KARAKTERISTIK UMUM HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan di RS Haji Mina Medan, dilakukan selama 2 bulan dari Mei sampai dengan Juni 2013, mencakup 48 subjek penelitian yang terpilih secara acak dengan status fisik ASA 1 dan 2 yang menjalani operasi seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid sesuai dengan prosedur penelitian. Subjek penelitian dibagi dalam 2 kelompok, dimana kelompok A sebanyak 24 pasien mendapat bupivakain 0.5 hiperbarik 10 mg dan kelompok B sebanyak 24 pasien mendapat bupivakain 0.5 hiperbarik 15 mg. Tidak ada subjek yang keluar dari prosedur penelitian. Setelah dilakukan pemasukan dan pengolahan data, maka didapatkan hasil-hasil penelitian sebagaimana ditampilkan di dalam bab ini.

4.1 KARAKTERISTIK UMUM

Karakteristik umum subjek penelitian dinilai dari umur, berat badan, BMI, jenis suku, tingkat pendidikan, dan PS-ASA. Hasil penelitian terlihat pada tabel dibawah ini : Universita Sumatera Utara Tabel 4.1-1. Karakteristik umum berdasarkan umur, berat badan dan BMI VARIABEL Kelompok A Bupivakain 10 mg Kelompok B Bupivakain 15 mg P Umur Berat Badan Tinggi Badan BMI 28.92 4.4 71.88 13.7 156.08 0.1 29.32 4.0 31.00 5.3 72.08 10.4 157.21 0.1 29.09 3.5 0.142 0.953 NS 0.480 NS 0.837 NS NS Uji t-test independent Umur pasien yang menjadi subjek penelitian pada kedua kelompok dari yang paling muda 18 tahun dan tertua berusia 41 tahun dengan rata-rata 28.92 tahun pada kelompok bupivakain 10 mg dan 31.00 tahun pada kelompok bupivakain 15 mg. Dengan Uji t-test independent didapatkan nilai p = 0.142 berarti berbeda tidak bermakna rata-rata umur antara kedua kelompok tersebut. tidak berbeda bermakna = sama saja umur di kedua kelompok Berat badan pada kedua kelompok berkisar 50 kg hingga 95 kg dengan 71.88 kg pada kelompok bupivakain 10 mg dan 72.08 tahun pada kelompok bupivakain 15 mg. Dengan Uji t-test independent didapatkan nilai p = 0.953 berarti berbeda tidak bermakna berat badan antara kedua kelompok tersebut. tidak ada perbedaan berat badan di antara kedua kelompok Tinggi badan pasien yang menjadi subjek penelitian pada kedua kelompok berkisar 145 cm hingga 167 cm dengan rata-rata 156.08 cm pada Universita Sumatera Utara kelompok bupivakain 10 mg dan 157.21 cm pada kelompok bupivakain 15 mg. Dengan Uji t-test independent didapatkan nilai p = 0.480 berarti berbeda tidak bermakna rata-rata tinggi badan antara kedua kelompok tersebut. Indeks massa tubuh BMI pada kedua kelompok berkisar 22.8 hingga 37.1 dengan rata-rata 29.32 pada kelompok bupivakain 10 mg dan 29.09 pada kelompok bupivakain 15 mg. Dengan Uji t-test independent didapatkan nilai p = 0.837 berarti berbeda tidak bermakna rata-rata indeks massa tubuh antara kedua kelompok tersebut. Tabel 4.1-2. Karakteristik umum berdasarkan jenis suku Jenis Suku Kelompok A Bupivakain 10 mg Kelompok B Bupivakain 15 mg p Batak Jawa Melayu Padang Aceh 13 54.2 9 37.5 0 0 0 0 2 8.3 6 25.0 13 54.2 1 4.2 3 12.5 1 4.2 0.203 NS Total 24 100 24 100 Uji Kolmogorov-Smirnov Jenis suku terbanyak pada kelompok bupivakain 10 mg pada penelitian ini adalah Batak 54.2, sedangkan pada kelompok bupivakain 15 mg adalah Jawa 54.2. Jenis suku dianalisa dengan Uji Chi-squre untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok penelitian didapatkan p = Universita Sumatera Utara 0.203 berarti berbeda tidak bermakna pada proporsi suku diantara kedua kelompok. tidak ada perbedaan proporsi suku antara kedua kelompok Tabel 4.1-3. Karakteristik umum berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan Kelompok A Bupivakain 10 mg Kelompok B Bupivakain 15 mg P Tidak Sekolah SD SMP SMA Diploma Sarjana 0 0.0 0 0.0 1 4.2 8 33.3 15 62.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0 15 62.5 9 37.5 0.441 Total 24 100 24 100 Uji Kolmogorov-Smirnov Tingkat pendidikan terbanyak pada kelompok bupivakain 10 mg pada penelitian ini adalah Diploma Sarjana 62.5, sedangkan pada kelompok bupivakain 15 mg adalah SMA 62.5. Tingkat pendidikan dianalisa dengan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk menilai perbedaan rata-rata antara kedua kelompok penelitian didapatkan p = 0.441 berarti tidak ada perbedaan pada rata-rata tingkat pendidikan diantara kedua kelompok. Universita Sumatera Utara

4.2 KARAKTERISTIK HEMODINAMIK PRE-OPERASI

Dokumen yang terkait

Perbandingan Mula Kerja dan Lama Kerja Analgesia Bupivakain 0,5% Hiperbarik 7,5 mg Ditambah Fentanil 25 mcg dengan Bupivakain 0,5% Hiperbarik 7,5 mg Ditambah Meperidin 25 mg Pada Bedah Sesar dengan Anestesi Regional Subarakhnoid

5 109 145

Perbandingan Penambahan Midazolam 1 Mg Dan Midazolam 2 Mg Pada Bupivakain 15 Mg Hiperbarik Terhadap Lama Kerja Blokade Sensorik Anestesi Spinal

1 38 69

Perbandingan Efek Analgesi Infiltrasi Morfin 10 Mg Dan Bupivakain 0.5% 2mg Kgbb Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal

0 1 17

Perbandingan Efek Analgesi Infiltrasi Morfin 10 Mg Dan Bupivakain 0.5% 2mg Kgbb Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal

0 1 3

Perbandingan Efek Analgesi Infiltrasi Morfin 10 Mg Dan Bupivakain 0.5% 2mg Kgbb Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal

0 0 10

Perbandingan Efek Analgesi Infiltrasi Morfin 10 Mg Dan Bupivakain 0.5% 2mg Kgbb Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal

0 1 28

Perbandingan Efek Analgesi Infiltrasi Morfin 10 Mg Dan Bupivakain 0.5% 2mg Kgbb Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal

1 1 3

Perbandingan Efek Analgesi Infiltrasi Morfin 10 Mg Dan Bupivakain 0.5% 2mg Kgbb Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal

0 0 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 REGIONAL ANESTESIA - Perbandingan efek analgesia dan kejadian hipotensi akibat anestesia spinal pada operasi bedah sesar dengan bupivakain 0.5% hiperbarik 10 mg dan 15 mg

0 0 48

PERBANDINGAN LAMA ANALGESIA BUPIVAKAIN HIPERBARIK + MORFIN INTRATEKAL DENGAN BUPIVAKAIN HIPERBARIK + NaCl INTRATEKAL PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI DENGAN ANESTESI SPINAL - Repository UNRAM

0 0 12