33
g. Media memberikan pengalaman yang integralmenyeluruh dari yang
konkrit sampai dengan abstrak. Menurut Arsyad 2010, manfaat praktis dari penggunaan media
pembimbingan dalam proses belajar mengajar, adalah: a.
Dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar atau
bimbingan. b.
Dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar atau, interakasi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan siswa bisa belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
d. Dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, dan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya.
3. Ragam Media Bimbingan
Media dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Media audio, yaitu media yang melibatkan indera pendengaran dan
mampu memanipulasi kemampuan suara. Dilihat dari sifat pesan yang diterimanya media ini menerima pesan verbal maupun non verbal.
Pesan verbal audio yakni bahasa lisan atau kata-kata, dan pesan nonverbal audio adalah seperti bunyi-bunyian dan vokalisasi.
34
Jenis-jenis media yang termasuk dalam media ini adalah program radio dan program media rekam software, yang disalurkan
melalui hardware seperti radio dan alat-alat perekam seperti phonograph record disc recording, audio tape tape recorder yang
menggunakan pita magnetik cassette, dan compact disk. Program media rekam sangat mungkin untuk sasaran dalam jangkauan terbatas,
seperti proses pembelajaran di kelas kecil maupun kelas besar. Contoh media bimbingan yang berupa media audio adalah rekaman instrumen
untuk refleksi, rekaman proses konseling. b.
Media visual, yaitu media yang melibatkan indera penglihatan. Jenis media yang termasuk dalam media visual ini adalah media cetak-
verbal, cetak-grafis dan visual non cetak. Pertama, media visual- verbal, adalah media visual yang memuat pesan-pesan verbal pesan
linguistik berbentuk tulisan. Kedua, media visual-nonverbal-grafis adalah media visual yang memuat pesan nonverbal yakni berupa
simbol-simbol visual atau unsur-unsur grafis, seperti gambar sketsa, lukisan, dan foto, grafik, diagram, bagan, dan peta. Ketiga, media
visual nonverbal-tiga dimensi adalah media visual yang memiliki tiga dimensi berupa model, seperti miniatur, mock up, specimen, bola
dunia, boneka, diorama, dan sebagainya. Jenis media visual yang pertama dan kedua bisa dibuat dalam
bentuk media cetak seperti buku, komik, majalah, koran, modul, poster, dan atlas; bisa juga dibuat di atas papan visual seperti papan
35
tulis dan papan pamer display board; dan bisa dibuat dalam bentuk tayangan, yakni melalui projectables aids atau alat-alat yang mampu
memproyeksikan pesan-pesan visual, seperti opaque projector, OHP overhead projector, digital projector LCD. Contoh media
bimbingan yang berupa media grafis adalah poster bimbingan, banner bimbingan, papan bimbingan, kliping bimbingan, dan folder
bimbingan. c.
Media audio visual, yaitu media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat
disalurkan melalui media dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang terlihat layaknya media visual juga pesan verbal dan nonverbal
yang terdengar layaknya media audio di atas. Pesan yang terdengar dan terlihat itu dapat disajikan melalui program audio visual seperti
film dokumenter, film dokumenter, film drama, bermain peran menggunakan boneka dan lain-lain. Semua program tersebut dapat
disalurkan melalui peralatan film, video, dan juga televisi dan dapat disambungkan pada alat proyeksi projectable aids. Contoh media
bimbingan yang berupa media proyektif adalah film-film untuk refleksi. Selain itu, pertunjukan permainan peran menggunakan
boneka, wayang dan sebagainya.
4. Media untuk Anak Usia Dini