F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas
Untuk menguji validitas, peneliti menggunakan evidensi terkait isi tes. Supratiknya 2014 mengungkapkan bahwa salah satu evidensi untuk
memeriksa validitas ialah dengan melihat kesesuaian antara isi tes dengan konstruk yang diukurnya. Evidensi ini dapat diperoleh melalui analisis
logis atau empiris terhadap seberapa memadai isi tes mewakili ranah isi, serta seberapa relevan ranah isi tersebut sesuai dengan interpretasi skor
yang dimaksud. Lebih lanjut, Supratiknya 2014 mengungkapkan bahwa evidensi terkait isi juga dapat berupa penilaian pakar atau ahli terhadap
kesesuaian antara bagian-bagian tes dan konstruk yang diukur. Peneliti memilih untuk melakukan validasi skala penelitian melalui konsultasi
bersama dengan dosen pembimbing skripsi.
2. Seleksi Item
Seleksi item dalam penelitian ini dilakukan untuk memilih item- item yang akan membentuk skala yang homogen dan berdaya diskriminasi
tinggi, dalam artian mampu membedakan secara signifikan antara subjek yang memiliki atribut yang diukur dalam kadar yang rendah dan subjek
yang memiliki atribut yang diukur dalam kadar yang tinggi Kline dalam Supratiknya, 2014. Kriteria pemilihan item didasarkan pada korelasi item
total dengan batasan r
ix
0,30. Semua item yang mencapai korelasi
minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Item yang memiliki r
ix
atau r
iX-i
kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya diskriminasi rendah. Batasan ini merupakan
suatu konvensi, sehingga penyusun tes boleh menentukan sendiri batasan daya diskriminasi itemnya dengan mempertimbangkan isi dan tujuan skala
yang sedang disusun Azwar, 2009. Apabila item yang memiliki indeks daya diskriminasi sama dengan
atau lebih besar dari 0,30 jumlahnya melebihi jumlah item yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka kita dapat memilih item-item
yang memiliki indeks daya diskriminasi tertinggi. Sebaliknya, apabila jumlah item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan,
kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25, sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai.
Apabila hal tersebut tidak menolong, maka sangat mungkin untuk melakukan revisi pada seluruh item yang memiliki daya dirskriminasi
rendah atau menulis item-item baru dan melakukan field-testing kembali. Hal ini perlu dilakukan karena menurunkan batas kriteria r
ix
di bawah 0,20 sangat tidak disarankan Azwar, 2009.
Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 10 April 2015 sampai dengan 13 April 2015. Subjek penelitian ini adalah karyawan perusahaan
Sumber Baru Estate, di mana owner perusahaan tersebut juga merupakan owner dari Sumber Baru KIA Yogyakarta. Karyawan di perusahaan ini
dipilih peneliti sebagai subjek uji coba karena perusahaan tersebut
menerapkan gaya kepemimpinan yang sama dengan Sumber Baru KIA Yogyakarta. Selain itu, data yang didapat dari karyawan administrasi
Sumber Baru Estate menunjukkan bahwa karyawan di perusahaan tersebut juga mayoritas sudah bekerja selama lebih dari 1 tahun. Skala yang disebar
peneliti berjumlah 40 eksemplar dan kembali sebanyak 34 eksemplar. Tiap skala terdiri dari Skala dimensi Leader Member Exchange LMX dan
Skala Employee Engagement. Semua skala yang kembali dapat diolah karena memenuhi kriteria peneliti. Hasil uji coba skala yang telah diolah
peneliti adalah sebagai berikut: a. Skala Leader Member Exchange LMX
Pada seleksi item, peneliti menggunakan batas kriteria r
ix
= 0,30 untuk menyeleksi item-item yang baik pada Skala Leader Member Exchange
LMX. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, peneliti mendapatkan 16 item dari 40 item yang disajikan dengan kualitas item
