KARAKTERISTIK KEJADIAN HIPOTENSI DURANTE OPERASI

4.5. KARAKTERISTIK KEJADIAN HIPOTENSI DURANTE OPERASI

Karakteristik kejadian hipotensi pada kedua kelompok yaitu kelompok bupivakain 10 mg dan kelompok bupivakain 15 mg, dimana kejadian hipotensi durante operasi setelah dimulainya tindakan anestesi regional blok subaraknoid. Hasil penelitian ini terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.5-1. Karakteristik kejadian hipotensi durante operasi Hipotensi Kelompok A Bupivakain 10 mg Kelompok B Bupivakain 15 mg P Hipotensi Tidak hipotensi 10 41.7 14 58.3 23 95.8 1 4.2 0.001 S Total 24 100 24 100 Uji Fisher Exact Kejadian hipotensi durante operasi pada kedua kelompok subjek penelitian adalah pada kelompok bupivakain 10 mg dijumpai hipotensi 10 orang 41.7 dan tidak hipotensi 14 orang 58.3, sedangkan pada kelompok bupivakain 15 mg sebanyak 23 orang 95.8 mengalami hipotensi serta dijumpai 1 orang 4,2 yang tidak mengalami hipotensi. Dan dengan Uji Fishers Exact didapatkan nilai p = 0.001 berarti proporsi hipotensi dan tidak hipotesi berbeda bermakna pada kedua kelompok tersebut. ada perbedaan proporsi hipotensi dan tidak hipotensi pada kedua kelompok Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : Universita Sumatera Utara Grafik 4.5-1. Kejadian hipotensi durante operasi Tabel 4.5-2. Karakteristik kejadian hipotensi menit ke 1 Hipotensi Kelompok A Bupivakain 10 mg Kelompok B Bupivakain 15 mg P Hipotensi Tidak hipotensi 0 0 24 100 1 4.2 23 95.8 1.000 NS Total 24 100 24 100 Uji Fisher Exact Kejadian hipotensi pada menit ke 1 durante operasi pada kedua kelompok subjek penelitian adalah pada kelompok bupivakain 10 mg tidak Hipotensi Tidak hipotensi 10 14 22 6 Bupivakain 10 mg Bupivakain 15 mg Universita Sumatera Utara dijumpai hipotensi pada semua subjek, sedangkan pada kelompok bupivakain 15 mg sebanyak 1 orang 4.2 mengalami hipotensi serta dijumpai 23 orang 95.8 yang tidak mengalami hipotensi. Dan dengan Uji Fishers Exact didapatkan nilai p = 1.000 berarti proporsi hipotensi dan tidak hipotesi tidak berbeda bermakna pada kedua kelompok tersebut. tidak ada perbedaan proporsi hipotensi dan tidak hipotensi pada kedua kelompok. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : Grafik 4.5-2. Kejadian hipotensi menit ke 1 Hipotensi Tidak hipotensi 24 1 23 Bupivakain 10 mg Bupivakain 15 mg Universita Sumatera Utara Tabel 4.5-3. Karakteristik kejadian hipotensi menit ke 3 Hipotensi Kelompok A Bupivakain 10 mg Kelompok B Bupivakain 15 mg P Hipotensi Tidak hipotensi 3 12.5 21 87.5 8 33.3 16 66.7 0.168 NS Total 24 100 24 100 Uji Fisher Exact Kejadian hipotensi pada menit ke 3 durante operasi pada kedua kelompok subjek penelitian adalah pada kelompok bupivakain 10 mg dijumpai hipotensi pada 3 orang 12.5 dan 21 orang 87.5 tidak hipotensi, sedangkan pada kelompok bupivakain 15 mg sebanyak 8 orang 33.3 mengalami hipotensi serta dijumpai 16 orang 66.7 yang tidak mengalami hipotensi. Dan dengan Uji Fishers Exact didapatkan nilai p = 0.168 berarti proporsi hipotensi dan tidak hipotesi tidak berbeda bermakna pada kedua kelompok tersebut. tidak ada perbedaan proporsi hipotensi dan tidak hipotensi pada kedua kelompok. