2.2.5.5. Peningkatan Profesionalisme Akuntan Publik.
Organisasi profesi berkewajiban untuk memberikan jaminan bagi pemakai jasanya tentang keandalan profesional anggotanya dalam
memberikan layanan jasa. Keandalan profesional ditentukan oleh kompetensi dan karakter anggota profesi.
Dalam profesi akuntansi, keandalan profesional ditentukan oleh kompetensi anggota profesi dalam bidang akuntansi dan bidang lain yang
berkaitan langsung dengan akuntansi serta karakter anggota profesi yang berkaitan dengan kepatuhan anggota profesi terhadap etika profesional.
Dalam usaha mencermati hal tersebut perlu dikembangkan visi dari arah peningkatan profesionalisme akuntan di Indonesia ke masa depan
sebagai berikut Konvensi Nasional Akuntansi III,1996:66-67: 1.
Peningkatan harmonisasi dari standar akuntansi keuangan. 2.
Peningkatan harmonisasi pendidikan di akuntan. 3.
Peningkatan harmonisasi persyaratan profesional. 4.
Peningkatan harmonisasi persyaratan perizinan.
2.2.5.6. Teori Pendukung Profesionalisme
Model teori profesional menurut Litwak dalam Liliweri 1997:45, dengan jelas dan tegas menunjukkan apabila seseorang mampu
meningkatkan dan mengembangkan spesialisasi dari dalam dirinya, maka orang tersebut akan memperoleh hasil kerja yang besar. Caranya antara
lain melalui perluasan pendidikan dan pelatihan sehingga masalah yang sedang dihadapi dapat dipecahkan secara profesional dan fleksibel.
Scott 1996 dikutip dari Alo Liliweri 1997:45 mengemukakan bahwa seseorang disebut profesional apabila dia memiliki karakteristik,
antara lain setelah mendapat latihan dan pendidikan profesional disekolah, pelatihan dalam lembaga, ataupun pelatihan khusus. Seseorang profesional
telah dan selalu menambah wawasan pengetahuan serta keterampilan yang khusus, atas dasar itu dia dapat melakukan mekanisme kontrol atas
pekerjaan. Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh
kepercayaan masyarakat maka hendaknya akuntan publik meningkatkan profesionalisme diri dengan berbagai cara, baik itu meningkatkan
kompetensi maupun independensi diri masing-masing akuntan publik.
2.2.6. Pengaruh Kompetensi Akuntan Publik terhadap Profesionalisme Akuntan Publik