113
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
Semua prestasi berawal dari keinginan. Sebesar apa keinginan untuk mencapai prestasi maka sebesar itu pula
kekuatan untuk mewujudkan prestasi. Bila ingin berprestasi milikilah selalu keinginan untuk berprestasi dalam sepanjang
hidup kita.
2. Berpartisipasi dalam Berbagai Aktivitas
a. Kedudukan manusia
Menurut konsep sosiologi, manusia adalah makhluk sosial yang terlibat dan menjadi anggota beberapa kelompok
sosial. Sejak lahir hingga meninggal, manusia telah menjadi anggota berbagai kelompok sosial. Setiap anggota kelompok
sosial memiliki tugas tersendiri untuk mewujudkan tujuan kelompok sosial.
Tugas adalah peran yang harus dijalankan sebagai wujud partisipasi dalam mewujudkan tujuan kelompok sosial.
Sebagai anggota keluarga, mari menjalankan tugas untuk mewujudkan tujuan keluarga. Sebagai anggota teman
sepermainan, mari mewujudkan tujuan yang disepakati. Sebagai warga sekolah, mari menjalankan tugas untuk
mewujudkan tujuan sekolah.
Gambar 4.15 Salah satu kekuatan untuk mewujudkan prestasi adalah rasa keinginan dan motivasi
untuk berprestasi yang berasal dari diri sendiri.
Sumber: Kompas, 7 September 2006
Gambar 4.16 Membantu korban bencana alam adalah contoh perbuatan kemanusiaan yang
seharusnya kita pupuk dan tingkatkan.
Sumber: Seputar Indonesia, 19 Agustus 2006
Di unduh dari : Bukupaket.com
114
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
Agar partisipasi dalam berbagai aktivitas sebagai anggota berbagai kelompok sesuai dengan sasaran yang telah
ditetapkan, maka cara-cara melaksanakan tugas itu harus berdasarkan aturan main yang telah ditentukan. Sebagai
anggota keluarga kita harus melaksanakan tugas yang telah ditentukan dengan cara-cara sesuai dengan aturan keluarga.
Sebagai anggota sekolah kita harus mencapai prestasi dengan aturan yang telah ditentukan dan sebagainya.
Manusia berkedudukan sebagai makhluk individu yang memiliki keinginan, privasi, ciri khas, dan hasrat yang kuat
untuk berprestasi. Agar tidak memalukan, maka manusia harus pandai menjaga privasinya.
Agar tidak merugikan orang lain, maka manusia harus pandai mengendalikan keinginannya supaya tidak menjadi
keserakahan. Setiap individu boleh saja berusaha dan berjuang mewujudkan ambisi dan tujuan hidup. Satu hal
yang harus diingat, usaha dan perjuangan tidak boleh menyimpang dari aturan-aturan yang telah disepakati dan
berlaku, jangan merugikan dan mengorbankan orang lain.
Manusia berkedudukan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa memiliki kebutuhan yang berhubungan dengan
keinginan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Setiap makhluk Tuhan Yang Maha Esa boleh saja berusaha dan berjuang melalui berbagai aktivitasnya untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Satu hal yang harus diingat, usaha dan perjuangan tidak boleh
bertentangan dengan aturan agamanya, aturan negaranya, tidak merugikan orang lain, tidak mengganggu keamanan
dan ketenteraman dan tidak melanggar hak asasi orang lain dalam beragama.
b. Norma-norma masyarakat