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : Universita Sumatera Utara Grafik 4.5-3. Kejadian hipotensi menit ke 3 Tabel 4.5-4. Karakteristik kejadian hipotensi menit ke 6 Hipotensi Kelompok A Bupivakain 10 mg Kelompok B Bupivakain 15 mg P Hipotensi Tidak hipotensi 5 20.8 19 79.2 9 37.5 15 62.5 0.341 NS Total 24 100 24 100 Uji Fisher Exact Kejadian hipotensi pada menit ke 6 durante operasi pada kedua kelompok subjek penelitian adalah pada kelompok bupivakain 10 mg dijumpai hipotensi pada 5 orang 20.8 dan 19 orang 79.2 tidak hipotensi, sedangkan pada kelompok bupivakain 15 mg sebanyak 9 orang 37.5 mengalami hipotensi serta dijumpai 15 orang 62.5 yang tidak Hipotensi Tidak hipotensi 3 21 8 16 Bupivakain 10 mg Bupivakain 15 mg Universita Sumatera Utara mengalami hipotensi. Dan dengan Uji Fishers Exact didapatkan nilai p = 0.341 berarti proporsi hipotensi dan tidak hipotesi tidak berbeda bermakna pada kedua kelompok tersebut. tidak ada perbedaan proporsi hipotensi dan tidak hipotensi pada kedua kelompok. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : Grafik 4.5-4. Kejadian hipotensi menit ke 6 Tabel 4.5-5. Karakteristik kejadian hipotensi menit ke 9 Hipotensi Kelompok A Bupivakain 10 mg Kelompok B Bupivakain 15 mg P Hipotensi Tidak hipotensi 2 8.3 22 91.7 3 12.5 21 87.5 1.000 NS Total 24 100 24 100 Uji Fisher Exact Hipotensi Tidak hipotensi 5 19 9 15 Bupivakain 10 mg Bupivakain 15 mg Universita Sumatera Utara Kejadian hipotensi pada menit ke 9 durante operasi pada kedua kelompok subjek penelitian adalah pada kelompok bupivakain 10 mg dijumpai hipotensi pada 2 orang 8.3 dan 22 orang 91.7 tidak hipotensi, sedangkan pada kelompok bupivakain 15 mg sebanyak 3 orang 12.5 mengalami hipotensi serta dijumpai 21 orang 87.5 yang tidak mengalami hipotensi. Dan dengan Uji Fishers Exact didapatkan nilai p = 1.000 berarti proporsi hipotensi dan tidak hipotesi tidak berbeda bermakna pada kedua kelompok tersebut. tidak ada perbedaan proporsi hipotensi dan tidak hipotensi pada kedua kelompok. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : Grafik 4.5-5. Kejadian hipotensi menit ke 9 Hipotensi Tidak hipotensi 2 22 3 21 Bupivakain 10 mg Bupivakain 15 mg Universita Sumatera Utara Tabel 4.5-6. Karakteristik kejadian hipotensi menit ke 12 Hipotensi Kelompok A Bupivakain 10 mg Kelompok B Bupivakain 15 mg P Hipotensi Tidak hipotensi 1 4.2 23 95.8 2 8.3 22 91.7 1.000 NS Total 24 100 24 100 Uji Fisher Exact Kejadian hipotensi pada menit ke 12 durante operasi pada kedua kelompok subjek penelitian adalah pada kelompok bupivakain 10 mg dijumpai hipotensi pada 1 orang 4.2 dan 23 orang 95.8 tidak hipotensi, sedangkan pada kelompok bupivakain 15 mg sebanyak 2 orang 8.3 mengalami hipotensi serta dijumpai 22 orang 91.7 yang tidak mengalami hipotensi. Dan dengan Uji Fishers Exact didapatkan nilai p = 1.000 berarti proporsi hipotensi dan tidak hipotesi tidak berbeda bermakna pada kedua kelompok tersebut. tidak ada perbedaan proporsi hipotensi dan tidak hipotensi pada kedua kelompok. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : Universita Sumatera Utara Grafik 4.5-6. Kejadian hipotensi menit ke 12 Tabel 4.5-7. Karakteristik kejadian hipotensi menit ke 15 Hipotensi Kelompok A Bupivakain 10 mg Kelompok B Bupivakain 15 mg P Hipotensi Tidak hipotensi 0 0 24 100 1 4.2 23 95.8 1.000 NS Total 24 100 24 100 Uji Fisher Exact Kejadian hipotensi pada menit ke 15 durante operasi pada kedua kelompok subjek penelitian adalah pada kelompok bupivakain 10 mg tidak dijumpai hipotensi pada semua subjek, sedangkan pada kelompok bupivakain 15 mg sebanyak 1 orang 4.2 mengalami hipotensi serta dijumpai 23 orang 95.8 yang tidak mengalami hipotensi. Dan dengan Uji Hipotensi Tidak hipotensi 1 23 2 22 Bupivakain 10 mg Bupivakain 15 mg Universita Sumatera Utara Fishers Exact didapatkan nilai p = 1.000 berarti proporsi hipotensi dan tidak hipotesi tidak berbeda bermakna pada kedua kelompok tersebut. tidak ada perbedaan proporsi hipotensi dan tidak hipotensi pada kedua kelompok. