Introspeksi diri sendiri Jalanilah kehidupan
105
Mengukir Prestasi demi Keunggulan Bangsa
pemberian gelar sebagai Pahlawan Proklamator 1986. Untuk itu patut mendapatkan penghargaan dari pemerintah.
Selain Soekarno, pemerintah juga memberi penghargaan kepada putra terbaik yang memiliki kemampuan dalam bidang
teknologi yaitu Bapak Baharuddin Jusuf Habibie dikenal dengan adalah B.J. Habibie.
B.J. Habibie adalah presiden ketiga RI yang menggantikan Soeharto. Aksi demonstrasi dan tuntutan reformasi memaksa
Soeharto mundur dari jabatannya 21 Mei 1998. Ia dikenal sebagai ilmuwan dan ahli aeronautika.
B.J. Habibie lahir di Pare pare Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936. Ia sekolah di Bandung pada tahun 1954 di ITB. Pada tahun
1965 ia meraih gelar doktor di bidang konstruksi pesawat terbang. Habibie termasuk mahasiswa yang sangat cerdas. Beliau
bekerja di Jerman. Pada tahun 1974 Habibie dipanggil pulang ke Indonesia oleh presiden Soeharto. Untuk ditugaskan menjadi
penasehat utama presiden di bidang teknologi. Tahun 1976 dilantik menjadi direktur utama PT. Nurtanio di Bandung.
Pada 31 Maret 1978 dilantik menjadi Menteri Riset dan Teknologi Menristek dan Ketua Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi BPPT. Pada tahun 1998 menjadi wakil presiden.
B.J. Habibie menjadi presiden RI ketiga, masa yang sangat singkat Mei 1998–Oktober 1999. Ia menolak dicalonkan
kembali oleh partai Golongan Karya setelah laporan pertanggung jawaban ditolak oleh Majelis Permusyaratan
Rakyat MPR pada bulan Oktober 1999. Di bawah kepemimpinannya Indonesia berhasil menyelenggarakan
pemilihan umum pemilu multi partai yang damai dan pemilihan presiden yang demokratis 1999.
Sebagai presiden, Habibie dikenal ramah terhadap siapa pun, bahkan tidak jarang ia melucu ketika berpidato. Kedua tokoh
nasional di atas pada dasarnya sebagai bagian dari putra bangsa Indonesia terbaik. Untuk itulah patut diberi penghargaan yang
sesuai dengan pengabdiannya. Putra bangsa tersebut mempunyai prestasi yang luar biasa bagi bangsa Indonesia
karena keduanya memiliki kemampuan yang berbeda dan mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan bangsa
di masa-masa mendatang.
Untuk itulah, kita perlu menggali potensi diri untuk dapat berprestasi sesuai dengan kemampuannya. Berprestasi pada
dasarnya sesuatu peluang untuk menghadapi krisis. Ada beberapa permasalahan di dalam menghadapi berbagai krisis
yang melanda bangsa ini.
Adapun proses yang dijalani untuk menghadapi krisis atau kesulitan adalah sebagai berikut.