Berkompetisi secara Sehat dengan Orang Lain

109 Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa b. Milikilah kekuatan iman, mulailah segala sesuatunya dengan doa, termasuk memanfaatkan peluang yang ada, yakinlah bahwa Tuhan membimbing kita untuk memanfaatkan peluang menjadi prestasi. c. Percayalah pada diri sendiri, bila kamu yakin bahwa peluang yang ada dapat diwujudkan menjadi prestasi, berjuanglah mewujudkannya dan jangan terlalu menghiraukan keberatan dan suara-suara miring yang diberikan oleh orang lain. Bila kamu sudah yakin maka lakukanlah Tekun dan fokus, jangan hiraukan keberatan dan pertimbangan negatif orang lain. d. Binalah keharmonisan hubungan manusia, perjuangan mengubah peluang menjadi prestasi harus dimulai dengan keharmonisan diri sendiri. Berdamailah dengan diri sendiri, hilangkan segala trauma masa lalu, hilangkan segala ketakutan dan arahkan pandangan pada tujuan dan berjuanglah. Bagaimanapun hebatnya individu, ia tetap memerlukan bantuan untuk selalu bekerja dan berkarya. Bila lelah orang yang tekun selalu memiliki cara untuk memulihkan diri secara cepat dan segera bekerja dan berkarya lagi. e. Milikilah kecerdasan, kecerdasan berarti kemampuan untuk berkomunikasi, kemampuan untuk berpikir lurus dan logis. Kecerdasan juga berarti kemampuan melakukan sesuatu yang bermanfaat dalam masyarakat. Gunakan dan manfaatkanlah segala peluang dengan cerdas, pikirkanlah agar peluang yang ada tidak hanya memberi manfaat bagi diri kita sendiri tetapi bermanfaat juga bagi orang banyak.