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : Grafik 4.5-7. Kejadian hipotensi menit ke 15 Tabel 4.5-8. Karakteristik kejadian hipotensi menit ke 18 Hipotensi Kelompok A Bupivakain 10 mg Kelompok B Bupivakain 15 mg P Hipotensi Tidak hipotensi 1 4.2 23 95.8 1 4.2 23 95.8 1.000 NS Total 24 100 24 100 Uji Fisher Exact Hipotensi Tidak hipotensi 24 1 23 Bupivakain 10 mg Bupivakain 15 mg Universita Sumatera Utara Kejadian hipotensi pada menit ke 18 durante operasi pada kedua kelompok subjek penelitian adalah pada kelompok bupivakain 10 mg dijumpai hipotensi pada 1 orang 4.2 dan 23 orang 95.8 tidak mengalami hipotensi, sedangkan pada kelompok bupivakain 15 mg sebanyak 1 orang 4.2 mengalami hipotensi serta dijumpai 23 orang 95.8 yang tidak mengalami hipotensi. Dan dengan Uji Fishers Exact didapatkan nilai p = 1.000 berarti proporsi hipotensi dan tidak hipotesi tidak berbeda bermakna pada kedua kelompok tersebut. tidak ada perbedaan proporsi hipotensi dan tidak hipotensi pada kedua kelompok. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : Grafik 4.5-8. Kejadian hipotensi menit ke 18 Hipotensi Tidak hipotensi 1 23 1 23 Bupivakain 10 mg Bupivakain 15 mg Universita Sumatera Utara Tabel 4.5-9. Karakteristik kejadian hipotensi menit ke 30 Hipotensi Kelompok A Bupivakain 10 mg Kelompok B Bupivakain 15 mg P Hipotensi Tidak hipotensi 0 0 24 100 1 4.2 23 95.8 1.000 NS Total 24 100 24 100 Uji Fisher Exact Kejadian hipotensi pada menit ke 30 durante operasi pada kedua kelompok subjek penelitian adalah pada kelompok bupivakain 10 mg tidak dijumpai hipotensi pada semua subjek, sedangkan pada kelompok bupivakain 15 mg sebanyak 1 orang 4.2 mengalami hipotensi serta dijumpai 23 orang 95.8 yang tidak mengalami hipotensi. Dan dengan Uji Fishers Exact didapatkan nilai p = 1.000 berarti proporsi hipotensi dan tidak hipotesi tidak berbeda bermakna pada kedua kelompok tersebut. tidak ada perbedaan proporsi hipotensi dan tidak hipotensi pada kedua kelompok. Hasil ini dapat terlihat pada grafik dibawah ini : Universita Sumatera Utara Grafik 4.5-9. Kejadian hipotensi menit ke 30 Hipotensi Tidak hipotensi 24 1 23 Bupivakain 10 mg Bupivakain 15 mg Universita Sumatera Utara Tabel 4.5-10. Rerata Tekanan Sistolik dan MAP durante operasi VARIABEL Kelompok A Bupivakain 10 mg Kelompok B Bupivakain 15 mg P Menit ke 1 T1 Tekanan Sistolik MAP 119.21 11.7 86.12 7.5 111.79 15.1 79.90 11.5 0.063 0.032 NS S Menit ke 3 T3 Tekanan Sistolik MAP 106.46 15.3 76.37 11.2 98.33 15.4 71.08 11.5 0.074 0.113 NS Menit ke 6 T6 NS Tekanan Sistolik MAP 105.63 15.2 75.65 13.5 101.54 20.3 73.18 14.8 0.435 0.549 NS Menit ke 9 T9 NS Tekanan Sistolik MAP 107.25 12.9 78.17 12.6 108.83 14.3 76.58 10.6 0.690 0.640 NS Menit ke 12 T12 NS Tekanan Sistolik MAP 114.29 12.4 80.82 8.9 111.42 15.4 79.36 11.1 0.479 0.628 NS Menit ke 15 T15 NS Tekanan Sistolik MAP 115.25 9.3 83.89 7.8 112.29 12.8 81.01 9.1 0.363 0.248 NS Menit ke 18 T18 NS Tekanan Sistolik MAP 112.75 12.3 82.22 10.3 112.67 11.8 81.25 8.8 0.981 0.727 NS Menit ke 30 T30 NS Tekanan Sistolik MAP 115.75 8.9 85.47 9.2 113.67 12.3 89.19 9.4 0.508 0.119 NS NS Uji t-test independent Dengan Uji t-test independent pada nilai rerata tekanan sistolik dan MAP durante operasi di kedua kelompok didapati pada menit ke 1 diperoleh Universita Sumatera Utara nilai p = 0.063 dan 0.032, pada menit ke 3 diperoleh nilai p = 