Uji Normalitas Uji Asumsi

Tabel 18 Hasil Uji T Dimensi Penghormatan Profesional Test Value = 7.5 t df Sig. 2- tailed Mean Differe nce SD 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Penghormat an Profesional 1.020 74 .311 .127 1.075 -.12 .37 Berdasarkan tabel 18, dapat diketahui bahwa karyawan Sumber Baru KIA Yogyakarta memiliki dimensi penghormatan profesional yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan nilai mean empiris dimensi loyalitas 7,63 yang lebih tinggi dari mean teoretisnya 7,5, tetapi tidak berbeda secara signifikan karena signifikansi sebesar p = 0,311 p 0,05. Standar deviasi dimensi penghormatan profesional ialah sebesar 1,075.

D. Hasil Analisis Data

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal. Data dengan nilai p lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dengan data yang normal. Hal ini berarti bahwa sebaran datanya tidak normal. Sebaliknya, apabila data memiliki nilai p yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan data yang normal. Hal ini berarti bahwa sebaran datanya normal Santoso, 2010. Untuk menguji normalitas data penelitian digunakan uji Kolmogorov-Smirnov Z pada program IBM SPSS versi 20. Tabel 19 Hasil Uji Normalitas Variabel Kolmogorov- Smirnov Signifi kansi Keterangan Dimensi- dimensi Leader Member Exchange Afeksi 1,472 0,026 Tidak Normal Kontribusi 1,871 0,002 Tidak Normal Loyalitas 1,426 0,034 Tidak Normal Penghormatan Profesional 2,504 0,000 Tidak Normal Employee Engagement 1,012 0,257 Normal Dari pengujian yang telah dilakukan, variabel employee engagement memperoleh skor sebesar 1.012 p = 0,257, p 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel tersebut terdistribusi secara normal. Dimensi afeksi memperoleh skor sebesar 1,472 p = 0,026, p 0,05 yang berarti bahwa sebaran dimensi afeksi tidak normal. Pada pengujian dimensi kontribusi, diperoleh skor sebesar 1,871 p = 0,002, p 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa sebaran dimensi kontribusi tidak normal. Dimensi loyalitas memperoleh skor 1,426 p = 0,034, p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran dimensi loyalitas tidak normal. Pada dimensi yang terakhir, yaitu dimensi penghormatan profesional diperoleh hasil sebesar 2,504 p = 0,000, p 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa sebaran data dari dimensi penghormatan profesional tidak normal. Penyebaran data yang tidak normal dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya karena adanya nilai ekstrim dari nilai minimum atau nilai maksimum subjek. Gambar 1 Kurva Variabel Employee Engagement Dari Gambar 1, dapat dilihat bahwa sebaran data pada variabel employee engagement membentuk kurva normal. Hal ini mengindikasikan bahwa sebaran data variabel tersebut tergolong normal. Gambar 2 Kurva Dimensi Afeksi Gambar 2 memperlihatkan bahwa sebaran data pada dimensi afeksi tergolong tidak normal. Hal ini terlihat dari banyaknya data yang berada pada skor 9 sampai 9,5. Gambar 3 Kurva Dimensi Kontribusi Pada Gambar 3, dapat diketahui bahwa sebaran data pada dimensi kontribusi tergolong tidak normal. Hal ini terlihat dari banyaknya data yang berada pada skor 8,5 sampai 9,5. Gambar 4 Kurva Dimensi Loyalitas Kurva pada Gambar 4 memperlihatkan bahwa dimensi loyalitas memiliki sebaran yang tidak normal. Hal ini diakibatkan karena banyaknya data yang berada pada rentang skor 7,5 sampai 9,5. Gambar 5 Kurva Dimensi Penghormatan Profesional Gambar 5 memperlihatkan bahwa sebaran data pada dimensi penghormatan profesional tergolong tidak normal. Hal ini terlihat dari banyaknya data yang berada pada skor 7,5 sampai 9,5.

b. Uji Linearitas