59
anak dengan 10 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Objek penelitian ini adalah keterampilan bekerjasama yang dilakukan dengan metode bercerita
menggunakan media boneka dari kain fanel.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas A Taman Kanak-Kanak Mangunan yang terletak di Jl. Yogya-Solo Km 12 Mangunan Kalitirto
Berbah Sleman Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember 2013, selama tiga minggu dengan pembagian waktu
sebagai berikut : satu minggu pertama pada tanggal 28 Novemberr 2013 mengadakan tindakan siklus pertama. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal
5 Desember 2013. Siklus ketiga dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2013.
D. Setting Penelitian
Penelitian ini menggunakan setting kelas. Data diperoleh pada saat proses bimbingan klasikal yang dilaksanakan di dalam kelas.
1. Partisipan dalam Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh mitra kolaboratif dan beberapa teman pengamat, yaitu:
a. Mitra Kolaboratif
Nama : Francisia Fegawati Pramono, S.Pd.
NIP : -
Pangkat Gol. : -
Jabatan : Wali kelas A
60
b. Pengamat 1
Nama : Desak Made Suniari
NIM : 091114018
Status : Mahasiswa BK USD
c. Pengamat 2
Nama : Fransiska Wening Panitis
NIM : 091114012
Status : Mahasiswa BK USD
2. Topik Bimbingan
Upaya perbaikan akan dilaksanakan selama 3 siklus. Masing- masing siklus adalah satu pertemuan selama 30 menit. Adapun topik
bimbingan pada siklus-siklus perbaikan adalah sebagai berikut: a.
Siklus 1 Fokus Penelitian : Mengembangkan Keterampilan Bekerjasama
Topik Bahasan : Gotong Royong Waktu
: 28 November 2013 pukul 09.30 – 10.00 WIB
Tempat : Aula TK Mangunan
Jumlah Siswa : 20 Orang
b. Siklus 2
Fokus Penelitian : Mengembangkan Keterampilan Bekerjasama Topik Bahasan : Peduli Sesama
Waktu : 5 Desember 2013 pukul 09.30
– 10.00WIB Tempat
: Ruang Kelas A TK Mangunan
61
Jumlah Siswa : 20 Orang
c. Siklus 3
Fokus Penelitian : Mengembangkan Keterampilan Bekerjasama Topik Bahasan : Kebersamaan
Waktu : 12 Desember 2013 pukul 09.00
–10.00 WIB Tempat
: Ruang Aula TK Mangunan Jumlah Siswa
: 20 Orang 3.
Pengorganisasian Kelas Pengorganisasian kelas dalam penelitian ini anak duduk secara
melingkar dan acak agar anak tidak hanya berdekatan dengan teman terdekatnya. Hal ini dimaksudkan agar anak terlatih bergabung dengan
teman-teman yang lain.
E. Prosedur Penelitian
Pada PTBK ini peneliti menggunakan model Hopkins 1993 yang mencakup empat langkah utama namun diawali dengan adanya identifikasi
masalah. Keempat langkah utama tersebut, yaitu: 1 perencanaan planning, 2 tindakan acting, 3 pengamatan observing, 4 refleksi reflecting.
Keempat langkah tersebut bersifat spiral dan dipandang sebagai satu siklus Wiriatmadja, 2005. Keempat langkah tersebut tergambar dalam gambar di
bawah ini:
62
Gambar: 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Model Hopkins 1993
Bagan PTBK di atas dapat diartikan bahwa setiap tahapan penelitian wajib dilakukan agar memperoleh hasil yang sesuai dengan kriteria
keberhasilan PTBK itu sendiri. Berdasarkan bagan PTBK dapat diketahui bahwa kegiatan penelitian diawali dari tahap identifikasi masalah. Tahap
identifikasi masalah dilakukan oleh peneliti dengan melakukan FGD Focus Group Discussion yang meliputi wawancara dan observasi. Kegiatan
tersebut dilakukan untuk merumuskan akar masalah agar lebih mempermudah peneliti untuk membuat tahap perencanaan. Tahap perencanaan disusun
berdasarkan hasil identifikasi masalah. Tahap ini digunakan sebagai acuan pemberian tindakan bimbingan.
Tahap tindakan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Pada tahap tindakan ini peneliti memberikan tindakan kepada anak
sesuai dengan pokok permasalahan yang akan diteliti. Pada pelaksanaan tahapan tindakan ini peneliti tetap melakukan observasi dan wawancara guna
63
untuk mengetahui hasil yang dicapai melalui tindakan yang diberikan. Pada tahapan ini peneliti akan melihat kesesuaian proses dengan pelaksanaan dan
membuat refleksi setiap siklus. Tahap terakhir yang dilakukan adalah membuat refleksi setelah
melakukan tindakan. Refleksi ini berisi renungan dari peneliti dan hasil yang diperoleh melalui observasi. Pada tahapan refleksi ini selain hasil penelitian
dan renungan dari peneliti juga berisi evaluasi proses. Jika pada tahap ini peneliti belum mencapai tujuan dari patokan yang telah dibuat maka peneliti
akan melaksanakan siklus selanjutnya dengan perbaikan yang telah dilakukan.
F. Tahapan Penelitian