0.074 dan 0.113, pada menit ke 6 diperoleh nilai p = 0.435 dan 0.549, pada menit ke 9 diperoleh nilai p = 0.690 dan 0.640, pada menit ke 12 diperoleh nilai p = 0.479 dan 0.628, pada menit ke 15 diperoleh nilai p = 0.363 dan 0.248, pada menit ke 18 diperoleh nilai p = 0.981 dan 0.727, dan pada menit ke 30 diperoleh nilai p = 0.508 dan 0.119. Dari hasil diatas didapatkan kesimpulan bahwa berarti berbeda tidak bermakna tekanan darah sistolik dan MAP durante operasi antara kedua kelompok tersebut, kecuali rerta MAP pada menit 1 didapati berbeda bermakna. Hal diatas dapat dilihat pada grafik dibawah ini Grafik 4.5-10 dan Grafik 4.5-11 hubungan antara rerata tekanan sistolik dan MAP selama durante operasi. Grafik 4.5-10. Rerata Tekanan sistolik durante operasi 20 40 60 80 100 120 140 1 3 6 9 12 15 18 30 Bupivakain 10 mg Bupivakain 15 mg menit ke m m H g Universita Sumatera Utara Grafik 4.5-11. Rerata MAP durante operasi 20 40 60 80 100 120 1 3 6 9 12 15 18 30 Bupivakain 10 mg Bupivakain 15 mg menit ke m m H g Universita Sumatera Utara Tabel 4.5-11. Rerata Perbedaan Tekanan Sistolik dan MAP durante operasi VARIABEL Kelompok A Bupivakain 10 mg Kelompok B Bupivakain 15 mg P Menit ke 1 T1 Differensial Tekanan Sistolik Differensial MAP 4.13 11.4 4.75 8.2 10.38 14.1 11.73 9.9 0.098 0.011 NS S Menit ke 3 T3 Differensial Tekanan Sistolik Differensial MAP 16.88 11.8 14.42 11.5 23.83 20.5 20.52 13.7 0.158 0.102 NS Menit ke 6 T6 NS Differensial Tekanan Sistolik Differensial MAP 13.58 19.1 15.15 15.2 10.25 20.7 18.44 17.3 0.565 0.489 NS Menit ke 9 T9 NS Differensial Tekanan Sistolik Differensial MAP 11.96 18.5 12.63 15.9 2.96 17.5 15.03 15.2 0.090 0.596 NS Menit ke 12 T12 NS Differensial Tekanan Sistolik Differensial MAP 9.04 17.2 9.97 12.2 10.75 22.0 12.25 15.5 0.766 0.579 NS Menit ke 15 T15 NS Differensial Tekanan Sistolik Differensial MAP 8.08 12.9 6.91 9.9 9.99 21.4 10.59 13.8 0.363 0.143 NS Menit ke 18 T18 NS Differensial Tekanan Sistolik Differensial MAP 10.58 15.3 8.58 10.9 9.50 17.1 10.36 12.5 0.818 0.603 NS Menit ke 30 T30 NS Differensial Tekanan Sistolik Differensial MAP 7.58 11.1 5.33 8.1 8.50 17.9 10.42 13.6 0.832 0.121 NS NS Uji t-test independent Uji Mann-Whitney Universita Sumatera Utara Dengan Uji t-test independent pada nilai rerata perbedaam tekanan sistolik dan MAP durante operasi di kedua kelompok didapati pada menit ke 1 diperoleh nilai p = 0.098 dan 0.011, pada menit ke 3 diperoleh nilai p = 0.158 dan 0.102, pada menit ke 6 diperoleh nilai p = 0.565 dan 0.489, pada menit ke 9 diperoleh nilai p = 0.090 dan 0.596, pada menit ke 12 diperoleh nilai p = 0.766 dan 0.579, pada menit ke 15 diperoleh nilai p = 0.363 dan 0.143, pada menit ke 18 diperoleh nilai p = 0.818 dan 0.603, dan pada menit ke 30 diperoleh nilai p = 0.832 dan 0.141. Dari hasil diatas didapatkan kesimpulan bahwa berarti berbeda tidak bermakna rerata perbedaan tekanan darah sistolik dan MAP durante operasi antara kedua kelompok tersebut, kecuali rerata MAP pada menit 1 didapati berbeda bermakna. Hal diatas dapat dilihat pada grafik dibawah ini Grafik 4.5-12 dan Grafik 4.5-13 hubungan antara rerata perbedaan tekanan sistolik dan MAP selama durante operasi. Universita Sumatera Utara Grafik 4.5-12. Rerata Perbedaan Tekanan sistolik durante operasi Grafik 4.5-13. Rerata Perbedaan MAP durante operasi 5 10 15 20 25 30 1 3 6 9 12 15 18 30 Bupivakain 10 mg Bupivakain 15 mg menit ke m m H g 5 10 15 20 25 1 3 6 9 12 15 18 30 Bupivakain 10 mg Bupivakain 15 mg menit m m H g Universita Sumatera Utara

