11
Berpartisipasi dalam Membela Negara
luar dan ke dalam. Berdaulat ke luar, artinya mempunyai kedudukan yang sederajat dengan negara-negara lain,
sehingga pemerintah berhak untuk mengadakan hubungan atau kerja sama dengan negara lain. Berdaulat ke dalam,
artinya pemerintah berhak untuk mengatur, mengurus kepentingan sendiri berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Ada dua pengertian istilah pemerintah menurut G.S. Diponoto, yaitu sebagai berikut.
1 Dalam arti luas
Pemerintah adalah keseluruhan dari badan pengurus negara dengan segala pejabatnya yang menjalankan tugas
negara dari pusat hingga ke pelosok-pelosok daerah.
2 Dalam arti sempit
Pemerintah adalah suatu badan perjuangan yang terdiri atas seorang atau beberapa orang yang
mempunyai peranan sebagai pimpinan dan menentukan dalam pelaksanaan tugas negara. Pemerintah dalam
pengertian ini adalah kepala negara dengan para menteri yang lazim disebut kabinet.
Di negara kita yang dimaksud pemerintah dalam arti sempit
terdiri dari presiden, wakil presiden, dan para menteri kabinet, sedangkan pemerintah dalam arti luas
meliputi gabungan dari legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Maka dari itu, negara yang mempunyai pemerintah yang berdaulat berhak untuk mengatur daerahnya
sendiri tanpa campur tangan dari negara lain dan berhak untuk mengadakan hubungan resmi kenegaraan
diplomatik dengan negara lain di dunia.
d. Pengakuan dari Negara Lain yang Berdaulat
Ketiga unsur yang diuraikan di atas adalah unsur pokok yang dikenal dengan pandangan klasik, sekaligus
merupakan unsur pembentuk negara. Suatu negara akan ada, jika memenuhi ketiga unsur di atas yaitu rakyat, wilayah
atau daerah tertentu, dan pemerintah yang berdaulat.
Gambar 1.6 Presiden beserta aparatnya
mengadakan doa bersama untuk kesejahteraan negara.
Sumber: Republika, 4 November 2006
Wawasan
Sewaktu tentara sekutu men- darat di Indonesia, negara
Republik Indonesia diproklamasi- kan tanggal 17 Agustus 1945,
maka pemimpin sekutu terpaksa harus mengakui secara de facto.
Secara de jure, Indonesia merdeka sebagai negara yang
berdaulat sejak tanggal 27 Desember 1949 dengan pe-
nyerahan kedaulatan oleh pemerintah Belanda kepada
pemerintah Republik Indonesia.
Gambar 1.7 Negara Indonesia memiliki pengakuan de facto dan de jure sehingga hubungan
diplomasi dengan negara yang lain sangat diperlukan.
Sumber: Media Indonesia, 27 September 2006
Di unduh dari : Bukupaket.com
12
Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX
Ketiga unsur tersebut dikenal dengan unsur konstitutif. Adapun unsur pengakuan dari negara-negara lain hanyalah
bersifat menerangkan saja tentang adanya suatu negara, jadi hanya bersifat deklaratif, sehingga unsur pengakuan dari negara
lain tidak mutlak harus ada.
Pengakuan terhadap negara yang baru merdeka, meliputi pengakuan de facto dan pengakuan de jure.
a. Pengakuan de facto ialah pengakuan negara-negara terhadap suatu negara yang telah berdiri menurut syarat-syarat yang
benar dan nyata. b. Pengakuan de jure ialah pengakuan secara resmi menurut
hukum, yaitu pengakuan menurut hukum internasional bahwa negara yang baru merdeka tersebut benar-benar
sudah merdeka dan berdaulat dengan adanya suatu pemerintah yang stabil dan efektif.
Pengakuan de facto dan de jure dari negara yang satu terhadap negara yang lain yang baru merdeka kadang-kadang tidak
bersamaan, ini tergantung kepada hubungan kedua negara itu. Pengakuan de facto diberikan lebih dahulu, baru
kemudian pengakuan de jure.
B. Usaha Pembelaan Negara
Negara kita terletak di antara dua benua dan dua samudra atau dikenal sebagai posisi silang dunia. Posisi silang Indonesia
ini tentu saja membawa pengaruh-pengaruh terhadap kelangsungan hidup bangsa. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat
berupa pengaruh baik dan pengaruh buruk terhadap segala aspek kehidupan bangsa yang menyangkut bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan Ipoleksosbudhankam.
Posisi silang Indonesia yang demikian strategis tersebut, akan sangat mudah mengundang datangnya bahayaancaman dari
luar, terlebih lagi apabila posisi silang Indonesia tersebut dikaitkan dengan sumber kekayaan alamnya, maka bahaya
ancaman dari luar itu akan lebih besar lagi. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara harus tetap waspada.
Mengenai bahayaancaman dari luar tersebut telah dibuktikan oleh sejarah Indonesia. Bila posisi silang tersebut dianalisis lebih
lanjut, maka bahayaancaman tidak hanya bersifat fisik-geografis belaka, tetapi juga dalam segala aspek sosial contohnya adalah
sebagai berikut. 1. Demografis, misalnya daerah yang berpenduduk sedikit di
Selatan Australia dan daerah yang berpenduduk padat di Utara RRC.
Wawasan
Ancaman adalah usaha yang dilaksanakan secara konsepsial
melalui tindak politik danatau kejahatan yang diperkirakan
dapat membahayakan tatanan serta kepentingan negara dan
bangsa.
Di unduh dari : Bukupaket.com