beberapa pertanyaan untuk mengetahui keberadaan variabel dalam kuesioner.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Setuju
Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner, pertanyaan pada kuesioner dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan dari variabel
tersebut. Kuesioner terdiri dari tiga bagian , yaitu : 1
Kompetensi Akuntan Publik menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Murtanto dan Gudono 1999 dan Christiawan
2002. 2
Independensi Akuntan Publik menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Tubbs Sri Sularso, 1999.
3 Profesionalisme Akuntan Publik menggunakan instrument yang
dikembangkan oleh Miller dan Wagner 1971 dan Davis 1961.
3.2. Teknik penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan kumpulan dari individuunitunsur yang dijadikan obyek atau sasaran penelitian yang memiliki karakteristik yang
sama Anonim, 2003:IV-11. Yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah para akuntan publik auditor yang bekerja pada 43 empat puluh
tiga Kantor Akuntan Publik yang ada di Surabaya sesuai dengan data yang ada di Ikatan Akuntan Indonesia.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi Anonim, 2003:IV-11. Hanya sebagian dari populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk
menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi. Pengambilan sampel ini menggunakan model sensus yaitu tiap unit populasi dijadikan
sampel, sehingga jumlah sampel yang didapat sama dengan jumlah populasi yaitu 43 empat puluh tiga Kantor Akuntan Publik.
Sehingga penelitian ini jumlah anggota sampel yang dibutuhkan sebanyak 43 empat puluh tiga KAP dengan masing-masing KAP
diwakili dua responden yaitu, satu responden dari auditor senior dan satu responden dari auditor junior yang ada di KAP tersebut. Dalam penelitian
ini yang akan digunakan dalam pengolahan data hanya jawaban kuesioner yang berasal dari responden yang telah diisi dengan semestinya yaitu yang
telah terisi secara lengkap sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sedang jawaban kuesioner yang kosong dan tidak lengkap, tidak ikut diolah.
Sehingga total sampel ada 2 x 43 = 86 auditor. Adapun minimum sampel yang diharapkan kembali dalam
penelitian ini diperoleh dengan rumus sebagai berikut: n =
2
1 Ne
N
…………………………………Umar, 2001:74 Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi 86 auditor
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
keputusan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, yaitu 10
Maka,
n =
2
10 86
1 86
= 46
Sehingga penelitian ini jumlah minimum sampel yang diharapkan kembali sebanyak 46.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.3.1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer Nasir,1999:108, yaitu merupakan data yang diperoleh langsung dari
responden melalui pengisian kuesioner yang diberikan pada responden berkaitan dengan variabel penelitian yaitu kompetensi akuntan publik,
independensi akuntan publik, profesionalisme akuntan publik. Dengan total ada 30 tiga puluh pertanyaan pada kuesioner.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini berasal dari jawaban kuesioner yang telah diisi oleh para auditor pada kantor akuntan publik yang
berdomisili di Surabaya sebagai responden. Jawaban kuesioner yang
berasal dari responden yang telah diisi dengan semestinya yaitu yang telah terisi secara lengkap sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sedang
jawaban kuesioner yang kosong dan tidak lengkap, tidak ikut diolah.
3.3.3. Pengumpulan Data
a. Wawancara
Merupakan cara pegumpulan data dengan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan dalam organisasi tersebut.
b. Kuesioner
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan yang sudah disusun rapi dan terstruktur, tertulis kepada
responden untuk diisi menurut pendapat pribadi sehubungan dengan masalah yang diteliti dan kemudian untuk tiap jawaban diberikan nilai
skor.
3.4. Uji Kualitas Data
3.4.1. Uji Validitas
Menurut Sumarsono 2004: 31 Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu kuesioner mengukur apa yang
diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing- masing butir
pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing- masing
pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Menurut Masrun 1979 dalam Deddy 2009, suatu
instrumen dianggap valid bilamana koefisien korelasi antara skor suatu indikator dengan skor total seluruh indikator lebih besar 0,3 r
≥ 0,3.
3.4.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan rsponden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan
perkataan lain, hasil pengukuran tetap konsisten jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap obyek dan alat ukur yang sama.
Reliabilitas dapat dilihat dengan error yang dibuat. Makin besar error yang terjadi, makin kecil reliabilitas pengukuran, begitu juga sebaliknya. Uji
reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha, dimana instrument dianggap reliable apabila Cronbach’s Alpha di atas 0,6 Ghozali,2001:133.
3.5. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data
mengikuti sebaran normal, dapat dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov.
Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah Sumarsono, 2004:40 :
1. Jika nilai signfikan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka
distribusi adalah tidak normal. 2.
Jika nilai signfikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusi adalah normal.
3.6. Uji Asumsi Klasik