4.6. KARAKTERISTIK PEMBERIAN EFEDRIN DURANTE OPERASI

Dokumen yang terkait

Perbandingan Mula Kerja dan Lama Kerja Analgesia Bupivakain 0,5% Hiperbarik 7,5 mg Ditambah Fentanil 25 mcg dengan Bupivakain 0,5% Hiperbarik 7,5 mg Ditambah Meperidin 25 mg Pada Bedah Sesar dengan Anestesi Regional Subarakhnoid

5 109 145

Perbandingan Penambahan Midazolam 1 Mg Dan Midazolam 2 Mg Pada Bupivakain 15 Mg Hiperbarik Terhadap Lama Kerja Blokade Sensorik Anestesi Spinal

1 38 69

Perbandingan Efek Analgesi Infiltrasi Morfin 10 Mg Dan Bupivakain 0.5% 2mg Kgbb Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal

0 1 17

Perbandingan Efek Analgesi Infiltrasi Morfin 10 Mg Dan Bupivakain 0.5% 2mg Kgbb Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal

0 1 3

Perbandingan Efek Analgesi Infiltrasi Morfin 10 Mg Dan Bupivakain 0.5% 2mg Kgbb Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal

0 0 10

Perbandingan Efek Analgesi Infiltrasi Morfin 10 Mg Dan Bupivakain 0.5% 2mg Kgbb Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal

0 1 28

Perbandingan Efek Analgesi Infiltrasi Morfin 10 Mg Dan Bupivakain 0.5% 2mg Kgbb Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal

1 1 3

Perbandingan Efek Analgesi Infiltrasi Morfin 10 Mg Dan Bupivakain 0.5% 2mg Kgbb Pada Pasca Bedah Sesar Dengan Teknik Anestesi Spinal

0 0 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 REGIONAL ANESTESIA - Perbandingan efek analgesia dan kejadian hipotensi akibat anestesia spinal pada operasi bedah sesar dengan bupivakain 0.5% hiperbarik 10 mg dan 15 mg

0 0 48

PERBANDINGAN LAMA ANALGESIA BUPIVAKAIN HIPERBARIK + MORFIN INTRATEKAL DENGAN BUPIVAKAIN HIPERBARIK + NaCl INTRATEKAL PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI DENGAN ANESTESI SPINAL - Repository UNRAM

0 0 12