30
menatapnya. Biasanya, tindakan ini bisa mengembalikan perhatian siswa.
i. Menghindari ucapan spontan
Guru acapkali mengucapkan ungkapan spontan setiap menceritakan suatu peristiwa. Ucapan spontan yang dimaksud adalah ucapan
spontan yang merupakan kebiasaan sehari-hari si guru atau bisa dikatakan latah. Kebiasaan tersebut tidak baik karena dapat
memutuskan rangkaian peristiwa dalam cerita. Guru sebaiknya bercerita dengan ucapan yang jelas dan lancar.
Kesembilan hal di atas sangat penting untuk diketahui dan diperhatikan guru ketika bercerita. Memang, membaca petunjuk-petunjuk
yang tertulis saja tidak cukup. Harus ditambah pula dengan media yang mendukung sesuai dengan cerita.
C. Media Bimbingan
1. Pengertian Media Bimbingan
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium artinya perantara atau pengantar. Media adalah perantara
atau pengantar dari pengirim ke penerima pesan. Association for
Education and Communication Technology AECT mengartikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran
informasi. Gagne Sadiman, 1970 menyatakan bahwa media adalah berbagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
31
untuk belajar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa Sadiman,1996.
Pada awalnya, media banyak digunakan dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran di sekolah, yang memanfaatkan
media umumnya guru mata pelajaran. Namun seiring berjalannya waktu, media tidak hanya diperlukan oleh guru mata pelajaran dalam proses
pembelajaran di kelas saja, tetapi juga diperlukan dalam proses bimbingan yang dilakukan oleh guru BK di sekolah.
Maka, berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media bimbingan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk membantu penyaluran pesan atau informasi dari pembimbing guru BK kepada klien siswa dalam proses bimbingan yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat sehingga klien akan mengalami perubahan perilaku, sikap dan perbuatan ke arah yang lebih
baik.
2. Fungsi dan Manfaat Media Bimbingan
Menurut Sudrajat 2008 media bimbingan memiliki beberapa fungsi:
a. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh
para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman
32
anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta
didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek yang dimaksud
bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar- gambar yang dapat disajikan secara audio, visual, dan audial.
b. Media dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak
mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek yang disebabkan beberapa faktor. Faktor-
faktor tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, obyek terlalu besar. Kedua, obyek terlalu kecil. Ketiga, obyek yang bergerak terlalu
lambat. Keempat, obyek yang bergerak terlalu cepat. Kelima, obyek yang terlalu kompleks. Keenam, obyek yang bunyinya terlalu halus.
Ketujuh, obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan
kepada peserta didik. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
c. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
d. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan
realistis. e.
Media membangkitkan keinginan dan minat baru. f.
Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
33
g. Media memberikan pengalaman yang integralmenyeluruh dari yang
konkrit sampai dengan abstrak. Menurut Arsyad 2010, manfaat praktis dari penggunaan media
pembimbingan dalam proses belajar mengajar, adalah: a.
Dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar atau
bimbingan. b.
Dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar atau, interakasi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan siswa bisa belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
d. Dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, dan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya.
3. Ragam Media Bimbingan