3. Berkompetisi secara Sehat dengan Orang Lain

Prestasi gemilang timbul dari potensi yang dimiliki manusia pada bidangnya masing-masing, dibarengi dengan keinginan berprestasi yang kuat dan daya juang yang hebat, disempurnakan oleh persaingan kompetisi dengan orang lain. Kemenangan yang diperoleh seseorang dari berbagai perlindungan akibat kekuasaan politik, ekonomi, keturunan, Gambar 4.13 Memupuk rasa keharmonisan hubungan dengan manusia lain berarti mampu mengasah kecerdasan dalam melakukan sesuatu di masyarakat. Sumber: Tempo, 10 Juli 2005 Di unduh dari : Bukupaket.com 110 Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX dan sebagainya tidak layak disebut prestasi karena ia belum mendapat ujian yang sesungguhnya. Kemenangan yang diperoleh dari persaingan yang sehat dengan orang lain adalah prestasi yang sesungguhnya karena ia telah melewati batu ujian sebagai sarana legalitas terhadap persaingan itu sendiri. Orang yang memiliki sikap mental positif akan memandang persaingan sebagai sesuatu yang positif, sesuatu yang harus dihadapi secara jantan, sesuatu yang harus dipersiapkan dan sesuatu yang harus dinikmati serta pesaing dianggap sebagai sahabat terbaik. Orang yang memiliki sikap mental negatif akan melihat persaingan sebagai sesuatu yang negatif, sesuatu yang harus dihadapi secara pengecut, sesuatu yang harus dihindari, sesuatu yang ditakuti dan persaingan dianggap sebagai musuh yang harus dimusnahkan. Prestasi gemilang hanya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki sikap mental positif terhadap persaingan. Oleh karena itu perlu diterapkan prinsip berkompetisi secara sehat dengan orang lain. Cara mewujudkan prinsip berkompetisi secara sehat dengan orang lain antara lain sebagai berikut. a. Berjuanglah secara terus-menerus. Hidup sesungguhnya adalah kompetisi, setiap orang berusaha untuk menjadi yang terbaik. Dalam suasana nonkompetitif, prestasi lebih dari perjuangan, apalagi dalam suasana kompetitif, kita harus lebih berjuang, lebih keras lagi untuk berprestasi. Perjuangan adalah usaha yang penuh kesukaran dan bahaya dalam mewujudkan tujuan. Gunakan segala potensi dan kekuatan yang dimiliki untuk menghadapi berbagai kesukaran dan bahaya untuk meraih prestasi. b. Jangan takut kalah atau gagal, sadarilah hasil perjuangan mengambil wujud dalam dua bentuk yaitu kekalahan atau kemenangan, dan keberhasilan atau kegagalan. Beckham, Maradona, Ronaldo, dan Ronaldinho, pesepakbola yang bertugas mencetak gol klubnya. Dalam pertandingan, tidak selalu berhasil mengubah peluang emas menjadi gol, bahkan kalau dihitung dengan statistik, mungkin lebih banyak gagalnya daripada berhasilnya. Yang membedakan kegagalan tidak pernah menghentikan mereka untuk selalu berjuang mencetak gol, dan pada akhirnya berbuah manis. Selalu berusahalah dan jangan menyerah, atasilah rasa takut kalah dan gagal. Berikut adalah pedoman dalam menghadapi kekalahan atau kegagalan, antara lain: – hargailah kekalahan dan kegagalan; – kekalahan dan kegagalan bukanlah hukuman; – kekalahan dan kegagalan dapat mengalihkan arah, bila kegagalan berkali-kali telah menghadang kita pada satu bidang, mungkin ada baiknya kita mengalihkan perjuangan kita pada bidang lain; Gambar 4.14 Orang yang memiliki mental positif akan menganggap musuh sebagai pesaingnya tetapi setelah perlombaan menganggap sebagai sahabat terbaiknya. Sumber: Gatra, 16 Juli 2006 Di unduh dari : Bukupaket.com 111 Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa – jangan mencari kambing hitam kekalahan dan kegagalan; – jadikan kegagalan sebagai pengalaman belajar; – jangan menyerah; dan – milikilah rasa humor, tidak perlu terpuruk dalam kegagalan, bangkitkan gairah hidup dan hiburlah diri sendiri dengan rasa humor yang kita miliki. c. Jangan pernah puas dengan prestasi sekarang, saat perjuangan menghasilkan prestasi, jangan larut dalam kemenangan. Berhentilah dan nikmatilah prestasi tersebut sejenak, kemudian sadarkan diri dan berjuang lagi untuk mewujudkan prestasi yang lebih tinggi lagi. d. Hargailah prestasi dan karya orang lain, akuilah dan pujilah prestasi dan karya orang lain serta jadikanlah itu sebagai tolok ukur perjuangan untuk mencapai prestasi. Jauhkan diri dari sikap tidak menghargai prestasi dan karya orang lain, seperti melecehkan prestasi orang lain, membajak prestasi dan karya orang lain dan mengakui karya dan prestasi orang lain sebagai karya dan prestasi sendiri. e. Binalah persahabatan dengan pesaing, dalam arena perlombaan untuk berprestasi. Pesaing adalah musuh yang harus dihadapi berdasarkan aturan main pertandingan tetapi setelah perlombaan pesaing adalah sahabat yang harus diperlakukan seperti diri sendiri. Tanpa pesaing mungkin kita tidak akan berprestasi, pesainglah yang membuat kita selalu berusaha untuk memperbaiki mempersiapkan diri dalam mencapai prestasi. Buang jauh-jauh sikap iri, dengki, dan curang terhadap pesaing karena hanya akan membusukkan diri sendiri dan menghentikan kita berprestasi.

C. Berperan Serta dalam Mewujudkan

Prestasi Diri

1. Semangat Berprestasi

Semangat berprestasi adalah kegairahan, kemauan, dan keinginan kuat untuk meraih kemenangan, kesuksesan dan mewujudkan prestasi dalam kehidupan. Bila seseorang tidak lagi memiliki semangat berprestasi maka, pada dasarnya ia tidak akan pernah mengalami kemenangan, kesuksesan, dan kejayaan. Semangat berprestasi merupakan roh yang membangkitkan seseorang untuk berjuang meraih prestasi di tengah persaingan. Semangat berprestasi dapat menimbulkan kekuatan mengerahkan segala tenaga, pikiran, dan potensi lain yang dimiliki untuk memenangkan suatu perlombaan untuk mewujudkan prestasi. Bila seseorang kehilangan semangat berprestasi maka pada dasarnya ia menjadi orang yang tidak akan pernah menang pada suatu kompetisi. Di unduh dari : Bukupaket.com