yang baik. Kisaran koefisien korelasi item total sebelum seleksi item ialah r
ix
= -0,390 sampai 0,606. Setelah dilakukan seleksi item, kisaran koefisien korelasi item total menjadi r
ix
= 0,379 sampai 0,746. Item- item yang lolos seleksi item dapat dilihat pada tabel 6, sebagai berikut:
Tabel 6 Blue Print Skala Leader Member Exchange LMX Setelah Seleksi
Item Dimensi
Favorable Unfavorable
Jumlah Afeksi
25 8, 16, 24, 40
25 4 item
Kontribusi 31,25 7, 15,
23, 31, 39 6,25 34
37,5 6 item
Loyalitas 12,5 11, 19
6,25 38 18,75 3 item
Penghormatan Profesional
12,5 13, 29 6,25 20
18,75 3 item Total
100 16 item
Pada tabel 6, diketahui bahwa komposisi item pada tiap-tiap dimensi Leader Member Exchange LMX belum seimbang. Oleh karena itu,
peneliti perlu melakukan pengguran item secara manual agar didapatkan komposisi item yang seimbang pada tiap dimensi Leader
Member Exchange LMX. Item-item yang telah lolos dari pengguguran manual dapat dilihat pada tabel 7, sebagai berikut :
Tabel 7 Blue Print Skala Leader Member Exchange LMX Setelah
Pengguguran Manual Dimensi
Favorable Unfavorable
Jumlah Afeksi
25 8, 24, 40 25 3 item
Kontribusi 25 15, 31,
39 25 3 item
Loyalitas 16,67 11,
19 8,33 38
25 3 item
Penghormatan Profesional
16,67 13, 29
8,33 20 25 3 item
Total 100 12 item
Setelah dilakukan pengguguran manual, peneliti mendapatkan 12 item dari 16 item yang sebelumnya telah lolos seleksi item dengan kualitas
item yang baik. Setelah dilakukan pengguguran manual, koefisien korelasi item total r
ix
berkisar dari 0,379 sampai 0,673. Jumlah keseluruhan item yang dipakai peneliti untuk Skala Leader Member
Exchange LMX pada penelitian ini ialah 12 item.
b. Skala Employee Engagement Pada seleksi item, peneliti menggunakan batas kriteria r
ix
= 0,30 untuk menyeleksi item-item yang baik pada Skala Employee Engagement.
Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, diketahui bahwa 30 item dari 42 item yang disajikan memiliki kualitas item yang baik. Sebelum
dilakukan seleksi item, koefisien korelasi item total r
ix
berkisar dari -
0,40 sampai 0,786. Setelah dilakukan seleksi item, koefisien korelasi item total r
ix
berkisar dari 0,333 sampai 0,773. Item-item yang lolos seleksi item dapat dilihat pada tabel 8, sebagai berikut:
Tabel 8 Blue Print Skala Employee Engagement Setelah Seleksi Item
Aspek Favorable
Unfavorable Jumlah
Vigor 15,15 1, 19,
25, 31, 37 18,18 10, 16,
22, 28, 34, 40 33,33 11
item Dedication
18,18 5, 17, 23, 29, 35, 41
12,12 14, 20, 26, 38
30,3 10 item
Absorption 18,18 3, 9,
15, 27, 33, 39 18,18 6, 18,
24, 30, 36, 42 36,36 12
item Total
100 33 item
Pada tabel 8, diketahui bahwa komposisi item pada tiap-tiap aspek Employee Engagement belum seimbang. Oleh karena itu, peneliti perlu
melakukan pengguran item secara manual agar didapatkan komposisi item yang seimbang pada tiap aspek Employee Engagement. Item-item
yang telah lolos dari pengguguran manual dapat dilihat pada tabel 9, sebagai berikut :
Tabel 9 Blue Print Skala Employee Engagement Setelah Pengguguran Manual
Aspek Favorable
Unfavorable Jumlah
Vigor 16,67 1, 19,
25, 31, 37 16,67 10, 16,
28, 34, 40 33,33 10
item Dedication
20 5, 17, 23, 29, 35, 41
13,33 14, 20, 26, 38
33,33 10 item
Absorption 13,33 3, 15,
33, 39 20 6, 18, 24,
30, 36, 42 33,33 10
item Total
100 30 item
Setelah dilakukan pengguguran manual, peneliti mendapatkan 30 item dari 33 item yang sebelumnya telah lolos seleksi item dengan kualitas
item yang baik. Setelah dilakukan pengguguran manual, koefisien korelasi item total r
ix
berkisar dari 0,334 sampai 0,763. Jumlah keseluruhan item yang dipakai peneliti untuk Skala Employee
Engagement pada penelitian ini ialah 30 item.
3. Reliabilitas