22
B. Metode Bercerita
1. Pengertian Metode Bercerita
Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau sesuatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan
tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain Bachri:2005.
Metode bercerita adalah cara penyampaian atau penyajian materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada anak
didik. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di TK, metode bercerita dilaksanakan dalam upaya memperkenalkan, memberikan keterangan,
atau penjelasan tentang hal baru dalam rangka menyampaikan pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai kompetensi dasar usia
anak TK. Oleh karena itu materi yang disampaikan berbentuk cerita yang awal dan akhirnya berhubungan erat dalam kesatuan yang utuh, maka
cerita tersebut harus dipersiapkan terlebih dahulu. Biasanya kegiatan bercerita dilaksanakan pada kegiatan penutup, sehingga kalau anak
pulang, anak menjadi tenang dan senang setelah mengikuti pembelajaran, Namun demikian pada prakteknya tidak selalu pada saat kegiatan
penutup, bercerita dapat dilakukan pada saat kegiatan pembukaan, kegiatan inti, maupun pada waktu-waktu senggang di sekolah, misalnya
pada saat waktu istirahat, karena mendengarkan cerita adalah sesuatu yang mengasyikkan bagi anak usia TK.
23
Fisher dalam Suwangsih, 2011, menyatakan bahwa bercerita adalah bentuk kreativitas yang menyenangkan yang terbentuk dalam lintas
negara dan budaya. Cerita-cerita yang lahir dari masyarakat mengkomunikasikan apa yang ada dalam cerita dan memperluas wawasan
anak tentang berbagai ragam budaya.
2. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Metode Bercerita
Adapun fungsi dari metode bercerita Moeslichatoen :2004 yaitu : a.
Melatih daya konsentrasi. b.
Melatih mengungkapkan daya pikir c.
Menambah pengetahuan dan keterampilan anak dalam mengkomunikasikan isi gambar.
d. Melatih menghubungkan isi gambar sesuai dengan imajinasi anak.
e. Melatih mengungkapkan imajinasi anak.
f. Melatih anak berkomunikasi secara lisan.
g. Menambah kosa kata dalam berbahasa
Menurut Musfiroh 2005 ditinjau dari beberapa aspek, manfaat metode bercerita sebagai berikut:
a. Membantu pembentukan pribadi dan moral anak.
b. Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi.
c. Memacu kemampuan verbal anak.
d. Merangsang minat menulis anak.
e. Merangsang minat baca anak.
f. Membuka cakrawala pengetahuan anak
24
Metode bercerita dimaknai sebagai metode yang dapat
mengembangkan berbagai hal: sosial, moral, emosional, bahasa dan sebagainya. Musfiroh 2008 menyebutkan manfaat bercerita adalah
sebagai berikut: a.
Bercerita merupakan alat pendidikan budi pekerti yang paling mudah dicerna anak di samping teladan yang dilihat anak setiap hari.
b. Bercerita merupakan metode dan materi yang dapat diintegrasikan
dengan dasar keterampilan lain, yakni berbicara, menulis, dan menyimak.
c. Bercerita memberi ruang lingkup yang bebas pada anak untuk
mengembangkan kemampuan bersimpati dan berempati terhadap peristiwa yang menimpa orang lain. Hal tersebut mendasari anak
untuk memiliki kepekaan sosial. d.
Bercerita memberi contoh pada anak bagaimana menyikapi suatu permasalahan dengan baik, bagaimana melakukan pembicaraan yang
baik, sekaligus
memberi pelajaran
pada anak
bagaimana mengendalikan keinginan-keinginan yang dinilai negatif oleh
masyarakat. e.
Bercerita memberikan barometer sosial pada anak, nilai-nilai apa saja yang diterima oleh masyarakat sekitar, seperti menghargai orang lain,
bersikap baik kepada teman, dan selalu bersikap jujur.
25
f. Bercerita memberikan pelajaran budaya dan budi pekerti yang
memiliki retensi lebih kuat daripada pelajaran budi pekerti yang diberikan melalui penuturan dan perintah langsung.
g. Bercerita memberikan ruang gerak pada anak, kapan sesuatu nilai
yang berhasil ditangkap akan diaplikasikan. h.
Bercerita memberikan efek psikologis yang positif bagi anak dan guru sebagai pencerita, seperti kedekatan emosional sebagai pengganti
figur lekat orang tua. i.
Bercerita membangkitkan rasa tahu anak akan peristiwa atau cerita, alur, plot, dan demikian itu menumbuhkan kemampuan merangkai
hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa dan memberikan peluang bagi anak untuk belajar menelaah kejadian-kejadian sekelilingnya.
j. Bercerita mendorong anak memberikan makna bagi proses belajar
terutama mengenai empati sehingga anak dapat mengkonkretkan rabaan psikologis mereka bagaimana seharusnya memandang sesuatu
masalah dari sudut pandang orang lain. Sedangkan menurut Bachri 2005
, manfaat bercerita adalah “dapat memperluas wawasan dan cara berfikir anak, sebab dalam bercerita anak
mendapat tambahan pengalaman yang bisa jadi merupakan hal baru baginya”.
Manfaat bercerita dengan kata lain adalah menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi sehingga dapat memperluas wawasan dan cara
berfikir anak. Misalnya media dongengbercerita dapat berfungsi sebagai
26
penggugah kreativitas anak-anak. Melalui dongengcerita, guru bisa menyampaikan
pesan-pesan, hikmah-hikmah
dan pengalaman-
pengalaman kepada murid-muridnya. Di samping memperkaya imajinasi anak, dongengbercerita pun menjadikan anak-anak merasa belajar
sesuatu, tetapi tak merasa digurui. Beberapa
manfaat metode
bercerita bagi
anak TK
Moeslichatoen:2004 di antaranya adalah : a.
Melatih daya serap atau daya tangkap anak TK, artinya anak usia TK dapat dirangsang untuk mampu memahami isi atau ide-ide pokok
dalam cerita secara keseluruhan. b.
Melatih daya pikir anak TK, untuk terlatih memahami proses cerita, mempelajari hubungan bagian-bagian dalam cerita termasuk
hubungan-hubungan sebab akibatnya. c.
Melatih daya konsentrasi anak TK untuk memusatkan perhatiannya kepada keseluruhan cerita.
d. Mengembangkan daya imajinasi anak, artinya dengan bercerita anak
dengan daya fantasinya dapat membayangkan atau menggambarkan sesuatu situasi yang berada di luar jangkauan inderanya.
e. Menciptakan situasi yang menggembirakan serta mengembangkan
suasana hubungan yang akrab sesuai dengan tahap perkembangannya. f.
Membantu perkembangan bahasa anak dalam berkomunikasi secra efektif dan efisien sehingga proses percakapan menjadi komunikatif.
27
3. Teknik Penggunaan Metode Bercerita