39
Pelaksanaan Otonomi Daerah
3. Pembagian Urusan Pemerintahan
Dikeluarkannya kebijakan tentang pelaksanaan otonomi daerah membawa dampak pada terjadinya berbagai perubahan
kewenangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Adapun uraian rinci mengenai berbagai
kewenangan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Urusan Kewenangan Pemerintahan Pusat
Sekalipun daerah diberi keleluasaan dan kewenangan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan, namun ada
6 enam urusan yang tetap menjadi kewenangan pemerintah pusat. Dalam Pasal 10 Ayat 3 UU No. 32 Tahun 2004
ditegaskan bahwa urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintah pusat meliputi:
–
politik luar negeri, –
pertahanan, –
keamanan, –
yustisi,
Tugas Kelompok
Diskusikan dengan kelompok belajarmu yang terdiri empat sampai enam anggota 1. Mengapa kewenangan di bidang berikut ini masih dipegang oleh pemerintah pusat?
a. Politik luar negeri b. Pertahanan
c. Keamanan d. Hukum
e. Moneter keuangan dan fiskal nasional f. Agama
2. Coba beri penjelasan mengenai hal tersebut berserta dampak positif dan negatif atas kebijakan tersebut
3. Buatlah dalam bentuk laporan
Kerja Mandiri
Coba, kalian jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini 1. Mengapa otonomi daerah dilaksanakan secara utuh pada daerah kabupaten dan
daerah kota? 2. Jelaskan dampak positif dan negatif otonomi daerah bagi pembangunan di daerah
yang bersangkutan 3. Uraikan pula dampak positif dan negatif bagi dinasinstansi yang ada di provinsi
sebagai dampak kebijakan otonomi yang diberikan pada daerah kabupaten dan daerah kota
Di unduh dari : Bukupaket.com
40
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
– moneter dan fiskal nasional, serta
– agama.
Dalam menyenggarakan urusan tersebut, pemerintah dapat menyelenggarakan sendiri atau dapat melimpahkan
sebagian urusan pemerintahan kepada perangkat pemerintah atau wakil pemerintah di daerah asas dekonsentrasi atau
dapat menugaskan kepada pemerintahan daerah danatau pemerintahan desa asas tugas pembantuan. Demikian pula
dalam menyelenggarakan urusan yang menjadi kewenangan pemerintah. Selain keenam urusan di atas, pemerintah dapat
menyelenggarakan sendiri atau menggunakan asas dekonsentrasi atau tugas pembantuan.
Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 ditegaskan pula bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi
berdasarkan kriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan hubungan antarsusunan
pemerintahan.
b. Urusan Kewenangan Pemerintahan Provinsi