengenai menganalisis gambar. Dengan demikian bahwa model pembelajaran kooperatif tipe example and
non example banyak keunggulan serta kelebihannya untuk digunakan sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
model pembelajaran yang lebih aktif, kreatif dan inovatif serta bermakna bagi siswa.
Selain ada kelebihannya model pembelajaran kooperatif tipe example and non example juga memiliki kekurangan. Kekurangan model pembelajaran
kooperatif tipe example and non example menurut Buehl dalam Aisyah dkk, 2014:256 ialah :
a Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
b Memakan waktu yang lama.
Contoh dapat dari kasusgambar yang relevan dengan kompetensi dasar langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b Guru menempelkan gambar dipapan atau ditayangkan melalui OHP LCD.
c Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikanmenganalisa gambar. d
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil dari diskusi gambar dicatat pada kertas.
e Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
f Mulai dari komentar atau hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan
materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. g
Kesimpulan. Sependapat dengan pernyataan tersebut Hamdani dalam Suniartinah dll,
2012:3 juga mengungkapkan pendapat yang sama yaitu kekurangan dalam model pembelajaran kooperatif tipe example dan non example diantaranya :
a Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
b Memakan waktu yang lama.
Pada intinya semua model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan,
tinggal bagaimana
seorang guru
dapat mengemas
dan menjalankannya secara efektif dan efisien. Agar pembelajaran menjadi sebuah
pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Melihat pernyataan diatas, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe example dan non example
tidak lepas dari penggunaan media pembelajaran. Wijara dkk dalam Astuty, 2012:26 berpendapat bahwa “Media pembelajaran berperan sebagai perangsang
belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujua
n belajar”. Media yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan media gambar. Menurut Sardiman dalam Restauli,
2014:5 media gambar adalah “Media yang paling umum dipakai dan merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana serta
gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu”. Pada hakikatnya gambar merupakan bentuk mengekspresikan suatu hal. Dengan demikian media gambar
memiliki peranan penting dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe example dan non example karena dengan media gambar siswa semakin tajam daya
imajinasinya dan semakin berkembang pula siswa dalam membahasakan sebuah gambar serta mengatasi kebosanan siswa dalam pembelajaran.
Saat akan menggunakan media gambar juga harus memperhatikan ciri-ciri gambar yang baik menurut Anitah 2010:9 :
a Cocok dengan tingkatan umur dan kemampuan pebelajar
b Bersahaja dalam arti tidak terlalu kompleks, karena dengan gambar itu
pebelajar mendapat gambaran yang pokok. c
Realistis. Saat menggunakan media gambar harus memperhatikan ciri-ciri gambar
yang baik untuk meningkatkan kualitas sebuah pembelajaran yang akan diciptakan. Bicara mengenai kualitas dalam menyajikan sebuah media gambar
juga harus memperhatikan teknik penggunaan gambar. Menurut Anitah 2010:10 teknik penggunaan gambar yang perlu diperhatikan ialah sebagai berikut:
a Pengetahuan apa yang akan diperlihatkan melalui gambar itu.
b Kemungkinan salah pengertian yang akan ditimbulkan oleh gambar.
c Persoalan apa yang hendak dijawab oleh gambar.
d Reaksi emosional apa yang hendak dibina oleh gambar.
e Apakah gambar itu membawa pebelajar ke penyelidikan lebih lanjut.
f Apakah sekiranya ada media lain yang lebih tepat untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Dengan demikian jika akan menggunakan media gambar yang perlu
diperhatikan adalah ciri-ciri gambar yang baik dan teknik penggunaan gambar untuk memaksimalkan penggunaan media pembelajaran. Kaitannya dengan media
gambar yang akan digunakan peneliti mendesain model pembelajaran kooperatif tipe example dan non example dengan media gambar sebagai berikut: misalnya
pada materi keliling segitiga. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.1
Desain Model Pembelajaran
Kooperatif tipe
Example and Non
Example Berdasarkan Gambar 2.1 di atas dapat dilihat contoh dari model
pembelajaran kooperatif tipe example and non example pada materi keliling segitiga. Dalam materi keliling segitiga terdapat definisi apa itu yang dimaksud
dengan keliling segitiga serta rumus untuk menghitung keliling segitiga itu sendiri. Selain itu juga didalam model pembelajaran kooperatif tipe example and
non example ini guru tidak hanya memberikan definisi dan rumus saja tetapi memberikan contoh cara menghitung keliling yang benar dan yang salah agar
Model pembelajaran kooperatif tipe example, cara menghitung keliling
segitiga: a. Sama sisi
Jika panjang AB adalah 5 cm hitunglah kelilingnya
K= s+s+s= 5+5+5= 15 cm b. Segitiga sama kaki
Jika panjang sis WV adalah 11 cm dan UV
adalah 10
cm. Hitunglah
kelilingnya K= s+s+s= 11+11+10= 32 cm
c. Segitiga sembarang
Hitunglah kelilingnya K= s+s+s= 9+6+12= 27 cm.
Model pembelajaran kooperatif tipe non example, bukan cara menghitung
keliling segitiga: a. Sama sisi
Jika panjang AB adalah 5 cm hitunglah kelilingnya
K= a x t = 5x5=25 cm b. Segitiga sama kaki
Jika panjang sis WV adalah 11 cm dan UV adalah 10 cm. Hitunglah
kelilingnya K= s+s+s= 11+10+10= 31 cm
c. Segitiga sembarang
Hitunglah kelilingnya K= sxsxs= 9x6x12= 648cm.
Keliling segitiga
Definisi keliling segitiga: Keliling adalah ukuran panjang sisi
yang mengitari bangun datar. Rumus keliling segitiga:
Sisi + Sisi +Sisi
siswa tidak salah dalam langkah-langkah menyelesaikan tugas yang diberikan, karena biasanya terjadi kekeliruan pada siswa saat mengerjakan soal. Contoh soal
pada segitiga sama kaki, jika panjang sisi WV adalah 11 cm dan UV adalah 10 cm. Maka jawabannya ialah K= s+s+s= 11cm+11cm+10cm= 32 cm. Tetapi
biasanya terjadi kekeliruan pada siswa yang menganggap bahwa sisi W V ≠ WU
sehingga siswa menuliskan hasil jawabannya K= s+s+s= 11cm+10cm+10cm= 31 cm.