1. Jika nilai signfikan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka
distribusi adalah tidak normal. 2.
Jika nilai signfikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusi adalah normal.
3.6. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik menyatakan bahwa persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan
keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar
yang tidak boleh dilanggar oleh model regresi linier berganda, yaitu : 1.
Tidak terdapat multikolinearitas 2.
Tidak terdapat heteroskedastisitas 3.
Tidak terdapat autokorelasi Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar maka
persamaan regresi linier yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias.
1. Multikolinearitas.
Multikolinearitas adalah terjadinya hubungan linier antar variabel bebas dalam persamaan regresi linier berganda. Apabila ternyata ada
hubungan linier antar variabel bebas, maka persamaan regresi linier berganda tersebut terjadi multikolinear terjadi bias.
Untuk mendeteksi adanya suatu multikolinearitas dengan mengetahui nilai “pembengkakan varians” atau varians inflation faktor
VIF. Apabila VIF 10, maka persamaan regresi linier berganda tersebut
tidak terkena multikolinearitas Gujarati,1995:339. 2.
Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah nilai varians residual dengan varians
setiap variabel bebas tidak sama. Pada regresi linier nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel bebas. Identifikasi heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi Rank Spearman. Apabila nilai signifikan hitung sig tingkat signifikan
α = 0,05, maka H
o
diterima berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.
Autokorelasi Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi
yang diurutkan menurut urut waktu time series atau data yang diambil pada waktu tertentu cross-sectional. Dalam model regresi linier berganda
diasumsikan tidak terdapat gejala autokorelasi, karena penelitian ini tidak berdasarkan pada urut waktu time series maka tidak dilakukan uji
autokorelasi.
3.7. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis