Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Keterampilan Ciri-ciri Bekerjasama

17 tolong menolong, untuk menciptakan mental anak didik yang penuh rasa percaya diri agar dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, serta dapat meningkatkan sosialisasi anak terhadap lingkungan. Bekerjasama memiliki manfaat yang dapat diperoleh anak ketika melakukan suatu kegiatan atau permainan. Menurut Kusnadi 2003 mengatakan bahwa berdasarkan penelitian, bekerjasama memiliki beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut: 1 Bekerjasama mendorong persaingan di dalam pencapaian tujuan. 2 Bekerjasama mendorong berbagai upaya terciptanya banyak energi. 3 Bekerjasama mendorong terciptanya hubungan yang baik antar individu serta meningkatkan rasa kesetiakawanan. 4 Bekerjasama menciptakan praktek yang sehat serta meningkatkan semangat kelompok. 5 Bekerjasama mendorong ikut serta memiliki situasi dan keadaan yang terjadi dilingkungannya, sehingga secara otomatis akan ikut menjaga dan melestarikan situasi dan kondisi yang telah baik. Adanya kerjasama, anak yang satu dengan yang lain akan menciptakan interaksi sosial yang baik dan hubungan yang baik sehingga dapat mengakrabkan hubungan.

3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Keterampilan

Bekerjasama Anak Perkembangan keterampilan bekerjasama anak sangat dipengaruhi oleh kondisi anak dan lingkungan sosialnya, baik orangtua, teman sebaya 18 dan masyarakat sekitar. Apabila kondisi anak dan lingkungan sosial dapat memfasilitasi atau memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif maka anak akan mencapai keterampilan bekerjasama yang baik. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan bekerjasama anak antara lain faktor internal, faktor eksternal dan faktor eksternal dan internal. Natawidjaya dalam Setiasih, 2006 menjelaskan bahwa faktor internal merupakan faktor yang dimiliki manusia sejak dilahirkan yang meliputi kecerdasan, bakat khusus, jenis kelamin, dan sifat-sifat kepribadiannya. Faktor eksternal yaitu yang dihadapi oleh individu pada waktu dan setelah anak dilahirkan serta terdapat pada lingkungan seperti keluarga, sekolah, teman sebaya, dan lingkungan masyarakat. Faktor internal eksternal adalah faktor yang terpadu antara faktor luar dan dalam yang meliputi sikap, kebiasaan, emosi dan kepribadian. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa keterampilan bekerjasama anak bisa didapat dari faktor anak itu sendiri, faktor dari luar dan gabungan antara faktor dari dalam diri anak dan faktor luar. Faktor dari dalam diri anak sudah ada sejak dilahirkan yang sudah terbentuk sejak awal dan bisa dikembangkan. Sedangkan faktor dari luar terbentuk karena pengaruh dan dorongan dari lingkungan. Anak yang memiliki keterampilan bekerjasama yang baik bisa di dapat dari gabungan kedua 19 faktor tersebut, yaitu karena bakat dari dirinya sendiri dan pengaruh dan masukan yang didapat anak dari luar.

4. Ciri-ciri Bekerjasama

a. Menurut Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini 2003 ciri- ciri keterampilan bekerjasama adalah: 1 Senang bermain dengan teman tidak bermain sendiri. 2 Dapat melaksanakan tugas. 3 Dapat memuji teman atau orang lain. b. Menurut Pusat Studi Pendidikan Anak Usia Dini Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta 2009 ciri-ciri keterampilan bekerjasama adalah: 1 Anak dapat bergabung dalam permainan kelompok. 2 Anak dapat terlibat aktif dalam permainan kelompok. 3 Anak bersedia berbagi dengan teman-temannya. 4 Anak dapat mendorong anak lain untuk membantu orang lain. 5 Anak merespon dengan baik bila ada yang menawarkan bantuan. 6 Anak bergabung bermain dengan teman saat istirahat. 7 Anak mengucapkan terima kasih apabila dibantu teman. c. Menurut Tedjasaputra, 2001 ciri-ciri keterampilan bekerjasama adalah: 1 Anak dapat membina dan mempertahankan hubungan dengan teman. 2 Anak mau berbagi dengan teman yang lain. 20 3 Anak mau menghadapi masalah bersama-sama. 4 Mau menunggu giliran. 5 Belajar mengendalikan diri. 6 Mau berbagi. Berdasarkan ciri-ciri keterampilan bekerjasama di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa seorang anak dikatakan dapat bekerjasama jika memenuhi ciri-ciri keterampilan bekerjasama di atas.

5. Aspek–Aspek Keterampilan Bekerjasama

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan bercerita dengan menggunakan media boneka tangan pada siswa Kelas VII MTS YANUSA Pondok Pinang Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 18 145

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BONEKA Upaya Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Media Wayang Boneka Di Kelompok A TK Dharma Wanita, Krendowa

0 0 13

MENINGKATKAN KECERDASAN VERBAL LINGUISTIK ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MENINGKATKAN KECERDASAN VERBAL LINGUISTIK ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA DENGAN ALAT PERAGA BONEKA TANGAN (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas di KB dan TK Ais

0 0 16

IMPLEMENTASI METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA DINI DI TK KARTINI 2 Implementasi metode bercerita untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini TK Kartini 2 Kratonan Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

0 2 18

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA PADA TK PERTIWI PULUHAN I Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita.

0 1 14

PENERAPAN PENDIDIKAN AKHLAK MULIA DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK USIA DINI DI PAUD AN - NUUR.

0 0 35

Mengembangkan karakter disiplin anak usia dini melalui metode pembiasaan dengan media permainan di TK Tarakanita Bumijo Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.

0 0 248

UPAYA MENINGKATKAN PERHATIAN ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK A TK ABA JOGOYUDAN YOGYAKARTA.

0 14 122

IMPLEMENTASI DONGENG MELALUI MEDIA BONEKA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI WISMA POJOK DONGENG YOGYAKARTA.

0 0 159

PENINGKATAN DISIPLIN MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

0 0 13